30
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESA
PENELITIAN
3.1 Kerangka berpikir
Trauma tumpul abdomen adalah lesi yang diakibatkan penekanan
langsung pada area abdomen yang menimbulkan kerusakan organ abdomen dengan mekanisme penekanan organ abdomen dengan tulang belakang atau
teregang paling sering diakibatkan
kecelakaan kendaraan bermotor, yang menyebabkan pasien membutuhkan resusitasi dan penatalaksanaan lebih lanjut di
rumah sakit. Pasien yang diberikan pertolongan darurat di lokasi kejadian diberikan resusitasi cairan untuk menekan angka mortalitas pasien tersebut National Institute
for Health and Care Excellence, 2004 kemudian akan ditransportasikan ke rumah sakit Sanglah, dihitung berdasarkan waktu kurang dari 60 menit. Saat pasien diterima
di IRD rumah sakit dapat dinilai skoring trauma berdasarkan NISS untuk menentukan nilai 50 menunjukkan pasien akan berisiko mengalami mortalitas Yose, Wiargitha,
dan Mahadewa, 2015. Kondisi pasien trauma abdomen yang dibawa dalam keadaan syok kelas 2
dengan kondisi akral dingin dengan suhu 35°C dan denyut nadi 120 kali permenit menunjukkan pasien membutuhkan resusitasi dengan cairan kristalloid dan
31 pemberian transfusi darah American College of Surgeons Committee on Trauma,
2008.
Koagulopati adalah kerusakan atau gangguan pada sistem koagulasi yang menyebabkan peningkatan bleeding time BT atau peningkatan waktu pembekuan
darah. Trauma menyebabkan adanya perdarahan sehingga membutuhkan resusitasi. Resusitasi menyebabkan terjadinya hemodilusi dan hipotermia sehingga terjadi
koagulopati dan kembali menyebabkan perdarahan. Syok yang terjadi akibat perdarahan menyebabkan terjadinya asidosis dan hipotermia yang merangsang
koagulopati dan kembali lagi terjadi perdarahan dan hal ini dikenal dengan trias kematian pada trauma. Koagulopati akut pada trauma didefinisikan sebagai nilai INR
1,2. Pada trauma, nilai INR 1,2 menunjukkan suatu keadaan klinis yang berhubungan erat dengan risiko yang signifikan terjadinya kematian dan kebutuhan
transfusi Davenport, 2011; Hagemo dkk, 2015. Pasien yang membutuhkan pembedahan akan menjalani protokol Damage Control Laparotomy khusus untuk
pasien trauma tumpul abdomen dengan ketidakstabilan hemodinamik, dimana durasi operasi 90 menit, penanganan 90 menit berpotensi meningkatkan mortalitas
pasien Germanos, Gourgiotis, Villias, Bertucci, Dimopoulos, dan Salemis, 2008. Pada prosedur abdomen yang dikerjakan 2 jam dengan pendarahan durante operasi
1500 cc berpotensi meningkatkan koagulopati yang pada akhirnya meningkatkan mortalitas Kozek-Langenecker, S.A., Afshari, A., Albaladejo, P., Santullano,
C.A.A., Robertis, E., Filipescu, D.C., et al, 2013.
3.2 Konsep Penelitian