Teguh Prasetyo mengibaratkannya dalam perumpamaan Fuller yang menggunakan contoh seorang raja khayalan yang bernama King Rex, sedangkan Penulis menggunakan
contoh nyata, yaitu apa yang terrekam dalam putusan Pengadilan Negeri Kediri Nomor 118Pid.B2012PN.Kdr, tersebut di atas, yang mana perbuatan terdakwa tersebut para saksi
mengalami eksploitasi ekonomi karena dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga tanpa mendapatkan upah. Terdakwa juga mengakui telah mendapat keuntungan karena melakukan
perbuatan itu.
2.6. Hasil Penelitian 2.6.1. Dakwaan Penuntut Umum
Pada persidangan tanggal 12 Juni 2012 juga dibacakan permohonan yang diajukan oleh INDARTI, alamat Jl. Dahlia No. 10 RT. 002 RW. 003 Desa Mojongapit, Kecamatan
Jombang, Kabupaten Jombang tertanggal : 03 Mei 2012 perihal pinjam pakai barang bukti berupa 1 satu unit kendaraan Toyota Avanza Type G, WARNA Black Mica tahun 2011,
No.pol S-822-WH beserta STNK-nya, dan atas hal tersebut Penuntut Umum menanggapi dengan menyatakan tidak keberatan atas adanya permohonan pinjam pakai barang bukti
tersebut. Kemudian Majelis Hakim mengeluarkan Penetapan No: 118Pen.Pid.2012PN. Kdr tertanggal 12 Juni 2012 tentang pinjam pakai barang bukti.
Timbul pertanyaan, bahwa apakah dengan fakta-fakta yuridis tersebut di atas, terdakwa sudah dapat dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal-pasal tindak pidana yang didakwakan kepadanya, tentunya harus dipertimbangkan dakwaan Penuntut Umum sebagaimana tersebut
di bawah ini: Terdakwa, oleh Penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaan alternatif sebagai
berikut: Pertama, sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP; Kedua, sebagaimana diatur dalam Pasal 103 ayat 1 huruf c dan huruf f Undang-Undang No.
39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP; Ketiga, sebagaimana diatur dalam Pasal 88 Undang-
Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Oleh karena dakwaan disusun secara alternatif yang memberi pilihan kepada Majelis
Hakim untuk memilih dakwaan mana yang paling tepat untuk dipertimbangkan terlebih dahulu berdasarkan ketentuan pidana mana yang paling tepat berdasarkan fakta hukum yang
didapat dalam persidangan. Dakwaan Pertama mengenai tindak pidana perdagangan orang yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007, dan dakwaan Kedua mengenai Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2004, yang mana di dalam persidangan tidak ada unsur-unsur yang membuktikan bahwa perbuatan terdakwa merupakan jaringan kerja yang terorganisir,
berjaringan luas dan beraneka perbuatan turunan yang dilarang, serta bukan merupakan perekrutan calon TKI dengan tujuan eksploitasi atau dengan ancaman maupun pemaksaan,
maka Majelis Hakim memilih dakwaan yang paling tepat, dalam hal ini adalah pada dakwaan alternatif yang Ketiga sebagaimana diatur dalam Pasal 88 Undang-Undang No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Majelis Hakim, setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan, setelah mendengarkan dakwaan Penuntut Umum, setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan
Terdakwa di persidangan, setelah memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan, setelah mendengarkan tuntutan pidana dari Penuntut Umum, yang pada pokoknya mohon
agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
Menyatakan Terdakwa Dodot Siswo Suwondo Bin Wowok Suwongko secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:
“Secara bersama-sama mengeksploitasi ekonomi anak dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain sebagaimana
dinyatakan dalam dakwaan ketiga, yaitu melanggar Pasal 88 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak selanjutnya disebut UU Perlindungan Anak jo
Pasal 55 ayat1 ke-1 KUHP, sebagaimana dalam dakwaan ketiga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 10 sepuluh
bulan dikurangkan selama terdakwa berada dalam masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,- dua puluh lima juta rupiah
subsidair 6 enam bulan kurungan. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00 lima ribu rupiah.
