Pembangkit Data Masukan Acak Penyandi Konvolusional Interleaver Modulasi QPSK

20 BAB III PEMODELAN SISTEM Untuk mengetahui unjuk kerja sistem MIMO MC-CDMA, dilakukan perbandingan dengan sistem MC-CDMA. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa sistem MIMO MC-CDMA merupakan teknik gabungan sistem MIMO dan MC-CDMA. Sehingga secara teori sistem MIMO MC-CDMA akan memiliki unjuk kerja yang lebih unggul daripada sistem MC-CDMA, karena sistem MIMO MC- CDMA memiliki keunggulan-keunggulan daripada kedua sistem tersebut sebelum digabungkan. Pada bab ini akan dibahas pemodelan sistem MIMO MC-CDMA. Pembahasan dimulai dari proses pembangkitan data masukan hingga proses penghitungan BER. Pemodelan sistem mengikuti Gambar 3.1 dan MATLAB merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimulasikan sistem. Gambar 3.1. Blok Pemancar dan Penerima Sistem MIMO MC-CDMA [4].

3.1. Sistem Pengirim

3.1.1. Pembangkit Data Masukan Acak

Blok ini merupakan blok untuk membangkitkan data masukan untuk masing-masing pengguna secara acak yang akan dikirim sebagai data informasi. Dengan menggunakan fungsi “ randint ” pada MATLAB akan dibangkitkan data acak berupa bit 1 dan 0. Dengan menggunakan syntax bit = randintK,M , dengan K adalah jumlah pengguna dan M adalah jumlah bit tiap pengguna akan dibangkitkan variasi deretan bit acak sesuai dengan jumlah bit yang diinginkan dan jumlah pengguna.

3.1.2. Penyandi Konvolusional

Penyandi konvolusional yang akan digunakan memiliki coderate ½. Coderate merupakan perbandingan jumlah masukan dan keluaran bit pada waktu yang bersamaan. Dengan coderate ½ berarti 1 bit masukan dipetakan menjadi 2 bit keluaran. Berdasarkan Gambar 2.5, untuk penggunaan coderate ½, generator polynomial yang digunakan adalah [7 5] dengan constraint length K=3. Pada MATLAB digunakan fungsi “ poly2trellis ” untuk mengubah bentuk polinomial kode konvolusional menjadi kode teralis. Dengan kode teralis ini dapat menjadi masukan penyandi konvolusional dengan menggunakan fungsi “ convenc ”.

3.1.3. Interleaver

Pada blok ini, bit-bit informasi yang masuk akan diacak dengan membuat fungsi “ interleaver ” pada MATLAB. Aliran bit masukan akan mengisi matriks tersebut dalam baris demi baris dan keluaran interleaver merupakan bit-bit yang tersusun secara kolom.

3.1.4. Modulasi QPSK

Proses modulasi berfungsi untuk memetakan bit-bit informasi yang akan dikirimkan menjadi simbol-simbol sebelum ditumpangkan ke frekuensi pembawa. Berdasarkan Gambar 3.2, bit informasi yang masuk pada modulator QPSK akan dibagi menjadi 2 aliran bit yaitu inphase It dan quadrature Qt. Aliran bit It akan dimodulasi dengan � dan Qt akan dimodulasi dengan � � . Kemudian kedua aliran bit ini akan digabungkan kembali dengan menjumlahkan kedua hasil perkalian tersebut menjadi isyarat keluaran QPSK. Gambar 3.2. Modulator QPSK [7].

3.1.5. Serial to Parallel