Komik Cubitus Tokoh-tokoh Dalam Komik Cubitus

60 diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa antara lain bahasa German,Belanda, Italy, Rusia, Finlandia dan Indonesia. Di belanda Cubitus dikenal dengan nama Dommel, Muppelo atau Pom Pom di Finlandia dan ia dikenal pula dengan nama Teodore di Italy. Beberapa tahun setelah kemunculannya pada majalah anak-anak Tintin, Cubitus akhirnya diterbitkan dalam majalah sendiri yang berjudul Cubitus. Pada Desember 1989 Cubitus diterbitkan menjadi komik buku oleh penerbit Le Lombard. Terdapat 39 seri komik Cubitus, terhitung sejak tahun 1968- 2000,berikut beberapa seri komik tersebut: Du meilleur tonneau.Cubitus illustre ses ancêtres , Un oscar pour Cubitus , La corrida des hippopotames casqués , Pour les intimes , Heureux qui, comme Cubitus , Raconte-moi, Cubitus , Tu le fais exprès ou quoi? , Lami ne fait pas le moine , Cubitus et la boîte qui parle , Chien sans souci , Cubitus, tu nous fais marcher, Cubitus, chien fidèle , Cubitus, pas de salades , Cubitus, est-ce bien sérieux? , Alerte au pédalosaure www.wikipedia.fr . Setelah wafatnya Dupa pada tahun 2000, Cubitus kembali hadir dengan nama baru Les Nouvelles Aventures de Cubitus pada tahun 2005 dengan penulis Michele Rodrigue.

F. Tokoh-tokoh Dalam Komik Cubitus

a. Cubitus: Seekor anjing berbulu putih lebat hingga menutupi matanya, berperut buncit, bermoncong hitam, dan berekor kuning. Ia menganggap dirinya sama dengan manusia. Ia berjalan dengan dua kaki, ia memiliki tangan sama seperti manusia bahkan ia tidak memiliki cakar layaknya seekor anjing. Ia mampu melakukan aktivitas layaknya manusia namun ia tetap makan tulang. 61 b. Sémaphore: Seorang Pria tua berambut dan berkumis putih lebat, berhidung besar dan berperut buncit. Ia adalah pemilik Cubitus, walaupun kadang-kadang justru terlihat seperti ialah peliharaan Cubitus . Ia seorang mantan pelaut, di dalam serial komik ini Sémaphore sebenarnya berperan sebagai seseorang yang bertugas membantu menyelesaikan masalah teman-temannya namun pada akhir cerita ia selalu menyebabkan masalah baru. c. Sénéchal: seekor kucing bercorak belang putih hitam. Ia adalah kucing peliharaan tetangga Sémaphore yang menjadi musuh bebuyutan Cubitus walaupun terkadang mereka akur layaknya teman baik. d. Ventenpoupe: seorang teman lama Sémaphore, dan ia adalah seorang penipu. 62

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sumber Data dan Data Penelitian

Menurut Zuchdi 1993:29 data adalah unit informasi yang direkam dalam suatu media, yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dengan teknik-teknik yang ada, dan relevan dengan masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini adalah semua kata, frasa, klausa dan kalimat yang mengandung diksi dan gaya bahasa yang terdapat di dalam komik Cubitus. Sumber data pada penelitian ini adalah tiga seri komik Cubitus karya Dupa yaitu, Cubitus: La gorrida des Hippopotames Casqués, Cubitus: Raconte- Moi, Cubitus: Heureux Qui, Comme. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat di dalam komik Cubitus karya Dupa. Objek adalah satuan kebahasaan yang dikhususkan untuk diteliti Kesuma, 2007:26 jadi, objek yang diteliti adalah diksi dan gaya bahasa yang terdapat di dalam komik Cubitus karya Dupa.

B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data digunakan metode simak. Metode simak adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap pengguna bahasa Muhammad, 2011: 217. Dalam penelitian ini peneliti menyimak membaca setiap kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat di dalam komik Cubitus. 63 Setelah melakukan metode simak, selanjutnya teknik yang dilakukan adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap SBLC, dalam teknik SBLC peneliti tidak terlibat secara langsung dalam pembentukan atau pemunculan calon data, hanya sebagai pemerhati calon data yang sudah terbentuk di luar diri peneliti Sudaryanto,2015:203-204. Setelah melakukan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap, teknik selanjutnya adalah teknik catat. Peneliti membaca berulang kali secara teliti sumber data sampai menemukan diksi dan gaya bahasa.Setelahmenemukandiksidangayabahasa, kemudian data tersebut dicatat dan diberi kode. Untuk memudahkan cara pengkodeannya adalah dengan menyingkat nama dan judul data yang bersangkutan. Contoh:komik Cubitus C, seri La gorrida des Hippopotames Casqués LGDHC, halaman 4 H4, kolom ke 2 K2, maka kode data tersebut adalah C. LGDHC. H4. K2. Selanjutnya, data yang telah dicatat dan diberi kode diklasifikasikan dalam tabel diksi atau gaya bahasa, contoh: