PERANAN GURU KELAS DAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENANAMAN SEMANGAT KEBANGSAAN SISWA SD NEGERI BUMI NABUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ABSTRAK
PERANAN GURU KELAS DAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENANAMAN SEMANGAT KEBANGSAAN SISWA
SD NEGERI BUMI NABUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh Mulyati
Tujuan penelitian ini adalah menjelasakan peranan Guru kelas dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013, menjelaskan peranan budaya Sekolah dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun Ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasiona, penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah responden 6 guru. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)guru kelas belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan . (2)budaya sekolah belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan.
(2)
PERANAN GURU KELAS DAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENANAMAN SEMANGAT KEBANGSAAN SISWA
SD NEGERI BUMI NABUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
(Skripsi)
Oleh MULYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(3)
PERANAN GURU KELAS DAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENANAMAN SEMANGAT KEBANGSAAN SISWA
SD NEGERI BUMI NABUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh MULYATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
(4)
Judul Skripsi : PERANAN GURU KELAS DAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENANAMA SEMANGAT KEBANGSAAN SISWA SD NEGERI BUMI NABUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama Mahasiswa : Mulyati
No. Pokok Mahasiswa : 0913032056 Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
PembimbingI Pembimbing II
Dr. Irawan Suntoro, M.S. Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd. NIP 19560323 198403 1 003 NIP 19870602 200812 2 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PPKn
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Holilulloh, M.Si
(5)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Dr. Irawan Suntoro, M.Si. ……….
Sekretaris :M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd. ………..
Penguji
Bukan Pembimbing :Drs. Berchah Pitoewas, M.H. ………..
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
(6)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:
Nama : Mulyati
NPM : 0913032056
Prodi/ Jurusan : PPKn/ Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Febuari 2013
Mulyati
(7)
PERSEMBAHAN
Dengan berlandaskan haturan syukur kepada ALLAH
SWT,kupersembahkan karya kecik ini sebagai tanda bukti
dancinta kasih kepada :
Kedua orang tuaku, ayah dan ibunda tercintayang selalu menjadi
semanagt dalam
hidupku, kesabaran dan do a dalam setiap sujudmu untuk
Menanti keberhasilanku serta harapan disetiap tetesan
Keringatmu demi keberhasilanku
Adikk-adikku serta saudara-saudaraku tersayang, yang dengan
kasihnya selalu mendukung dan mendo akanku
Teman-teman PPKN 2009 yang selalu memberikan semangat dan
mendo akan keberhasilanku
Dan Seseorang yang kelak akan mendapingiku mengarungi suka
duka jalan kehidupannya kehidupan
Serta
(8)
SANWACANA
Bismillaahirrahmaanirrahim,
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga hasil penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk tulisan. Penelitian ini adalah tindak lanjut dari ilmu yang didapatkan dari proses perkuliahan. Hasil ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai peranan guru kelas dan Budaya Sekolah terhadap penanaman semangat kebangsaan.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari Bapak Dr. Irawan Suntoro M.S, selaku pembimbing akademik (PA) dan sebagai pembimbing I, yang telah memberikan motivasi dan bimbingannya dalam membantu penyusunan proposal skripsi. Dan juga Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II, terimakasih atas kesediaannya dalam membimbing dan memberikan motivasi dalam bimbingannya. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ::
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Thoha B.S Jaya, M.S, selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
(9)
3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H, selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M. Pd selaku pembahas I, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.
8. Bapak Hermi Yamzi, S. Pd, M. Pd. selaku pembahas II, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
10. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.
11. Ibu Rosni, S. Pd, selaku Kepala SD Negeri Bumi Nabung Udik yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.
12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tamrin dan Ibu Sumyati terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, moral serta finansial yang tidak akan pernah terbayarkan. Serta adik-adik ku, Bagus Saputra dan Maher. Terimakasih atas do’a, dukungan, bantuan, perhatian dan cinta kasih yang diberikan.
(10)
13. Untuk Syamsuddin yang memberi motivasi dan perhatiannya, terima kasih.. 14. Sahabat-sahabat terbaikku di PPKn 2009, Mareta, Gita, Nisa, Vera, Edwin,
Ajeng, Evi, Citra, temen senasip (cici dan reni), yayak, toni, Alan, Rindi, Ranti, dan semua teman-teman PPKn regular dan mandiri yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada, walaupun kadang-kadang ada kesalah pahaman diantara kita namun kebersamaan dan kenangan tidak akan terlupakan.
