Instrumen Penelitian Metode dan Teknik Analisi Data
67
68 Caramelita... ma petite Caramelita Rocker comme un authentique blouson noir...
“Caramelita... Caramelita kecilku Menjadi rocker Nampak seperti pemuda berandalan
” La gorrida des Hippopotames Casqués, hal.31, kolom 5
Padacontoh 68 terdapat diksi kata asingyaitupada kata rocker. Kata rocker pada contoh 68 dipadankan dengan referen kamus, kata rocker berasal dari kata
rockyang diberi suffiks –er sebagai penanda pelaku. Dalam Travers 1997:1216
Rock and roll mot anglais musique populaire née aux États-unis... „rock and
roll kata dalam bahasa Inggris musik populer yang lahir di Amerika...‟. Sedangkan kata Rocker: chanteur, musicien de rock and roll, amateur de rock and
roll dont le style de vie... „rocker: penyanyi, musisi rock and roll, penggemar
musik rock and roll ya ng kemudian menjadi gaya hidup‟. Berdasarkan analisis
data dengan metode padan referensial dapat disimpulkan bahwa rocker merupakan kata asing yang berasal dari bahasa Inggris, yang masih
dipertahankan bentuk aslinya dan belum melebur dengan bahasa sasaranya, apabila kata rocker dileburkan kedalam bahasa Prancis maka suffiks
–er akan berubah menjadi
–eur. Dalam data 68 juga terdapat diksi konotatif yaitu pada pada frasa un
authentique blouson noir „benar-benar pemuda berandalan‟. Menurut Larousse
www.larousse.fr blouson berarti veste de sport, terminée au-dessus des hanches
par un bord-côte ou une bande qui la fait blouser „jaket olahraga, yang terdapat
kancing di atas pinggul dan terdapat sabuk di pinggang sehingga membuatnya nampak seperti blouse‟ sedangkan noir berarti se dit de la couleur la plus
foncée... „dapat dikatakan warna yang sangat gelap‟, sehinga apabila diartikan kata
68
perkata maka blouson noir berarti jaket hitam. Namun pada konteks kalimat ini blouson noir merupakan bentuk ekspressi yang sudah familiar dikalangan
masyarakat yang berarti jeune se livrant en bande à des violences et des déprédations
www.larousse.fr „anak muda yang tertarik pada kekerasan dan
kerusakan‟ sehingga dapat disimpulkan blouson noir termasuk kedalam diksi konotatif.
Gaya bahasa dianalisis menggunakan metode padan fonetis artikulatoris, metode agihdengan teknik ganti, teknik perluas dan teknik baca markah
disesuaikan dengan karakteristik data. Metode padan fonetis artikulatoris adalah metode padan yang alat penentunya organ wicara Sudaryanto, 2015:16.
Berdasarkan alat penentunya metode agih merupakan kebalikan dari metode padan, apabila pada metode padan alat penentunya di luar bahasa, dalam metode
agih alat penentunya merupakan bahasa itu sendiri. Alat penentu untuk memilah unsur bahasa yang ada di dalam bahasa, bahkan menyatu dengan datanya
Muhammad, 2011:244. Teknik ganti dilaksanakan dengan mengganti unsur tertentu satuan lingual
yang bersangkutan dengan “unsur” tertentu yang lain, sedangkan teknik perluas dilaksanakan dengan memperluas satuan lingual yang bersangkutan ke kanan atau
ke kiri dan perluasan itu mengguna kan “unsur” tertentu Sudaryanto, 2015: 60-
69. Teknik baca markah, yaitu dengan membaca “pemarkah” yang ada dalam
suatu konstruksi Muhammad, 2011:254. Menurut Sudaryanto 2015: 129 pemarkahan itu menunjukkan kejadian satuan lingual atau identitas konstituen
tertentu. Selain menggunakan metode padan fonetis artikulatoris dan metode
69
agih, gaya bahasa juga dianalisis menggunakan analisis kompenensial. Menurut Dubois dalam Rohali, 2001:29 analisis komponensial adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk melihat satuan minimal unit-unit semantik dari suatu makna dalam suatu unit leksikal. Berikut merupakan contoh analisis gaya bahasa
dalam komik Cubitus: 68 Caramelita... ma petite Caramelita Rocker comme un authentique
blouson noir... “Caramelita... Caramelita kecilku Menjadi rocker nampakseperti
pemuda berandalan” La gorrida des Hippopotames Casqués, hal.31, kolom 5
Dengan menggunakan teknik baca markah, maka diketahui tuturan 68
mengandung gaya bahasa simile. Hadirnya pemarkah “comme” dalam kalimat
tersebut mengindikasikan perbandingan dua hal secara langsung. Hal yang dibandingkan adalah Caramelita yang berubah menjadi seorang rocker dengan
pemudaberandalan. Frasa ini sebenarnya memiliki makna bahwa Caramelita nampak seperti seorang rocker sungguhan. Karena rocker biasanya identik dengan
pemudaberandalan. E.
Uji Keabsahan Data
Untuk membuktikan data yang diperoleh dalam penelitian merupakan data yang valid, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validatas merupakan
derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono,2012: 267. Penelitian ini menggunakan
uji validitas semantis dan validitas expert judgement. Menurut Zuchdi 1993:75 validitas semantis digunakan untuk mengukur kesensitifan suatu teknik terhadap
makna yang relevan dengan konteks. Setelah melukakan uji validas semantis,
70
hasil dari uji validitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing expert judgement Drs. Rohali, M.hum. Data dinyatakan valid
apabila penafsiran data sesuai dengan konteks dan disetujui oleh expert judgement.
Selain melakukan uji validitas agar data yang diperoleh adalah data yang valid maka dilakukan uji reliabilitas. Menurut Stainback dalam
Sugiyono,2012:268 reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas temuan. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara
membaca dan menafsirkan secara berulang-ulang setiap kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat pada ketiga seri komik Cubitus, hal ini dimaksudkan agar
data yang diperoleh konsisten. Selain itu, penelitian ini akan menggunakan reliabilitas inter-rater, reliabilitas ini dilakukan oleh pengamat lain yaitu dosen
pembimbing.
71