Hutan Kota LANDASAN TEORI

commit to user Laporan Tugas Akhir Bab II Landasan Teori Bayu Budi Prastowo I 8708021 Universitas Sebelas Maret Surakarta 17 kesempatan yang luas dalam bidang pendidikan, penelitian dan rekreasi. Dengan demikian, kebun binatang atau taman margasatwa merupakan sarana penghubung satu-satunya antara masyarakat dan satwa liar, karena itu di tempat ini masyarakat dapat melihat berbagai jenis satwa liar.

2.3.3. Faktor yang Diperlukan dalam Pembinaan Taman Margasatwa

1. Bentuk-bentuk tempat satwa kandang biasa, kandang bentuk gua, dataran, unit kandang luar, kolam air dan gedung pameran. 2. Keamanan pagar, kandang pemisah dan pemeriksaan kandang. 3. Pelayanan teknis tenaga ahli, perawatan dan kesehatan satwa. 4. Pelayanan masyarakat dan pembiayaan. 5. Kerja sama antara kebun binatang atau taman margasatwa.

2.4. Hutan Kota

2.4.1. Pengertian Hutan Kota

Rapat teknis Departemen Kehutanan 1991, hutan kota adalah suatu lahan yang bertumbuhan pohon-pohon di dalam tanah negara maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal pengaturan tata air, udara, habitat, flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dan dengan luas yang solid yang merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohonan serta area tersebut ditetapkan oleh pejabat yang berwewenang sebagai hutan kota.

2.4.2. Fungsi dan Manfaat Hutan Kota

Menurut Irwan 2005, fungsi hutan kota sangat bergantung pada komposisi dan keanekaragaman jenis dari komunitas vegetasi yang menyusunnya dan tujuan perancangannya. Secara garis besar fungsi hutan kita dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi berikut : 1. Fungsi Lansekap Meliputi fungsi fisik, dimana vegetasi sebagai unsure struktural berfungsi untuk perlindungan terhadap kondisi alami sekitarnya seperti angin, sinar matahari, pemandangan yang kurang bagus dan terhadap bau. Meliputi commit to user Laporan Tugas Akhir Bab II Landasan Teori Bayu Budi Prastowo I 8708021 Universitas Sebelas Maret Surakarta 18 fungsi sosial, penataan vegetasi dalam hutan kota yang baik akan memberikan tempat interaksi sosial yang sangat produktif. Hutan kota bagi orang seperti penyair atau seniman yang dapat merenung dan mengkhayal sehingga dapat menjadi sumber inspirasi dan ilham. Hutan kota dengan aneka vegetasinya mengandung nilai-nilai ilmiah yang dapat menjadi laboratorium hidup untuk sarana pendidikan dan penelitian. 2. Fungsi Pelestarian Lingkungan, antara lain : D0HQ\HJDUNDQXGDUDDWDXVHEDJDL³SDUX-SDUX´NRWDGHQJDQPHQJDPELO CO2 dalam proses fotosintesi dan menghasilkan O2 yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan. b. Menurunkan suhu kota dan meningkatkan kelembapan. c. Sebagai ruang hidup satwa. Vegetasi atau tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup habitat bagi makhluk hidup lainnya. d. Sebagai penyanggah dan perlindungan permukaan tanah dari air hujan dan angin untuk penyediaan air tanah dan pencegahan erosi. e. Pengendalian dan mengurangi polusi udara dan limbah. f. Peredam kebisingan. g. Tempat pelestarian plasma nutfah dan bioindikator dari timbulnya masalah seperti hujan asam, karena tumbuhan tertentu akan memberikan reaksi tertentu terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. h. Menyuburkan tanah. 3. Fungsi Estetika Erat kaitannya dengan rekreasi. Ukuran, bentuk, warna dan tekstur tanaman serta unsur komposisi dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas estetika. Kualitas visual vegetasi sangat penting karena tanggapan seseorang merupakan reaksi dari suatu penampakan. Hutan, selain memberikan hasil utama dan sebagai sumber air juga merupakan sarana untuk berekreasi. commit to user Laporan Tugas Akhir Bab II Landasan Teori Bayu Budi Prastowo I 8708021 Universitas Sebelas Maret Surakarta 19

2.4.3. Tipe Hutan Kota

Menurut Dahlan 1992, hutan kota dibagi menjadi beberapa tipe yaitu tipe pemukiman, tipe kawasan undustri, tipe rekreasi dan keindahan, tipe pelestarian plasma nutfah, tipe perlindungan, dan tipe pengamanan. 1. Tipe Pemukiman Hutan Kota di daerah pemukiman dapat berupa taman dengan komposisi tanaman pepohonan yang tinggi yang dikombinasikan dengan semak dan rerumputan. 2. Tipe Kawasan Industri Hutan Kota yang dikembangkan di kawasan industri hendaknya memilih jenis tanaman yang tahan dan mampu menyerap serta menyerap polutan. 3. Tipe Rekreasi dan Keindahan Rekreasi pada kawasan Hutan Kota bertujuan menyegarkan kembali kondisi yang jenuh dengan kegiatan rutin melalui sajian alam yang indah, segar, dan penuh ketenangan. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian, 2007 4. Tipe Pelestarian Plasma Nutfah Hutan konservasi mengandung tujuan untuk mencegah kerusakan perlindungan dan pelestarian terhadap sumberdaya alam. Bentuk Hutan Kota yang memenuhi kriteria ini antara lain taman hutan raya, kebun raya, an kebun binatang. Ada dua sasaran pembangunan Hutan Kota untuk pelestarian plasma nutfah, yaitu : a. Sebagai koleksi plasma nutfah, khususnya pengembangan vegetasi secara ex-situ. b. Sebagai habitat, khususnya untuk satwa yang dilindungi atau yang akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan vegetasi. 5. Tipe Perlindungan Areal kota dengan mintakat kelima yaitu daerah dengan kemiringan yang cukup tinggi dan ditandai oleh adanya tebing-tebing curam ataupun daerah tepian sungai, yang perlu dijaga dengan membangun Hutan Kota agar terhindar dari bahaya erosi dan tanah longsor. commit to user Laporan Tugas Akhir Bab II Landasan Teori Bayu Budi Prastowo I 8708021 Universitas Sebelas Maret Surakarta 20 6. Tipe Pengaman Hutan Kota tipe pengaman berbentuk jalur hijau di sepanjang tepi jalan bebas hambatan. Tanaman perdu yang liat dan dilengkapi dengan jalur pohon pisang dan tanaman merambat dari legum secara berlapis-lapis, akan dapat menahan kendaraan yang keluar dari jalur jalan karena pecah ban, patah stir atau pengemudi mengantuk. commit to user Laporan Tugas Akhir Bab III Metode Perencanaan Bayu Budi Prastowo I 8708021 Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PERENCANAAN