Atas tuntutan pidana tersebut Terdakwa mengajukan pembelaan secara lisan yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman dengan alasan terdakwa mengaku bersalah,
menyesal, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Terhadap pembelaan terdakwa tersebut, Penuntut Umum dalam repliknya secara lisan
menyatakan pada pokoknya tetap pada tuntutannya, demikian pula terdakwa dalam dupliknya secara lisan menyatakan tetap pada permohonannya.
Penuntut Umum, dengan surat dakwaannya No.Reg.Perk:PDM-40KDIRI042012 tanggal 24 April 2012, Terdakwa telah didakwa sebagai berikut:
Terdakwa Dodot Suwondo Bin Wowok Suwongko pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2012 dan hari Kamis tanggal 2 Februari 2012 atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari dan
Februari tahun 2012 di Perum Citra Pratama Garden Blok A 20 Dsn Kweden. Ds. Karangrejo, Kec. Ngasem, Kab. Kediri atau pada suatu tempat dimana berdasarkan ketentuan
Pasal 84 ayat 2 KUHP apabila tempat kediaman sebagian saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Kediri berwenang untuk mengadili perkara tersebut, yaitu terdakwa sebagai orang yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan melakukan pengiriman anak ke dalam atau ke luar negeri dengan cara apapun yang mengakibatkan anak tersebut
tereksploitasi perbuatan tersebut, terdakwa lakukan dengan cara-cara: Awalnya terdakwa dihubungi oleh saksi Wiwik Winarsih als. Diyah dalam BAP
terpisah untuk mencarikan orang yang mau dipekerjakan di Malaysia, karena suami saksi Wiwik yang bekerja di Malaysia memberikan informasi apabila ada kebutuhan TKI di
Malaysia, berhubung terdakwa tidak ada orang untuk diberangkatkan sebagai TKI, kemudian saksi Wiwik meminta tolong kepada saksi Reza untuk mencarikan calon TKI.
Dari saksi Reza akhirnya ada calon TKI yang mau diberangkatkan ke Malaysia, selanjutnya saksi Wiwik meminta kepada terdakwa untuk menampung calon TKI tersebut
dirumahnya sekaligus meminta terdakwa membantu melayani pemberangkatan calon TKI ke bandara karena terdakwa bekerja sebagai sopir sekaligus mempunyai usaha rentalcarter
mobil yang melayani jasa pengantaran dan penjemputan. Pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2012 terdakwa menampung saksi korban Ribut
Patmosari alias Nita di rumahnya yaitu di Perum Citra Pratama Garden Blok A20 Dsn. Kweden Ds. Gampengrejo. Kab. Kediri sebagai calon TKI yang akan diberangkatkan ke
Malaysia, padahal saksi korban Ribut Patmosari berdasarkan surat keterangan lahirnya masih berusia 14 tahun, sehingga belum memenuhi persyaratan untuk dikirimkan bekerja ke luar
negeri sebagai TKI. Pada tanggal 29 Januari 2012 terdakwa telah menyuruh saksi Warsono untuk
mengantarkan korban Ribut Patmosari ke bandara Juanda Surabaya untuk berangkat bekerja di Malaysia dengan memberi ongkos sebesar Rp. 200.000,- dua ratus ribu rupiah dengan
sarana mobil miliknya yaitu 1 satu unit Mobil Toyota Avanza warna hitam, tahun2011 No. Pol S 622 WH an. Indarti.
Selain korban Ribut Patmosari, terdakwa pada tanggal 22 Februari 2012 juga menampung calon TKI anak-anak lain, yaitu korban Surya Witanti yang masih berumur 18
tahun berdasarkan surat keterangan lahirnya dan juga memberikan sarana kendaraan untuk memberangkatkan korban ke bandara Juanda pada tanggal 3 Februari 2012 untuk bekerja ke
Malaysia. Dari perbuatan terdakwa yang menampung dan memberangkatkan para korban
tersebut, terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 550.000,- lima ratus lima puluh ribu rupiah dari saksi Wiwik Winarsih.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut di atas, maka para korban akhirnya mengalami eksploitasi, yaitu korban Ribut akhirnya ditampung oleh orang untuk bekerja sebagai wanita
penghiburpurel di sebuah tempat karaoke setelah melarikan diri dari pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga tanpa mendapatkan upah sama sekali, dan korban Surya Wisanti
dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga tanpa mendapatkan gajiupah pula. Perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Undang-
Undang Nomor 21 Tahun2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Perbuatan terdakwa juga diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 103 ayat 1 huruf c dan huruf f Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri jo. Pasal 55 ayat 1 ke -1 KUHP. Pula, perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 88
Undang-Undang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Atas surat dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum dipersidangan, Terdakwa
menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan.
2.6.1.1. Saksi-Saksi
Untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut Umum di persidangan telah mengajukan saksi-saksi yang telah menerangkan di bawah sumpah, saksi-saksi tersebut
adalah: Sukarmin Bin Parto Rejo, Djoemono Bin Dono Pairen, Surya Wisanti Binti Djomono, Lucky Hartanti Binti Katiran, Dwi Agus Wahyunto Saksi Ahli, dan Ribut
Patmosari Binti Sukarmin.
2.6.1.2. Keterangan Terdakwa
Di persidangan, terdakwa telah pula memberikan keterangannya, yang pada pokoknya sebagai berikut:
Terdakwa pernah diperiksa oleh Polisi sebagai tersangka sehubungan dengan terdakwa telah menampung calon TKI yang akan diberangkatkan ke Malaysia. Pekerjaan
terdakwa adalah melayani jasa pengantaran dan penjemputan rental mobil. Terdakwa tidak kenal dengan WIJAYA KUSUMA alias REZA, namun pernah
bertemu di simpang lima Gumul Kab. Kediri, dan pernah bertemu di rumah terdakwa ketika mengantarkan calon TKI untuk menginap di rumah terdakwa. Terdakwa kenal dengan
WIWIK WINARSIH alias DIYAH karena ia sering merental mobil terdakwa. Terdakwa tidak kenal dengan RIBUT PATMOSARI alias NITA, namun tahu ketika tidurditampung di
rumah terdakwa saat akan diberangkatkan ke bandara Juanda, sedangkan untuk saudara SURYA WISANTI alias SANTI terdakwa tidak kenal dan tidak tahu, karena pada saat
ditampung dirumah terdakwa, waktu itu terdakwa tidak berada di rumah. Pernah ada dua orang calon TKI yang akan diberangkatkan dan ditampung untuk
menginap di rumah terdakwa, yang pertama bernama RIBUT PATMOSARI alias NITA dan
yang kedua bernama SURYA WISANTI alias SANTI. Saudari RIBUT PATMOSARI alias NITA dan SURYA WISANTI alias SANTI yang ditampung untuk menginap di rumah
terdakwa sesuai keterangan saudari WIWIK akan diberangkatkan ke Malaysia untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.
RIBUT PATMOSARI alias NITA ditampung di rumah terdakwa mulai tanggal 28 Januari 2012 dan diberangkatkan ke bandara Juanda pada tanggal 29 Januari 2012, sedangkan
untuk saudari SURYA WISANTI alias SANTI ditampung di rumah terdakwa mulai tanggal 2 Pebruari 2012 dan diberangkatkan ke bandara Juanda pada tanggal 3 Pebruari 2012.
Orang yang mengantar RIBUT PATMOSARI alias NITA dan SURYA WISANTI alias SANTI ke bandara Juanda bukan terdakwa, melainkan terdakwa menyuruh saudara
WARSONO sebagai sopir dengan menggunakan mobil terdakwa. Mobil yang dipergunakan untuk mengantar saudara RIBUT PATMOSARI alias NITA dan SURYA WISANTI alias
SANTI ke bandara Juanda adalah jenis Toyota Avanza warna hitam No. Pol. S 822 WH atas nama INDARTI, dan Mobil tersebut atas hak milik terdakwa sendiri.
Terdakwa kenal dengan barang bukti berupa 1 satu unit Mobil Toyota Avanza tahun 2011 S 822 WH, kunci, Stnk, 1 satu buah Hp Nokia 6030 warna putih dan sim card,
sedangkan barang bukti lainnya terdakwa tidak kenal. Terdakwa tidak mengetahui dokumen- dokumen apa saja yang harus dipenuhi saudari RIBUT PATMOSARI alias NITA dan
SURYA WISANTI alias SANTI untuk bekerja sebagai TKI di negara Malaysia. Orang yang merekrut dua orang calon TKI yang akan diberangkatkan ke Malaysia
tersebut, sepengetahuan terdakwa adalah saudara WIJAYA KUSUMA alias REZA, dan yang memberangkatkan calon TKI yang akan diberangkatkan ke Malaysia tersebut adalah saudari
WIWIK WINARSIH. Sepengetahuan terdakwa, usia minimal untuk menjadi calon TKI adalah 21 dua puluh satu tahun, namun saudari RIBUT PATMOSARI alias NITA lebih
kurang masih berumur14 tahun, sedangkan untuk SURYA WISANTI alias SANTI lebih kurang berumur 18 tahun.
Terdakwa mau menampung calon TKI dan mengantar calon TKI ke bandara Juanda karena terdakwa mendapat imbalan dari WIWIK WINARSIH berjumlah Rp.550.000,00 lima
ratus lima puluh ribu Rupiah. Terdakwa tidak tahu apakah WIWIK WINARSIH tersebut mempunyai izin dari Pemerintah untuk memberangkatkan orang menjadi TKI ke luar negeri
atau tidak. Saudari WIWIK WINARSIH tidak mempunyai PT yang bergerak dalam bidang perekrutan TKI.
Benar terdakwa sebelumnya tidak pernah melakukan tindak pidana dan belum pernah dihukum.
2.6.2. Pertimbangan Hakim
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, dan alat bukti surat, serta barang bukti yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan berhubungan, maka dapatlah
diperoleh fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut: Terdakwa DODOT SISWO SUWONDO Bin WOWOK SUWONGKO telah disuruh
oleh saksi WIWIK WINARSIH untuk mencarikan orang yang mau dipekerjakan di Malaysia karena suami saksi WIWIK WINARSIH yang di Malaysia memberikan informasi kalau
membutuhkan TKI di Malaysia. Karena terdakwa DODOT SISWO SUWONDO Bin WOWOK SUWONGKO tidak
bisa menyediakan tenaga tersebut, maka saksi WIWIK WINARSIH meminta kepada terdakwa agar mau menampung calon TKI yang akan diberangkatkan ke bandara karena
terdakwa bekerja sebagai sopir yang melayani jasa pengantaran dan penjemputan. Pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2012 terdakwa menampung saksi korban bernama
Ribut Patmosari yang berdasarkan surat keterangan kelahirannya masih berumur 14 tahun
dan saksi Surya Wisanti masih berumur 18 tahun, sehingga belum memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 18 tahun dan sekurang-kurangnya 21 tahun untuk dipekerjakan pada
pengguna perorangan informal sesuai ketentuan untuk dikirim ke luar negeri sebagai TKI. Pada tanggal 29 Januari 2012 terdakwa telah menyuruh saksi Warsono untuk
mengantarkan saksi korban Ribut Patmosari ke bandara Juanda di Surabaya untuk berangkat bekerja di Malaysia dengan memberi ongkos Rp. 200.000,00 dua ratus ribu Rupiah.
Pada tanggal 2 Februari 2012 terdakwa juga menampung calon TKI anak-anak yang lain bernama Surya Wisanti yang masih berumur 18 tahun berdasarkan surat keterangan
lahirnya dan juga memberangkatkan korban ke bandara Juanda di Surabaya pada tanggal 3 Februari 2012 untuk bekerja di Malaysia.
Dari menampung dan memberangkatkan para korban tersebut, terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 550.000,00 lima ratus lima puluh ribu Rupiah dari saksi WIWIK
WINARSIH yang telah menyuruhnya. Para korban di Malaysia menjalani eksploitasi secara ekonomi, mereka bekerja
sebagai pembantu rumah tangga dan akhirnya melarikan diri tanpa mendapat upah dan kemudian dipulangkan kembali ke Indonesia.
Terdakwa dalam memberangkatkan para korban ke Bandara Juanda tersebut dengan menggunakan kendaraan mobil 1 satu unit Toyota Avanza warna hitam tahun 2011
No.Polisi S 822 WH atas nama Indarti yang dijadikan barang bukti dalam perkara yang berkaitan dengan perkara ini yang juga ditunjuk pula sebagai bukti dalam perkara lain yang
terkait dengan perkara ini. Karena ketiga unsur tersebut yang terdapat dalam dakwaan alternatif yang ketiga
melanggar Pasal 88 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, maka terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman.
Oleh karena selama persidangan pada diri terdakwa tidak diketemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar, dan terdakwa adalah orang yang sehat akal dan jiwanya, maka
perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut harus dipertanggungjawabkan kepadanya. Untuk menentukan pidana apakah yang sepatutnya dijatuhkan terhadap diri terdakwa,
perlulah diperhatikan bahwa tujuan pemidanaan bukanlah semata-mata untuk menista atau menderitakan seseorang, tetapi lebih bertujuan untuk mencegah dilakukannya tindak pidana
dengan menjatuhkan hukuman demi pengayoman warga masyarakat, mengadakan koreksi terhadap terdakwa agar setelah menjalani pidana ini, terdakwa akan menjadi warga masyrakat
yang baik, yang taat dan patuh pada segala peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pidana yang akan dijatuhkan terhadap diri
terdakwa sebagaimana akan ditentukan dalam amar putusan ini dipandang telah cukup adil dan mendidik, baik untuk melindungi masyarakat pada umumnya, terutama mengembalikan
perasaan keadilan saksi korban yang telah dirugikan akibat perbuatan terdakwa tersebut, pembinaan diri terdakwa dan ataupun demi kepastian hukum.
Mengenai barang bukti yang diajukan di persidangan adalah barang bukti yang telah diajukan dalam perkara lain yang terkait dalam perkara ini, sehingga dalam perkara ini hanya
menunjuk pada barang bukti tersebut karenanya tidak perlu dipertimbangkan. Akhirnya untuk menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, maka perlu dipertimbangkan
hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan dari diri terdakwa tersebut, di antaranya adalah:
Hal-hal yang memberatkan: perbuatan terdakwa telah merugikan saksi korban Ribut Patmosari dan saksi SuryaWisanti yang masih anak-anak dibawah umur; terdakwa telah
menikmati hasil dari perbuatannya.
Hal-hal yang meringankan: terdakwa mengakui terus terang perbuatannya; terdakwa berlaku sopan dalam persidangan; terdakwa belum pernah dihukum; terdakwa adalah seorang
kepala keluarga yang harus memberi penghidupan bagi dirinya dan keluarganya. Oleh karena terdakwa dinyatakan terbukti bersalah, maka ia harus dibebani membayar
biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan di bawah ini. Memperhatikan Pasal 88 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana dan pasal-pasal dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, serta peraturan perundang-undangan lain yang
berkaitan dengan perkara ini. Maka, mengadili: 1. Menyatakan Terdakwa DODOT SISWO SUWONDO Bin
WOWOK SUWONGKO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Secara bersama-sama melakukan eksploitasi ekonomi terhadap seorang
anak “; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 9 sembilan bulan dan denda sebesar Rp. 25.000.000,00 dua puluh lima juta Rupiah, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana
kurungan selama 1 satu bulan; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan Terdakwa
tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: 1 satu buah Hp Nokia C2 warna putih, 1 satu buah Hp Nokia 6030 warna putih dan sim card-nya, 1 satu buah Hp. Merk Vefeli
V.333 warna putih kombinasi merah muda, 1 satu buah Hp Nokia 2600 warna merah muda metalik; 1satu lembar Akta kelahiran dan 1 satu lembar Kartu UASBN an. Ribut
Patmosari, 1 satu unit Mobil Toyota Avanza tahun 2011 S 822 WH beserta kuncinya dan STNKnya, 1 satu lembar KK An. Djoemono, uang Rp 100.000,00 seratus ribu Rupiah, 1
satu lembar KTP dan 1 satu buah paspor An. Surya Wisanti, Surat Perjalanan Laksana Paspor yang dikeluarkan di Kedutaan Besar RI di Malaysia, Surat dari Imigrasi Malaysia, 2
dua lembar Boarding Pass, 1 keping uang logam senilai 10 sen Malaysia, 1 satu bungkus Kartu Perdana merk DG Prepaid warna kuning, semua dikembalikan kepada Penuntut Umum
untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Nomor: 120Pid.B2012PN.Kdr; dan 6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000,00 dua ribu Rupiah.
2.7. Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Anak