15. Teman-teman seperjuangan KKN, PPL SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun 2012 (Mutiara, Apriyana, Ayu, Eka, Silvi, Dwi, Yuli, Freni, Iis, Nurjanah, Pebri, dan Catur terimakasih atas kebersamaannya dalam perjuangan kita). Desa Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur, terimakasih atas tempat menimba ilmu kami.
16. Adik tingkat PPKn 2010 sampai 2012 baik reguler maupun mandiri, genap maupun ganjil terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya.
17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.
Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
(11)
Bandar Lampung, Febuari 2013 Penulis,
Mulyati
(12)
DAFTAR GAMBAR
(13)
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .. ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PENGESAHAN ...iv
SURAT PERNYATAAN ... v
RIWAYAT HIDUP ...vi
PERSEMBAHAN ... vii
MOTTO ...viii
SANWACANA ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Kegunaan Penelitian ... 9
1.6.1 Kegunaan Teoritis ... 9
1.6.2 Kegunaan Praktis ... 9
1.7 Ruang Lingkup Penelitian... 9
1.7.1 Ruang lingkup Ilmu ... 9
1.7.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 9
1.7.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian... 10
1.7.4 Ruang Lingkup Tempat ... 10
1.7.5 Ruang Lingkup Waktu ... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Semangat Kebangsaan ... 11
2.1.1 Pengertian Semangat Kebangsaan ... 11
2.1.2 Karakteristik Semangat Kebangsaan ... 13
2.2 Tinjauan Umum Mengenai Peranan Guru ... 16
2.2.1 Pengertian Guru ... 16
2.2.2 Karakteristik Kompetensi Guru ... 16
2.2.3 Kompetensi Inti Guru Kelas ... 17
2.2.4 Fungsi dan Peranan Guru... 26
2.2.5 Peranan Guru PKn ... 36
(14)
ii
2.3.1 Pengertian Budaya Sekolah ... 42
2.3.2 Karakteristik Budaya Sekolah ... 45
2.3.3 Unsur- Unsur Budaya Sekolah ... 46
2.4 Kerangka Pikir ... 48
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 49
3.2 Populasi ... 49
3.3 Variabel Penelitian... 50
3.4 Definisi Konseptual Variabel... 51
3.5 Definisi Operasional Variabel... 51
3.6 Pengukuran Varibel ... 52
3.7 Teknik Pengumpulan Data... 53
3.8 Uji Persyaratan Instrumen... 54
3.9 Teknik Analisis Data... 56
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah-langkah Penelitian... 59
4.1.1 Persiapan Pengajuan Judul... 59
4.1.2 Penelitian Pendahuluan ... 59
4.1.3 Pengajuan Rencana Penelitian ...60
4.1.4 Penyusunan Alat Pengumpulan Data ...60
4.1.5 Pelaksanaan Penelitian...61
4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...66
4.2.1 Sejarah Singkat SD Negeri Bumi Nabung Udik ...66
4.2.2 Situasi dan Kondisi Sekolah ...67
4.3 Deskripsi Data...69
4.3.1 Pengumpulan Data ...69
4.3.2 Penyajian Data ...70
4.4 Analisis Data ... 76
4.5 Pembahasan... 82
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85 DAFTAR PUSTAKA
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Adha Mona M. 2010.Model project citizen untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan pada konsep kemerdekaan mengemukakan pendapat. Bandung
Ali, Muhammad. 1994.Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Arikunto, Suharsini. 2009.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta. Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Asdi Mahasatya. Jakarta
Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Citra Umbara.Bandung
Halim, Oemar. 2008.Pendidikan Guru. Bumi Aksara. Jakarta
Iskandar, Yulis Resnia. 2010.Peranan Guru PKn Dalam Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Koesoema, A. Doni. 2012.Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Kanisius. Yogyakarta
Kikyuno. 2012. Makalah Budaya Sekolah. Blogspot.com. Mei 2012
Nazir, Mohammad. 1999.Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. One Piece Zone. 2010. Semangat Kebangsaan.
http://seniorhighzone.blogspot.com. Jumat, 29/1/2010 (3:58).
Rohman. 2012.Pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn), Budaya Sekolah, dan Kecerdasan Emosional terhadap aplikasi nilai-nilai karakter bangsa pada siswa adiguana bandar lampung. Unila. Lampung. Tesis tidak di terbitkan
Salam, Budiman. 2002.Pengantar Pedagogik. Rineka Cipta. Jakarta
(16)
Pendidikan Karakter. Ar-ruzz Media. Jogjakarta
Soemantri, M. Nu’man. 2001.Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D. Alfabeta. Bandung
Sudiono, Anas. 2011.Pengantar Statistik pendidikan. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Usman, Moh. User. 2010.Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung
(17)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah faktor yang paling penting dalam usaha membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebagai salah satu sarana untuk mengasah kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 diartikan “Sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian di atas pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan diri agar mempunyai keterampilan sehingga berguna bagi bangsa dan negaranya. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi:
Pendidikan nasional benrfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
(18)
2
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang membantu pemerintah dalam menyiapkan siswa melalui usaha membimbing, mendidik, melatih peserta didik sehingga terciptanya siswa yang memiliki karakter. Selain itu, sekolah mempunyai tugas untuk mengembangkan potensi, kemampuan, bakat dan minat yang memungkinkan mereka dapat menjadi manusia yang dapat berkembang dengan baik, bahagia dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat. Untuk menjalankan tugasnya sekolah harus melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
Berbagai kegiatan yang diterapkan seperti membiasakan seluruh warga sekolah disiplin dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di sekolah, saling menghormati, membiasakan hidup bersih dan sehat serta memiliki semangat berkompetisi secara fair dan sejenisnya merupakan kebiasaan (budaya) yang harus ditumbuhkan di lingkungan sekolah sehari-hari. Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya ini bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik dapat menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar, yaitu belajar bagaimana belajar dan belajar bersama. Akan tumbuh suatu iklim bahwa
(19)
3
belajar adalah menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan lagi keterpaksaan. Belajar yang muncul dari dorongan diri sendiri, intrinsic motivation, bukan karena tekanan dari luar dalam segala bentuknya. Akan tumbuh suatu semangat di kalangan warga sekolah untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai-nilai kebaikan.
Guru sebagai komponen yang ada dalam pembentukan budaya sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar tetapi juga berperan dalam penanaman nilai- nilai karakter, selain itu guru juga berperan sebagai pembimbing yang memberikan arahan cara menuntun siswanya dalam belajar.
Guru sebagai pendidik bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, salah satu nilai karakter yang harus ditanamkan adalah semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan merupakan tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat berbeda agama, ras, etnik, atau golongannya. Sebuah Negara yang warga negaranya memiliki semangat kebangsaan dan jiwa patriotisme maka warga negara tersebut dapat diandalkan untuk membela, berjuang, dan bersedia mengisi kemajuan dan kelangsungan bangsanya.
Semangat kebangsaan merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Paham kebangsaan berorientasi pada cara berfikir,
(20)
4
yang tercermin dalam pemahaman terhadap nilai- nilai dan norma kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Sedangkan rasa kebangsaan berorientasi terhadap sikap dalam menanggapi peristiwa atau kejadian dalam bermasyarakat dan bernegara. Semangat kebangsaan yang tinggi, dapat mencegah terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan Bangsa, dari semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu bangsa.
Semangat rela berkorban adalah kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang besar atau demi negara dan bangsa yang telah mengantarkan bangsa Indonesia untuk merdeka. Bagi bangsa yang ingin maju dalam mencapai tujuannya, selain memiliki semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik akan melekat pada diri seseorang, manakala orang tersebut tahu untuk apa mereka berkorban.
Semangat kebangsaan yang terangkum dalam semangat patriotisme harus selalu tertanam dalam setiap sanubari rakyat Indonesia. Apalagi, akhir-akhir ini semangat kebangsaan mengalami degradasi, sehingga perlu digalakan kembali semangat kebangsaan ini. Semangat inilah yang ingin juga ditumbuh kembangkan demi menciptakan generasi yang sangat mencintai tanah tumpah darahnya.
Semangat kebangsaan itu seharusnya di tanamkan atau dikembangkan sejak anak usia dini, karna inilah waktu yang paling tepat. Pada usia ini merupakan masa keemasan anak, dimana dengan segala keunikan anak sangat mudah
(21)
5
menyerap informasi dan peka dengan lingkungannya. Segala hal yang terekam pertama kali oleh anak akan tertanam dalam otaknya hingga ia dewasa. Oleh karena itulah mengapa pada sekolah dasar sangat ditekankan penanaman sikap dan perilaku serta kemampuan dasarnya agar pada usia emas ini anak sudah memiliki dasar pendidikan yang kuat untuk menapaki jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh sebab itu, guru perlu melakukan upaya-upaya untuk menanamkan semangat kebangsaan kepada siswanya. Apabila sejak dini perasaan bangga akan bangsanya sudah ditanamkan dengan kuat, maka semangat kebangsaan akan melekat dalam diri anak. Anak tingkat usia sekolah dasar berada pada tahap perkembangan kognitifnya yaitu pada tahapan operasional konkret.
Tabel 1. : semangat kebangsaan pada siswa SDN Bumi Nabung Udik No Aspek yang diobservasi Kegiatan yang dilakukan
Sering Jarang Tidak
pernah 1 Melakukan upacara hari
senin
2 Melakukan upacara hari
besar nasional 3 Penyelenggaraan peringatan hari kepahlawanan nasional 4 Kunjungan ketempat
bersejarah
5 Mengikuti lomba hari
besar besar nasional
6 Kerjasama dengan teman
sekelas yang berbeda suku, etnis ataupun status sosial
Sumber : hasil wawancara Tanggal 27 November 2012 di SDN Bumi NabungUdik
(22)
6
SDN Bumi nabung udik merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar di Kecamatan Sukadana. Sekolah tersebut memiliki 11 guru, 89 siswa dan 6 kelas. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SDN Bumi Nabung Udik peneliti menemukan banyak siswa yang menunjukakan gejala-gejala rendahnya semangat kebangsaan, sehingga kecintaannya terhadap tanah air dan penghargaan terhadap nilai- nilai kebangsaan menjadi rendah.
Tabel 2. jumlah siswa yang kurang memiliki semangat kebangsaan di SD Negeri Bumi Nabung Udik
No Aspek yang diobservasi Kelas IV Kelas V Kelas VI
1 Peringatan hari
kemerdekaan indonesia
3 5 5
2 Makna warna bendera 7 9 13
3 Lagu indonesia raya 9 11 11
4 Nama pahlawan 9 10 15
Sumber : hasil wawancara Tanggal 27 November 2012 di SDN Bumi NabungUdik
Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa hasil survei melalui wawancara menunjukan bahwa siswa SDN Bumi Nabung Udik kelas IV yang berjumlah jumlah 17 siswa, Kelas V yang berjumlah 15 siswa, kelas VI jumlah 15 siswa kecenderungan memiliki semangat kebangsaan yang rendah. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya semangat kebangsaan siswa- siswi SDN bumi nabung udik antara lain: kurangnya pemahaman siswa mengenai semangat kebangsaan, kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah metode
(23)
7
ceramah yang berpusat pada guru, kemampuan guru dalam proses pembelajaran PKn yang hanya menekankan pada materi ajar, guru cenderung kurang memberikan wawasan tentang semangat kebangsaan seperti pada saat pelaksanaan upacara guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjadi petugas upacara, budaya sekolah yang kurang baik contohnya sekolah tidak memiliki selogan untuk menjaga kebersihan dan sekehatan sekolah, pemberian reward kepada siswa yang berprestasi. Kegiatan ekstrakurikuler disekolah juga kurang dikembangkan seperti kurangnya pelatihan kepramukaan, pelatian baris berbaris, dan kegiatan keagamaan, tidak adanya pemilihan dokter kecil dan polisi cilik sehingga jiwa kepemimpinan anak kuran terbentuk. Siswa kurang tertarik dengan lagu- lagu nasional, faktor lingkungan masyarakat yang apatis, lingkungan keluarga faktor media massa.
Generasi muda harus memiliki semangat kebangsaan sehingga diperlukan pendidikan kewarganegaraan untuk menjadikan warganegaranya yang memiliki semangat kebangsaan dan menjadi warga negara yang baik yang mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan masalah di atas menunjukan semangat kebangsaan masih rendah hal tersebut dapat di identifikasi faktor- faktor yang berpengaruh:
1. Pemahaman siswa mengenai semangat kebangsaan 2. Minat siswa terhadap pembelajaran PKn
3. Peranan guru dalam pembelajaran PKn 4. Keteladanan guru
(24)
8
5. Budaya sekolah
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti membatasi masalah pada:
1. Peranan Guru kelas dalam pembelajaran PKn 2. Peranan budaya sekolah
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, idenfikasi, pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada peranan Guru kelas dalam penanaman semangat kebangasaan siswa SDN Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013?
2. Apakah ada peranan budaya Sekolah dalam penanaman semangat kebangasaan siswa SDN Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelasakan peranan Guru kelas dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SDN Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013
2. Menjelaskan peranan budaya Sekolah dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SDN Bumi Nabung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013
(25)
9
1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep-konsep ilmu pendidikan, khususnya ilmu pendidikan Kewarganegaraan, yakni dalam lingkup wilayah kajian Pendidikan Pancasila karena membahas tentang semangat kebangsaan.
1.6.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam memberikan wawasan mengenai semangat kebangsaan dan dapat menanamkan semangat kebangsaan.
2. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada sekolah, mengenai penanaman semangat kebangsaan.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam wilayah kajian pendidikan Kewarganegaraan karena membahas tentang semangat kebangsaan.
(26)
10
1.7.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. semangat kebangsaan
2. peranan guru
3. peranan budaya Sekolah
1.7.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Guru dan siswa di SDN Bumi Nabung Udik Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.7.4 Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bumi Nabung Udik Sukadana Lampung Timur.
1.7.5 Ruang Lingkup Waktu
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
(27)
49
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Dengan menggunakan metode penelitian ini penulis ingin mencari, menemukan, dan meganalisis peranan Guru kelas dan Budaya sekolah terhadap penanaman semangat kebangsaan pada siswa SDN Bumi Nabung Udik Tahun Ajaran 2012/2013.
3.2 Populasi
Populasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru SD Negeri Bumi Nabung Udik tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 6 Guru, lebih rinci lagi digambarkan oleh tabel berikut :
(28)
50
Tabel 3 : Jumlah Populasi Guru SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun 2012/2013
NO NAMA MATA PELAJARAN
1 Yanasari Guru kelas I
2 Hatijah Guru kelas II
3 Umihani, S.Pd Guru Kelas III
4 Farida, S,Pd. SD Guru kelas IV
5 Romelah Guru kelas V
6 Euis Wahyu. N, A. Ma Guru Kelas VI
Sumber : Data siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun Pelajaran 2012/2013
3.3 Variabel Penelitian
Di dalam suatu variabel penelitian terkandung konsep yang dapat dilihat dan diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebasnya
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peranan Guru (X1), Budaya
Sekolah (X2).
2) Variabel terikatnya
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penanaman semangat kebangsaan
(29)
51
3.4 Defenisi konseptual variabel 3.4.1 Peranan Guru
Peranan guru adalah fungsi atau tugas guru sebagai pendidik dalam membina dan membimbing, mengembangkan sikap, penasehat, model dan teladan bagi siswa.
3.4.2 Budaya Sekolah
Budaya sekolah ialah keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat kebersamaan mereka sebagai warga suatu masyarakat dalam indikator peraturan sekolah dan kebijakan sekolah. 3.4.3 Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah cinta tanah air, perasaan bangga terhadap Indonesia yang di dalamnya terkandung prinsip kebersamaan, prinsip demokratis, prinsip persatuan dan kesatuan.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Untuk mempermudah pengukuran di lapangan, maka beberapa konsep dalam penelitian ini perlu dioperasionalkan, yaitu:
1. Peranan guru
Peranan guru adalah persepsi guru terhadap sikap siswa mengenai fungsinya sebagai pendidik dalam pembinaan, pembimbingan, pengembangan sikap, penasehat, model dan teladan bagi siswa. 2. Budaya sekolah
Peranan budaya sekolah adalah persepsi guru terhadap sikap siswa mengenai keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat
(30)
52
kuat kebersamaan mereka sebagai warga suatu masyarakat dalam indikator peraturan sekolah dan kebijakan sekolah.
3. Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah persepsi guru mengenai sikap siswa yang terlihat dalam indikator cinta tanah air, perasaan bangga terhadap bangsa Indonesia, prinsip kebersamaan, prinsip demokratis, prinsip persatuan dan kesatuan.
3.6 Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang diukur adalah: 1. Peranan Guru (X1)
a. Berperan b. cukup berperan c. kurang berperan
2. Peranan Budaya Sekolah (X2)
a. Berperan b. Cukup berperan c. kurang berperan
3. Penanaman semangat kebangsaan (Y) meliputi: a. tertaman
b. cukup tertaman c. kurang tertaman
(31)
53
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Teknik Pokok
a. Angket/ Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang peranan guru PKn dan Budaya sekolah terhadap penanaman semangat kebangsaan. Skala pengukuran untuk data ini adalah interval sehingga kuisioner yang digunakan berbentuk semantic differential.
Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. sasaran angket adalah Guru SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun 2012/2013.
Responden memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keadaan subjek. Setiap item memiliki tiga alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot berbeda-beda,yaitu:
1. Alternatif jawaban yang setuju diberi skor 3
2. Alternatif jawaban yang kurang setuju diberi skor 2 3. Alternatif jawaban yang tidak setuju diberi skor 1
(32)
54
2. Teknik Penunjang a. wawancara
Teknik ini digunakan unutk mendapatkan data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum legkap atau terjawab melalui angket. Wawancara langsung dilakukan kapada responden.
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yang berupa keterangan, catatan, laporan, yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
3.8 Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas
Untuk mengatasi uji validitas angket diadakan melalui kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang dilakukan melalui korelasi angket dengan berkonsultasi kepada pembimbing.
2. Uji Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang di luar responden
b. Hasil uji coba dikelompokkan menjadi item ganjil dan item genap
c. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan rumus Product Moment, yaitu :
} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy(33)
55
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y x = Variabel Bebas
y = Variabel Terikat
n = Jumlah Sampel Yang Diteliti (Suharimi Arikunto, 2009: 72)
Kemudian untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus Sperma Brown (Sutrisno Hadi, 1987: 37).
) ( 1
) ( 2
gg gg
r r rxy
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y Rgg = koefisien korelasi item ganjil dan item genap (Manase Malo, 1985: 139)
Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas sebagai berikut :
0,90–1,00 = Reliabilitas Tinggi 0,50–0,89 = Reliabilitas Sedang 0,00–0,49 = Reliabilitas Rendah (Manase Malo, 1985: 139)
(34)
56
3.9 Tekhnik Analisis Data
Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat secara sistematis. Selanjutnya disimpulkan untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Nafilah (2005: 39) yaitu: I =
K NR NT
Dimana: I = Interval
NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori
Penentuan tingkat persentase digunakan rumus yang dikemukakan oleh Ali (1984: 184) sebagai berikut :
% 100 X N F P
Keterangan
P = Besarnya Presentase
F = Jumlah Skor Yang Diperoleh Diseluruh Item N = Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan Responden
Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria Suharsimi Arikunto (1986: 196) sebagai berikut:
(35)
57
56%-75% = Cukup 40%-55% = Kurang Baik 0-39% = Tidak Baik
Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :
b i k j Eij Eij Oij x 1 1 2 2 Keterangan : 2x : Chi Kuadrat.
b i 1
: Jumlah baris.
k j 1
: Jumlah kolom.
Oij : Banyaknya data yang diharapkan. Eij : Banyaknya data hasil pengamatan. (Sudjana, 1996 : 280)
Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien korelasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap penanaman semangat kebangsaan, yaitu :
(36)
58
n x
x c
2
2
Keterangan :
c : koefisien kontigensi X2 : chi kuadrat
n : jumlah sampel (Sudjana, 1996 : 280)
Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat dihitung dengan rumus :
C maks
M M 1
Keterangan :
C maks : koefisien kontigensi maksimum.
M : harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kreteria
uji hubungan “ makin dekat harga C pada Cmaks, makin besar derajat asosiasi antara faktor”.
(37)
Motto
Hidup Tidak Akan Mengahdiahkan Sesuatu
apaupun Tanpa kerja Keras .
Jangan Pernah menggantungkan masa depanmu
dengan orang lain, karna masa depanmu itu
hanya dirimu yang menentukan
(mulyati)
(38)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan mengenai peranan guru kelas dan budaya sekolah dalam penanaman semangat kebangsaan siswa di SD Negeri Bumi Nabung Udik tahun pelajaran 2012/2013 maka penulis dapat menyimpulkan:
a. Guru kelas belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun Pelajaran 2012/2013 karena guru belum memahami tugas dan peranannya melalui indikator sebagai pembimbing, sebagai pengelola pembelajaran, sebagai penasehat, dan sebagai model atau teladan.
b. Budaya sekolah belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik. Hal ini dikarenan sekolah belum dapat melaksanakan peraturan sekolah secara tertib, dan kebijakan yang diambil sekolah masih belum memberikan penanaman mengenai semangat kebangsaan.
(39)
85
5.2 Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran bahwa:
a. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan kegiatan- kegiatan yang sifatnya dapat menanamkan semangat kebangsaan siswa, contohnya dengan mengaktifkan kembali kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, polisi cilik, dokter kecil.
b. Kepada guru kelas diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dalam kegiatan belajar mengajar, dengan menggunakan metode dan model-pembelajaran sehingga siswa dapat ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan guru dapat menanamkan nilai- nilai karakter yang salah satunya adalah semangat kebangsaan
c. Kepada siswa-siswi SD Negeri Bumi Nabung Udik agar lebih rajin dalam belajar , berusaha menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan berusaha berteman dengan tidak memandang perbedaan suku sehingga dapat menumbuhkan semangat kebangsaan.
(1)
56
3.9 Tekhnik Analisis Data
Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat secara sistematis. Selanjutnya disimpulkan untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Nafilah (2005: 39) yaitu:
I =
K NR NT
Dimana: I = Interval
NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori
Penentuan tingkat persentase digunakan rumus yang dikemukakan oleh Ali (1984: 184) sebagai berikut :
% 100 X N F P
Keterangan
P = Besarnya Presentase
F = Jumlah Skor Yang Diperoleh Diseluruh Item N = Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan Responden
Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria Suharsimi Arikunto (1986: 196) sebagai berikut:
(2)
57
56%-75% = Cukup 40%-55% = Kurang Baik 0-39% = Tidak Baik
Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :
b i k j Eij Eij Oij x 1 1 2 2 Keterangan : 2x : Chi Kuadrat.
b
i 1
: Jumlah baris.
kj 1
: Jumlah kolom.
Oij : Banyaknya data yang diharapkan.
Eij : Banyaknya data hasil pengamatan.
(Sudjana, 1996 : 280)
Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien korelasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap penanaman semangat kebangsaan, yaitu :
(3)
58
n x
x c
2
2
Keterangan :
c : koefisien kontigensi
X2 : chi kuadrat
n : jumlah sampel
(Sudjana, 1996 : 280)
Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat dihitung dengan rumus :
C maks
M M 1
Keterangan :
C maks : koefisien kontigensi maksimum.
M : harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kreteria
uji hubungan “ makin dekat harga C pada Cmaks, makin
besar derajat asosiasi antara faktor”.
(4)
Motto
Hidup Tidak Akan Mengahdiahkan Sesuatu
apaupun Tanpa kerja Keras .
Jangan Pernah menggantungkan masa depanmu
dengan orang lain, karna masa depanmu itu
hanya dirimu yang menentukan
(mulyati)
(5)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan mengenai peranan guru kelas dan budaya sekolah dalam penanaman semangat kebangsaan siswa di SD Negeri Bumi Nabung Udik tahun pelajaran 2012/2013 maka penulis dapat menyimpulkan:
a. Guru kelas belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik Tahun Pelajaran 2012/2013 karena guru belum memahami tugas dan peranannya melalui indikator sebagai pembimbing, sebagai pengelola pembelajaran, sebagai penasehat, dan sebagai model atau teladan.
b. Budaya sekolah belum berperan dalam penanaman semangat kebangsaan siswa SD Negeri Bumi Nabung Udik. Hal ini dikarenan sekolah belum dapat melaksanakan peraturan sekolah secara tertib, dan kebijakan yang diambil sekolah masih belum memberikan penanaman mengenai semangat kebangsaan.
(6)
85
5.2 Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran bahwa:
a. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan kegiatan- kegiatan yang sifatnya dapat menanamkan semangat kebangsaan siswa, contohnya dengan mengaktifkan kembali kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, polisi cilik, dokter kecil.
b. Kepada guru kelas diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dalam kegiatan belajar mengajar, dengan menggunakan metode dan model-pembelajaran sehingga siswa dapat ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan guru dapat menanamkan nilai- nilai karakter yang salah satunya adalah semangat kebangsaan
c. Kepada siswa-siswi SD Negeri Bumi Nabung Udik agar lebih rajin dalam belajar , berusaha menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan berusaha berteman dengan tidak memandang perbedaan suku sehingga dapat menumbuhkan semangat kebangsaan.