Model Backpropagation Neural Network

35 BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai model Backpropagation dan model Radial Basis Function pada Neural Network, arsitek dari masing-masing model, fungsi aktivasi, pembobotan, bias, K-Means Cluster , Global Ridge-Regression , prosedur pembentukan model, serta aplikasi dari model Backpropagation dan model Radial Basis Function pada data close ISSI.

A. Backpropagation Neural Network

1. Model

Backpropagation Model backpropagation merupakan model yang baik untuk menangani masalah pengenalan pola-pola kompleks. Model ini merupakan model jaringan saraf tiruan yang popular dan merupakan model pembelajaran terawasi. Istilah backpropagation diambil dari cara kerja jaringan ini, yaitu bahwa error unit-unit tersembunyi diturunkan dari penyiaran kembali error-error yang dihubungkan dengan unit-unit output . Hal ini karena nilai-nilai target untuk unit-unit tersembunyi tidak diberikan. Model backpropagation menggunakan error output untuk mengubah nilai bobot-bobotnya dalam arah mundur backward . Untuk mendapatkan error ini, tahap perambatan maju forwa rd propagation harus dikerjakan terlebih dahulu. Pada saat perambatan maju, neuron- neuron diaktifkan dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid . dengan [1+ ][1- ] 36 Fungsi sigmoid bipolar tansig ini memiliki nilai range antara 0 sampai 1. Jaringan saraf tiruan backpropagation terdiri dari banyak lapisan multilayer neural network : a. Lapisan Input . Terdiri dari neuron-neuron atau unit-unit input , mulai dari unit input 1 sampai unit input . b. Lapisan tersembunyi Hidden . Terdiri dari unit-unit neuron tersembunyi mulai dari unit neuron tersembunyi 1 sampai unit neuron tersembunyi . c. Lapisan Output . Terdiri dari unit-unit output mulai dari unit output 1 sampai unit output , dimana , , masing-masing adalah bilangan integer sembarang menurut arsitektur jaringan saraf tiruan yang dirancang. Pada gambar di bawah, dan masing-masing adalah bias untuk unit ke- j lapisan tersembunyi dan unit output . dengan dan adalah bobot koneksi antara unit ke- i lapisan input dengan unit ke- j lapisan tersembunyi, sedangkan adalah bobot koneksi antara unit ke- j lapisan tersembunyi dengan unit ke- k lapisan output dengan . Adapun arsitek dari backpropagation dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut : 37 Gambar 3.1 Arsitektur jaringan backpropagation dengan 1 lapisan tersembunyi Agar dapat digunakan untuk suatu aplikasi, jaringan saraf perlu belajar terlebih dahulu. Dengan cara dimasukkan sekumpulan contoh pelatihan input pada jaringan ini. Pelatihan ini digambarkan dengan sebuah vektor feature yang disebut vektor input yang dihubungkan dengan sebuah output yang menjadi target pelatihannya. Pelatihan bertujuan untuk membuat jaringan beradaptasi terhadap karakteristik-karakteristik dari contoh-contoh pada set pelatihan dengan mengubahmeng- update bobot- bobot yang ada dalam jaringan. Cara kerja backpropagation diawali dengan jaringan diinisialisasi dengan bobot yang diset dengan bilangan acak. Lalu contoh-contoh pelatihan dimasukkan ke dalam jaringan. Contoh pelatihan terdiri dari pasangan vektor input dan vektor target . Keluaran dari jaringan berupa sebuah vektor output aktual. Selanjutnya vektor output aktual jaringan dibandingkan dengan vektor output target untuk mengetahui output 38 jaringan sudah sesuai dengan harapan output aktual sudah sama dengan output target. Alur kerja jaringan backpropagation dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah: Gambar 3.2 Alur kerja jaringan backpropagation Error yang ditimbulkan berakibat perbedaan antara output aktual dengan target kemudian dihitung dan digunakan untuk meng- update bobot-bobot yang relevan dengan jalan mempropagasi kembali error . Setiap perubahan pembobotan yang terjadi diharapkan dapat mengurangi besarnya error . Epoch siklus pola pelatihan dilakukan pada semua set Lapisan Output Lapisan Tersembunyi Lapisan Input Output Target Output Aktual tahap umpan balik Input Error Tahap pempropagasibalikan 39 pelatihan sampai unjuk kerja jaringan mencapai tingkat yang diinginkan atau sampai kondisi berhenti terpenuhi. Yang dimaksud dengan kondisi berhenti adalah pelatihan akan dihentikan setelah epoch mencapai misalkan 100 kali, atau pelatihan akan dihentikan sampai nilai epoch yang ditetapkan terlampaui. Niai epoch dipilih saat nilai tersebut menghasilkan error atau nilai MAPE konvergen ke suatu nilai tertentu. Setelah proses pelatihan selesai barulah diterapkan model aplikasi. Sebelum digunakan untuk aplikasi, pengujian unjuk kerja jaringan dilakukan dengan memasukkan set pengujian test ke dalam jaringan. Karena persifat pengujian maka set hanya berupa input saja. Dari respons jaringan dapat dinilai kemampuan memorisasi dan generalisasi jaringan dalam menebak output berdasarkan yang telah dipelajari.

2. Estimasi Bobot Model Backpropagation