Perubahan sosial Perubahan psikologi

2.1.6.3 Perubahan sosial

Banyak dari lansia kurang peduli terhadap kegiatan lingkungan, kegiatan sosial, kurang bergairah menghadiri perkumpulan-perkumpulan di lingkungan, maupun pesta ulang tahun dan pernikahan, arisan, dan lain-lain. Yang termasuk perubahan sosial, antara lain perubahan peran, keluarga emptiness, teman, abuse, masalah hukum, pensiun, ekonomi, rekreasi, keamanan, transportasi, politik, pendidikan, agama, panti jompo. Orang yang berusia lanjut dalam sosialisasinya juga menjadi sangat sensitif, cepat tersinggung dan tertekan, susah diajak bicara atau ngobrol, walaupun hal tersebut tidak terjadi pada setiap orang usia lanjut.

2.1.6.4 Perubahan psikologi

Seorang lansia akan menghabiskan waktu sisa hidup di rumah dan mereka sering ketergantungan hidup mereka pada orang lain atau orang sekitar lansia, seperti keluarga. Pada masa inilah maka mereka membutuhkan penyesuaian diri yang baik untuk menghadapi aktifitas yang baru ini. Sebagian besar dari mereka akan mengalami masa harus di tolak oleh keluarga mereka. Karena mereka sudah dianggap tidak berguna lagi. Ada beberapa alasan mereka lebih memilih tinggal di panti dari pada di rumah. Alasan tersebut antara lain : merasa di tolak oleh keluarga, dianggap sudah tidak mampu, tidak memiliki keluarga yang perhatian, dan tidak ada keluarga yang mau menampung. Nilai seseorang sering diukur melalui produktivitasnya dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pernah bekerja dan menjadi orang yang pensiun dari pekerjaan sebelumnya maka akan mengalami kehilangan, yaitu kehilangan finansial, kehilangan status, kehilangan teman dan kehilangan pekerjaan Nugroho, 2008.

2.2 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan cara bagaimana seseorang melihat dan menaksirkan suatu obyek atau kejadian. Seseorang akan melakukan tindakan sesuai persepsinya sehingga persepsi memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Seseorang yang mengalami suatu persepsi selalu melalui suatu proses tertentu. Proses tersebut dimulai saat diterimanya rangsangan melalui alat penerima kemudian diteruskan ke otak. Dalam otak terjadi proses psikologis yang menyebabkan seseorang sadar tentang apa yang dialaminya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB IV

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB II

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Self-Esteem pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga Jawa Tengah T1 462009048 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Panti Asuhan dalam Membina Kemandirian Anak di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga T1 BAB II

0 0 20