Konsep Pemasaran Elemen-elemen strategi pemasaran perusahaan

commit to user merupakan proses yang penuh wawasan dan teratur untuk memikirkan dan merencanakan pasar. Pemasaran juga merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam pemasaran adalah untuk memperoleh laba. Philip Kotler dan Gary Armstrong 2006: 6 menyatakan bahwa: ”Pemasaran adalah sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. ”. Definisi pemasaran diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk, pasar, harga dan promosi. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, tetapi juga tidak berkhir pada saat penjualan dilakukan. Perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah penjualan. Setelah memperoleh definisi pemasaran dari berbagai sumber,dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran ialah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang mengarahkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Swastha dan Irawan, 1990: 10. Ada 5 konsep yang merupakan landasan untuk melakukan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : 1. Konsep Produksi berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dengan harga yang terjangkau. Para manajer commit to user dalam organisasi memusatkan upayanya untuk mencapai produksi yang tinggi dengan distribusi yang efisien. 2. Konsep Produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, penampilan yang terbaik dengan harga tertentu. Organisasi harus berkonsentrasi untuk menghasilkan produk yang baik dan terus menerus menyempurnakannya. 3. Konsep Penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak membeli atau sama sekali tidak membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup. Organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep Pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah dengan menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan lebih efektif dan efisien dibanding para pesaing. 5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial mengatakan bahwa tugas perusahaan adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun konsumen. Kesimpulannya adalah penggunaan konsep pemasaran bagi perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen.

C. Fungsi Pemasaran

Suatu kegiatan perekonomian selalu ada dalam kegiatan sehari-hari, baik dalam bentuk pemasaran barang maupun jasa. Kemajuan suatu perusahaan ditentukan oleh suatu pemasaran, karena pada bidang pemasaran memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan bagi perusahaan. Setiap bagian dalam perusahaan memiliki fungsi sendiri-sendiri meski secara umum, tujuan setiap bagian tersebut adalah untuk membawa suatu kemajuan perusahaan. Bagi perusahaan fungsi pemasaran yaitu sebagai berikut: a. Sebagai bagian yang memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan. commit to user b. Berperan menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat dan menjadi jembatan bagi perusahan dengan lingkungan eksternal. c. Memberikan informasi kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan produk.

V. Strategi Marketing Mix

Proses pemasaran merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkan dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan. Strategi yang dipergunakan dalam proses pemasaran yaitu strategi marketing mix yang terdiri atas strategi-strategi berikut ini: 1. Produk product Strategi produk agar lebih efektif dalam rangka mempengaruhi konsumen agar tertarik dan membeli kemudian menjadi puas maka perlu memperhatikan beberapa strategi produk yaitu : a. Konsep produk Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkan. Konsumen akan memilih konsep atau pandangan terhadap suatu produk. b. Siklus Kehidupan Produk Siklus kehidupan barang terdiri atas empat tahap yang berbeda-beda dan masing-masing tahapan berada dalam lingkungan pemasaran yang berbeda pula. Tahap-tahap siklus kehidupan produk yaitu: - Tahap Perkenalan Pada tahap perkenalan siklus kehidupan barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualan belum tinggi. - Tahap Pertumbuhan Pada tahap pertumbuhan ini pebjualan semakin meningkat dengan cepat karena permintaan sudah meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang yang bersangkutan. commit to user - Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan Pada tahap kedewasaan terlihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap bahkan cenderung untuk turun. - Tahap Kemunduran Pada tahap kemunduran penjualan semakin menurun dan laba juga menurun. Pasar yang dikuasai semakin sempit. c. Jenis-jenis Produk Jenis-jenis Produk dapat digolongkan sebagai berikut: - Barang Konsumen atau Barang Konsumsi Barang konsumen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu, barang convenien, barang shopping, barang special. - Barang industry Barang industri adalah barang yang dibutuhkan dan dbeli oleh konsumen sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakan sebagai alat usaha atau alat berproduksi lagi ataupun dijual kembali dalam menjalankan usaha bisnis. 2. Harga Price Perusahaan harus memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga harus ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Harga suatu barang apabila rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah maka image produk biasanya kualitasnya rendah, meskipun sebenarnya kualitasnya baik. Harga jual yang diterapkan dibawah biaya produksi tentu saja akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan, sebaliknya harga jual yang ditetapkan diatas biaya produksinya tentu akan menghasilkan keuntungan. Konsumen mungkin tidak senang harga jual yang rendah meskipun biaya produksinya rendah, sebaliknya konsumen masih perlu diperkenalkan dahulu dengan produk maka meskipun biayanya tinggi perlu diberlakukan rendah. 3. Promosi promotion commit to user Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen kemudian konsumen menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produk ada beberapa cara yaitu: 1 Advertensi Advertensi merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumen. Advertensi dapat dilakukan oleh perusahaan melalui surat kabar, radio, majalah, televisi maupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat yang strategis. 2 Promosi Penjualan Sales Promotion Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan tertentu produk akan menarik perhatian konsumen. 3 Personal Selling Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Kontak langsung diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara perusahaan dengan calon konsumennya. Kontak langsung akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumennya karena dalam hal ini perusahaan dapat mengetahui keinginan dan selera konsumen serta gaya hidup. 4 Publisitas Publisitas merupakan cara yang bisa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. 4. Saluran Distribusi distribution Perusahaan harus menyalurkan barang-barangnya ke tempat konsumen berada. Perusahaan untuk keperluan pendistribusian barang dapat commit to user menggunakan saluran distribusi yang ada dan dibedakan menjadi bebrapa macam yaitu: - Saluran Distribusi Langsung Saluran distribusi langsung dalam hal ini perusahaan berusaha untuk menyalurkan barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ketempat konsumen tinggal. - Saluran Distribusi Tidak Langsung Saluran distribusi tidak langsung dalam hal ini perusahaan menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan barang-barang kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara. E. Kebijakan Produk 1. Pengertian produk Dalam menghasilkan suatu produk perusahaan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Beberapa ahli pemasaran mengemukakan pendapat tentang pengertian produk. Produk product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008: 4. Sedang menurut William J Staton, 1984: 222 sebuah produk adalah sekumpulan atribut yang nyata tangible dan tidak nyata intangible di dalamnya suda tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik srta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya”. Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa produk dapat bersifat nyata tangible maupun tidak nyata intangible yang dibuat dengan berbagai atribut menarikperhatian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, commit to user sehingga konsumen memperoleh kepuasan melalui pembelian, kepemilikan, dan konsumsi. 2. Klasifikasi Produk Dalam pengembangan strategi pemasaran kalangan produsen perlu menyusun beberapa skema klasifikasi produk yang didasarkan pada karakteristik produk. Berikut klasifikasi produk menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,

