Jawaban sementara yang bisa penulis ketahui adalah landasannya adalah UU. No. 1 Tahun 1974, tetapi sepengetahuan penulis bahwa i
ṡbāt nikah boleh diajukan kalau seandainya pernikahan yang terjadi sebelum tahun 1974. Artinya
sebelum UU No. 1 Tahun 1974 diundang-undangkan. Atau alasan lainnya dibolehkan kalau seandainya i
ṡbāt nikah diajukan dikarenakan salah satu pihak menggugat memohon untuk perceraian.
H. Metodologi Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research, sebagian ahli yang menerjemahkann research dengan riset. Research itu sendiri berasal dari kata re,
yang berarti kembali dan to research yang berarti mencari kembali.
42
Untuk mencapai sasaran yang tepat dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang sedang diteliti dengan menggambarkan dan melukiskan
keadaan obyektif pada saat-saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya.
Penelitian dekriptif bertujuan menggambarkan secara lengkap ciri-ciri suatu keadaan, perilaku pribadi dan perilaku kelompok, serta untuk menentukan
frekuensi suatu gejala. Penelitian dilakukan tanpa didahului hipotesis. Penelitian keualitatif merupakan penelitian bersifat atau mempunyai karakteristik, bahwa
datanya ditanyakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana mestinya, dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan. Penelitian dekriptif
kualitatif memusatkan analisa pada data yang dikumpulkan, berupa kata-kata atau kalimat dan gambar yang memiliki arti lebih dari data yang berupa angka-angka.
2. Sumber dan Jenis Data
Sumber data dari penelitian ini berasal dari : a.
Sumber data primer
42
Faisar Ananda Arfa, Metodologi Penelitian Hukum Islam Medan: CV. Perdana Mulya Sarana, 2010, h. 11.
Sumber data primer ini diperoleh dari hasil wawancara dengan hakim yang melaksanakan i
ṡbāt nikah keliling yang ada pada Pengadilan Agama Kisaran Kab. Asahan, para tokoh masyarakat yang turut menjadi panitia pelaksana, dan aparat
desa setempat, serta para pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang penyusun sedang teliti berupa masyarakat Desa Perupuk Kec. Lima Puluh Kab.
Bara yang menjadi peserta pelaksanaan i ṡbāt nikah keliling.
b. Sumber data sekunder
Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research atau studi dokumentasi. Penelitian kepustakaan adalah teknik untuk mencari
bahan-bahan atau data-data yang bersifat sekunder yaitu data-data yang erat hubungannya dengan bahan primer dan dapat dipakai untuk menganalisa
permasalahan yaitu tentang pelaksanaan i ṡbāt nikah keliling oleh Hakim
Pengadilan Agama Kisaran Kab. Asahan. Dan juga ingin meneliti langsung persepsi para Hakim melihat undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
perkawinan sehingga mereka melaksanakan i ṡbāt nikah keliling di Desa Perupuk
Kec. Lima Puluh Kab. Batu Bara. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Pada penelitian kepustakaan, sarana yang dipergunakan adalah bahan- bahan pustaka yang terdiri dari:
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 sebagai pelaksanaan Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.
Kompilasi Hukum Islam KHI Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.
b. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari berbagai literatur, arsip, hasil penelitian dan studi pustaka yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti. Dan juga
sebagai bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yaitu:
Berbagai hasil penelitian mengenai iṡbāt nikah keliling
Berbagai buku yang membahas mengenai Hukum Pencatatan Perkawinan Bahan-bahan seminar, loka karya dan pertemuan ilmiah lainnya tentang
Hukum Pencatatan Perkawinan, dan; Berbagai artikel dan makalah di dalam jurnal dan majalah.
3. Pengumpulan Data