Diagram Blok Diagram Blok Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

BAB 3 BAB 3 RANCANGAN SISTEM RANCANGAN SISTEM 3.1 PERANGKAT KERAS 3.1 PERANGKAT KERAS 3.1.1 Diagram Blok 3.1.1 Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian dari robot pendeteksi dinding ini ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini : Secara garis besar, diagram blok rangkaian dari robot pendeteksi dinding ini ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini : Mikrokontroler AT89S51 ikrokontroler AT89S5 P2.1 P0.0 P0.1 P2.1 P0.0 P0.1 Sensor Dinding Depan Kanan Jembatan H Pengendali Motor P2.2 P2.2 Sensor Dinding Depan Kiri Motor Kanan P2.0 P2.0 Sensor Dinding Samping Kanan P2.3 P0.2 P0.3 1 P2.3 P0.2 P0.3 Jembatan H Pengendali Motor Sensor Dinding Samping Kiri Motor Kiri Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Pada robot ini terdapat 4 buah sensor dinding, dimana sensor dinding yang berada di depan kanan dihubungkan ke P2.1 dari mikrokontroler AT89S51, sensor Pada robot ini terdapat 4 buah sensor dinding, dimana sensor dinding yang berada di depan kanan dihubungkan ke P2.1 dari mikrokontroler AT89S51, sensor Universitas Sumatera Utara dinding yang berada di depan kiri dihubungkan ke P2.2 dari mikrokontroler AT89S51, sensor dinding yang berada di samping kanan dihubungkan ke P2.0 dari mikrokontroler AT89S51, dan sensor dinding yang berada di samping kiri dihubungkan ke P2.3 dari mikrokontroler AT89S51. Untuk mengendalikan pergerakan motor, digunakan jembatan H, dimana jembatan H ini dapat memutar motor searahberlawanan arah dengan jarum jam bila diberi pulsa 1 atau 0. Dengan demikian pergerakan motor dapat dikendalikan melalui program. Roda sebelah kanan dihubungkan dengan jembatan H yang terhubung ke P0.0 dan P0.1, sedangkan roda sebelah kiri dihubungkan dengan jembatan H yang terhubung dengan P0.2 dan P0.3.

3.1.2 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Kompoen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Rangkaian mikrokontroler AT89S51 Pin 31 External Access Enable EA diset high H. Ini dilakukan karena mikrokontroler AT89S51 tidak menggunakan memori eskternal. Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler AT89S51 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset mikrokontroler ini. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit open kolektor dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal. Pin 1 sampai 8 adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3. Pin 39 yang merupakan P0.0 dihubungkan dengan resistor 330 ohm dan sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakah rangkaian minimum mikrokontroler AT89S51 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program sederhana pada mikrokontroler tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum tersebut sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubung ke pin 39 sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian Universitas Sumatera Utara minimum tersebut telah siap digunakan. Pin 20 merupakan ground dihubungkan dengan ground pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan + 5 volt dari power supplay.

3.1.3 Rangkaian Sensor Dinding