2001: 5 antara lain:

a. Berdasarkan Daya Tahan dan Keberwujudan 1 Barang yang tidak tahan lama nondurable goods Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. 2 Barang tahan lama durable goods Barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. 3 Jasa service Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. b. Klasifikasi Barang Konsumen Yaitu barang-barang yang dibeli konsumen akhir untuk dikonsumsi pribadi. Barang-barang ini diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen consumer shopping habits. Sehingga dapat dikelompokan menjadi empat golongan: 1 Barang sehari-hari convenience goods Barang yang biasanya dibeli konsumen, segera, dan dengan usaha yang minimum. Barang convenience dibagi menjadi tiga yaitu: a Staple Goods commit to user Barang-barang yang dibeli setiap konsumen secara teratur. Contoh: sabun mandi, pasta gigi. b Impluse Goods Barang yang dibeli tanpa perencanaan atau usaha mencari untuk membelinya. Contoh: permen, majalah. c Emergency Goods Barang-barang yang dibeli ketika timbale kebutuhan yang mendesak. Contoh: payung, mantel. 2 Barang Belanja Shopping Goods Yaitu barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian. Contohnya: pakaian, furniture dan peralatan rumah tangga. Barang shopping dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a Barang homogeny Barang-barang dengan kualitas yang serupa tapi harganya berbeda. b Barang heterogen Barang-barang dengan aneka macam keistimewaan sehingga bagi konsumen sering lebih penting cirri-cirinya daripada barangnya. 3 Barang Khusus Barang-barang dengan karakteristik unik danatau identifikasi merek di mana untuk memperoleh barang-barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya: mobil, vcd, peralatan fotografi. commit to user 4 Barang Unsought Barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contohnya: asuransi jiwa, batu nisan. c. Barang Industri Industrial Goods Barang-barang yang dibeli perorangan atau industri untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk kegiatan bisnis. Barang-barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Bahan dan suku cadang material and parts Barang-barang yang sepenuhnya memasuki proses produksi dan harga relatifnya. 2 Barang modal capital items Barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan danatau pengelolaan produk akhir. 3 Perlengkapan dan jasa bisnis Barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan danatau pengelolaan produk akhir. 3. Siklus Hidup Produk Suatu produk akan mengalami suatu siklus yang dikenal sebagai siklus hidup produk Product Life Cycle yang merupakan suatu konsep penting dalam menganalisa dinamika kompetitif dari suatu produk, karena siklus tersebut menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam sejarah perjalanan suatu produk. Pemasar perlu sekali mengetahui pada tahap mana produk berada pada siklus hidup produk pada jangka waktu tertentu dan mampu mengantisipasi permintaan pasar dalam tiap tahap, karena konsep commit to user yang paling penting untuk mendukung pengembangan produk adalah hipotesa tentang siklus hidup produk. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2008: 326 mengatakan bahwa suatu produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal yaitu: 1. Produk memiliki umur yang terbatas. 2. Penjualan produk yang melalui berbagai tahap yang berbeda, masing- masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk. 4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufactur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.

F. Elemen-elemen strategi pemasaran perusahaan

Penentuan strategi ini dapat dilakukan oleh manajer pemasaran dengan membuat 3 macam keputusan. Swastha dan Irawan, 1990: 70 : a. Konsumen yang dituju Target Consumer, merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh perusahaan dengan memuaskan. b. Menentukan keinginan konsumen. Strategi pemasaran yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat barang. c. Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan commit to user konsumen. Variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi dan promosi. Ketiga elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran perusahaan. Strategi tersebut merupakan rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan personalia pemasaran. Perusahaan dapat mengembangkan strategi produk, harga, distribusi, dan promosi atau mengkombinasikan variabel-variabel tersebut ke dalam suatu rencana strategis yang menyeluruh.

G. Metode Pengamatan