RENSTRA SKPD 2007 – 2012 17 November 2007 DINAS PU PROVINSI GORONTALO
7 untuk pembangunan jembatan tanggap darurat diluar jembatan
nasional dan jembatan provinsi Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2002
sampai tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel Berikut:
1 JALAN JEMBATAN
a. Jalan Jembatan Nasional
1 Pembangunan Jembatan 2,258.40
M 2,258.40
M 2,218.40
M 2,278.40
M 2,418.18
M 2 Pemeliharaan Jembatan
2,258.40 M
2,258.40 M
1,572.00 M 2,258.40
M 1,119.00
M 3 Pembangunan Jalan
551.03 Km 551.03
Km 551.03 Km
616.24 Km 616.24
Km 4 Pemeliharaan Jalan
- Berkala 26.70 Km
26,709.00 Km
34.80 Km 27.00
Km 26.50
Km - Rutin
410.50 Km 410.50
Km 212.89 Km
411.47 Km
551.30 Km
b. Jalan Jembatan Provinsi
1 Pembangunan Jembatan 49.57 M
99.15 M 114.70
M 134.70
M 219.70
M 2 Pemeliharaan Jembatan
- M
- M
- M
114.70 M
M 3 Pembangunan Jalan
388.26 Km 468.26 Km
468.26 Km
488.26 Km
614.26 Km
4 Pemeliharaan Jalan - Berkala
53.90 Km 18.30 Km
- Km
2.50 Km
- Km
- Rutin 224.49 Km
114.37 Km 255.15
Km 468.26
Km 77.09
Km
c. Jalan Jembatan Agropolitan
1 Pembangunan Jalan 185.54 Km
193.54 Km 201.54
Km 241.54 Km
259.54 Km
2 Pemeliharaan Jalan - Berkala
- Km
- Km
- Km
130.19 Km
- Km
- Rutin -
Km -
Km -
Km 71.35
Km -
Km
NO PROGRAM KEGI ATAN
HASI L TAHUN 2002
2003 2004
2005 2006
Sumber : Data Diolah dari Subdin Bina Marga 2007
2.2.4. Tata Ruang dan Permukiman a. Kondisi Permukiman
Kondisi permukiman di Provinsi Gorontalo pada saat ini masih ditandai oleh belum mantapnya sistem penyelenggaraan
termasuk sistem kelembagaan yang diperlukan, rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan
terjangkau dan menurunnya kualitas lingkungan permukiman, dimana secara fungsional kualitas pelayanan sebagian besar
perumahan dan permukiman yang ada masih terbatas dan belum memenuhi standar pelayanan. Tingginya kebutuhan
perumahan yang layak huni dan terjangkau masih belum dapat diimbangi dengan kemampuan penyediaan baik oleh
masyarakat, dunia usaha maupun pemerintah. Dari hasil susenas 2003 bahwa kualitas bangunan hunian
yang meliputi jenis atap beton, seng, sirap, genteng, asbes, ijuk, rumbia dan lainnya, jenis dinding tembok, kayu, bambu
dan lainnya serta lantai tanah dan bukan tanah. Sampai dengan tahun 2004 berdasarkan pangamatan di lapangan
RENSTRA SKPD 2007 – 2012 17 November 2007 DINAS PU PROVINSI GORONTALO
8 tercatat bahwa jenis atap yang paling banyak digunakan di
Provinsi Gorontalo adalah atap seng 70 , dinding kayu bambu 44,66 dan lantai tanah 34,12 . Kebutuhan
perumahan di Provinsi Gorontalo masih relatif besar. Sebagai gambaran status kebutuhan perumahan pada saat ini meliputi :
1. Kebutuhan rumah yang belum terpenuhi backlog 2004
66.918 unit ; 2.
Pertumbuhan kebutuhan rumah baru ; 3.
Kebutuhan peningkatan kualitas perumahan yang tidak memenuhi persyaratan layak huni sebanyak 41.220 unit
24 . Dari segi kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar
lingkungan, masih terdapat banyak kawasan yang tidak dilengkapi dengan berbagai prasarana dan sarana pendukung,
fasilitas sosial dan fasilitas umum. Sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 Pembangunan Rumah Layak Huni yang
dibiayai melalui dana APBD DAU Provinsi yang dilaksanakan oleh Dinas PU Kimpraswil Provinsi 720 unit, Pembangunan
RSS RS RSH oleh Perumnas 1.205 unit, melalui KPR BTN 2.313 unit dan Real Estate 234 unit.
b. Kondisi Pelayanan Air Bersih