17
2. Unsur-Unsur Kredit
Berbagai macam pendapat tentang pengertian kredit yang berbeda-beda pada dasarnya mengandung kesamaan bila kita lihat dari unsurnya. Menurut Kasmir
adalah sebagai berikut : a.
Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali
dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b.
Kesepakatan, kesepaktan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing- masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. Kesepatan
penyaluran kredit dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua pihaky yaitu pihak bank dan pihak nasabah.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati yang bisa
berbentuk jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. d.
Resiko, yaitu akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau mact suatu pemberian
kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya,, demikian pula sebaliknya. Faktor resiko kerugian dapat
diakibattkan 2 dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian
yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja seperti terkena bencana. e.
Balas jasa , yaitu bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan jasa atas pemberian suatu kredit. Dalam bank, balas jasa kita kenal dengan
nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga
18
membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bagi bank.
3. Prinsip-prinsip Kredit
Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.
Kasmir , 2008 :117-120. Adapun untuk analisa dengan 5C kredit adalah sebagai
berikut :
a.
Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal
ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan
kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah,
baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi
dan jiwa sosial. b.
Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon
debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran
kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat
19
menolak permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan
nama Capability.
c.
Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga
strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba yang disajikan dengan
melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.
d.
Condition
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian kondisi dan
bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
e.
Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah
kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin.
20
Penilaian kredit dengan menggunakan metode analisis 7P adalah sebagai berikut : a.
Personality perseorangan Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah laku nasabah sehari-
hari maupun masa lalu.
b. Party golongan
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan loyalitas modal dan karakternya.
c. