berbagai kota-kota besar di Indonesia Rezagama, 2015.Namun sebelum pupuk kompos hasil olahan sampah sayur ini dipergunakan ada baiknya agar pupuk kompos
ini di uji kandungannya dan di bandingkan dengan standar persyaratan teknis minimal pupuk organic padat menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomer 70 tahun
2011 yang ada. Ada beberapa parameter yang diuji untuk mengetahui kualitas pupuk kompos yang dihasilkan.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui bagaimana potensi pemanfaatan sampah organik bila dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan untuk mengetahui bagaimana kualitas
pupuk kompos yang dibuat dengan starter yang berbeda-beda.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah kualitas limbah sampah sayur dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dengan pemberian starter yang berbeda-beda?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas sampah sayur menjadi kompos dari starter yang berbeda-beda dengan standar teknis kualitas
pupuk organik padat menurut Keputusan Menteri Pertanian No.70 tahun 2011 dan SNI 19-7030-2004.
1.4.2 Tujuan khusus
1. Bertujuan untuk mengetahui kadar CN rasio dari sisa sampah sayur menjadi
kompos denga penambahan starter EM4, starter gula, starter kompos jadi, starter nasi dan tanpa starter kontrol.
2. Bertujuan untuk mengetahui kadar P tersedia dari sisa sampah sayur menjadi
kompos denga penambahan starter EM4, starter Gula, starter Kompos Jadi, starter Nasi dan tanpa starter kontrol.
3. Bertujuan untuk mengetahui K tersedia dari sisa sampah sayur menjadi
kompos dengan penambahan starter EM4, starter Gula, starter Kompos Jadi, starter Nasi dan tanpa starter kontrol.
4. Bertujuan untuk mengetahui pH dari sisa sampah sayur menjadi kompos
denga penambahan starter EM4, starter Gula, starter Kompos Jadi, starter Nasi dan tanpa starter kontrol.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penambahan teori dan juga sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya mengenai
pengolahan limbah organik.
1.5.2 Manfaat praktis
1. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan
pengetahuan mengenai potensi pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan
pupuk kompos dari starter yang berbeda.
2. Bagi masyarakat sekitar Pasar Sayur Baturiti, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah
organik yang dijadikan pupuk kompos dengan starter yang berbeda sehingga
masyarakat dapat membuat pupuk kompos organik ini secara mandiri.
1.6 Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini mempunyai ruang lingkup kesehatan masyarakat bidang kesehatan lingkungan. Cakupan penelitian ini di Pasar Sayur Baturiti, Tabanan dan
uji laboratorium untuk mengetahui kualitas kompos dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
Sampah merupakan zat- zat atau benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berupa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun dari pabrik
sebagai sisa industri Kamariah, 2005. Menurut definisi World Health Organization WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra, 2006. Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18
tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau dari proses alam yang berbentuk padat.
2.2 Sampah organik
Sampah organik domestik adalah sampah yang berasal dari pemukiman antara lain sisa makanan, daun, buah-buahan dan sisa sayuran. Sampah organik
memiliki prosentase terbesar dalam keseluruhan produksi sampah dibanding sampah anorganik maupun sampah yang mengandung limbah berbahaya. Sampah organik
dapat diolah dengan teknik pengomposan. Pengomposan merupakan dekomposisi terkontrol, proses alamiah penguraian bahan- bahan organik sisa. Pengomposan
mentransformasi material organik mentah menjadi bahan stabil secara biologi yang mengandung substansi humus Cooperband dalam Rezagama, 2015.
2.3 Prinsip 3R