Buku Panduan Pemeringkatan - -
9
13 28. Layanan Bisnis bagi Anggota dan Non-Anggota
a. Layanan bisnis kepada Anggota dan Non-Anggota merupakan representasi
dari eksistensi Kadin dalam memberikan pelayanan kepada dunia usaha, sekaligus sebagai bagian dari kegiatan income generating pemeringkatan.
Semakin tinggi jumlah dan kualitas layanan bisnis kepada Anggota dan Non- Anggota menunjukkan semakin baiknya peran Kadin bagi dunia usaha. Di
negara maju, misalnya Jerman dan Jepang, Layanan Bisnis bagi Anggota dan Non-Anggota adalah andalan kegiatan dalam upaya meningkatkan citra
Kadin serta telah menjadi sumber utama pemasukan melebihi iuran anggota.
b. Layanan Bisnis bagi Anggota dan Non-Anggota dibagi menjadi 3 tiga
kategori, yaitu: 1 .
Layanan Pokok Keorganisasian Layanan minimal yang harus dimiliki oleh Kadin Provinsi, yaitu layanan
penerimaan anggota dan pemberian Kartu Tanda Anggota Kadin sesuai dengan Tata Cara Pendaftaran Pendaftaran Ulang Anggota Kadin dan
layanan dalam rangka penggunaan hak dan kewajiban Anggota Kadin sesuai AD Bab VI .
2 . Layanan Um um
Layanan Umum adalah layanan yang diberikan oleh Kadin Provinsi yang bersifat menginformasikan mendistribusikan kembali informasi yang
diperoleh dari stakeholders misal: Pemerintah, mitra kerjasama Kadin, dll . Contoh layanan ini antara lain adalah distribusi data statistik,
distribusi
peraturan perundang-undangan,
pengumuman tender
pengadaan barang jasa, distribusi inkuiri permintaan- penawaran . 3 .
Layanan Penunjang Pelayanan
Penunjang adalah
kegiatan yang
bisa memberikan
pendapatan income generating dalam bentuk pelayanan bernilai tambah bagi anggota dan dunia usaha. Seyogyanya pelayanan yang
berorientasi pada asas manfaat ini dikelola sekretariat Kadin secara profesional.
Layanan ini dapat terlaksana dengan baik jika Kadin Provinsi memiliki perangkat kerja yang memadai, hubungan baik antara Kadin Provinsi
dengan stakeholders dan SDM sekretariat yang kompeten. Jenis layanan Penunjang yang masuk dalam kriteria ini adalah
3a. Promosi Bisnis 3b. Layanan Otorisasi
3c. Pelatihan dan Kursus 3d. Seminar- Konferensi
3e. Layanan Jasa Bisnis 3f. Penerbita Media I nformasi
3g. Layanan Konsultasi c.
I ntegrasi ketiga layanan diatas jika dapat dilaksanakan dengan baik oleh Kadin Provinsi, maka amanah dalam UU No 1 Tahun 1987 pasal 6 tentang
Fungsi dan Kegiatan Kadin akan dapat dilaksanakan dengan baik.
d. Dalam pelaksanaan kegiatan Layanan Bisnis, jika memiliki keterbatasan
SDM dan sarana prasaran, Kadin Provinsi dapat menggandeng pihak ketiga outsource . mana melalui sistim ini memberikan keuntungan yang lebih
baik bagi Kadin Provinsi.
Buku Panduan Pemeringkatan - -
1 0
13 e.
Layanan Bisnis tidak harus ”di-outsource-kan”. Semakin banyak kegiatan Layanan Bisnis yang bisa dilakukan sendiri oleh Kadin Provinsi menunjukkan
kualitas dan kompetensi Kadin Provinsi.
29. Sarana dan Prasarana a.
Ketersediaan sarana dan prasaran merupakan salah satu kunci berjalannya sebuah organisasi. Sarana prasarana yang cukup akan menciptakan kondisi
bekerja yang kondusif dan lebih menjamin kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
b. Kriteria sarana dan prasaran dikatakan cukup adalah dengan melihat rasio
sarana prasarana tersebut dibandingkan dengan jumlah SDM, kualitas dan keandalan perlengkapan yang ada, perlengkapan rapat yang bisa
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pelatihan, seminar dan lainnya, serta teknologi terkini yang banyak digunakan seperti internet dapat diakses
sewaktu- waktu.
c. Untuk menunjang mobilitas kegiatan, baik yang dilaksanakan oleh Pengurus
maupun Sekretariat, maka keberadaan kendaraan operasional menjadi sarana yang harus dimiliki oleh Kadin Provinsi.
30. Sumber Daya Manusia a.
Ketersediaan dan kelengkapan sarana prasarana akan bermanfaat optimal jika SDM penggunanya memiliki kompetensi. SDM yang berkompetensi
diperlukan untuk merancang dan menjalankan program dan kegiatan organisasi.
b. Kualifikasi staf di Kadin harus mampu mencakup kebutuhan minimal dalam
mendukung pelaksanaan fungsi Kadin sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1987.
31. Keanggotaan a.
Anggota merupakan urat nadi kehidupan suatu organisasi. Pada hakikatnya, besaran jumlah anggota menunjukkan tingkat legitimasi suatu Kadin
Provinsi sebagai representasi dunia usaha di provinsi tersebut. Jumlah anggota yang besar juga memberikan kontribusi yang besar bagi
pendapatan Kadin Provinsi.
b. Upaya meningkatkan dan atau mempertahankan jumlah anggota
memerlukan kiat dan program yang berdaya- guna. Misalnya, adanya kerjasama baik dengan Pemerintah Daerah, layanan kebutuhan anggota dan
lainnya, informasi berdaya- guna bagi anggota, akan menunjukkan fungsi Kadin Provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas penyebaran informasi
sesuai amanat pasal 6 UU No. 1 Tahun 1987.
c. Sistem pengelolaan anggota yang berlaku secara nasional. Ketaat-asasan
Kadin Provinsi melaporkan keanggotaan ke Kadin I ndonesia menjadi salah satu ukuran dalam rangka penyusunan database keanggotaan secara
nasional.
32. Kriteria Lainnya Kritera lainnya ditujukan pada kegiatan Kadin Provinsi yang bersifat sosial
kemasyarakatan,
baik kegiatan
yang langsung
berhubungan dengan
masyarakat ataupun bekerjasama dengan organisasi LSM. Jika Kadin Provinsi melaksanakan peran- peran ini, tentunya akan meningkatkan citra Kadin
Provinsi di masyarakat luas.