Petitum Undang-Undang a quo merupakan Undang-Undang yang diskriminatif

SALINAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI RI Diunduh dari laman : www.mahkamahkonstitusi.go.id warga negara, serta bertentangan dengan jaminan hak setiap orang untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia, termasuk saluran peradilan, dengan mengajukan gugatan. 50. Bahwa pencantuman kata “organisasi yang bergerak pada bidang sumber daya air” sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 92 UU Nomor 7 Tahun 2004 tersebut telah melanggar prinsip paling pokok dalam penegakan hukum yakni pengakuan dan jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakukan yang sama didepan hukum sebagaimana dinyatakan dalam UUD 1945 inter alia ketentuan Pasal 92 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 2004 merupakan pasal yang diskriminatif. Karenanya Pasal 92 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 2004 bertentangan dengan Pasal 28I ayat 2 UUD 1945

IV. Petitum

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, para Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi agar memeriksa, mengadili dan memutuskan permohonan a quo dengan amar putusan yang berbunyi sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air bertentangan secara keseluruhan dengan UUD 1945 3. Menyatakan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat secara keseluruhan 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara RI sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Atau menjatuhkan putusan alternatif, yaitu: 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 26, Pasal 29 ayat 2 dan ayat 5, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 48 ayat 1, Pasal 49 ayat 1, Pasal 80, Pasal 91, dan Pasal 92 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air adalah bertentangan dengan UUD 1945; 3. Menyatakan Menyatakan Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 26, Pasal 29 ayat 2 dan ayat 5, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 48 ayat 1, Pasal 49 ayat 1, Pasal 80, Pasal 91, dan Pasal 92 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Salinan putusan ini tidak untuk dan tidak dapat dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id SALINAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI RI Diunduh dari laman : www.mahkamahkonstitusi.go.id Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat; 5. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara RI sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Atau apabila Majelis Hakim pada Mahkamah Konstitusi mempunyai keputusan lain, mohon putusan seadil-adilnya ex aequo et bono. [2 .2 ] Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya, para Pemohon telah mengajukan alat bukti surattulisan yang diberi tanda bukti P-1 sampai dengan bukti P-15, sebagai berikut: 1. Bukti P-1 : Fotokopi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 2. Bukti P-2 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama M. Sirajuddin Syamsuddin; 3. Bukti P-3 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama H.A. Aris Banadji; 4. Bukti P-4 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Lieus Sungkharisma; 5. Bukti P-5 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Gembong Tawangalun; 6. Bukti P-6 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama H. Amidhan; 7. Bukti P-7 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Adhyaksa Dault; 8. Bukti P-8 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Marwan Batubara; 9. Bukti P-9 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Laode Ida; 10. Bukti P-10 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama M. Hatta Taliwang; 11. Bukti P-11 : Fotokopi KTP Pemohon atas nama Rachmawati Soekarno Putri; 12. Bukti P-12 : Fotokopi Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU- 88.AH.01.07 Tahun 2010 tentang Perubahan Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah; 13. Bukti P-13 : Fotokopi ADART Al Jami’yatul Washliyah; 14. Bukti P-14 : Fotokopi Akta Notaris Arman Lany Nomor 4 tanggal 11 Juni 2013 mengenai pendirian perkumpulan Vanaprastha.. 15. Bukti P-15 : Fotokopi Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Penyediaan Sistem Air Minum. Selain itu, para Pemohon juga mengajukan 7 tujuh ahli yang didengarkan keterangannya pada tanggal 18 Desember 2013, 15 Januari 2014, dan 29 Januari 2014, pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut: Salinan putusan ini tidak untuk dan tidak dapat dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id SALINAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI RI Diunduh dari laman : www.mahkamahkonstitusi.go.id

1. Prof. Dr. Suteki, S.H., M.H.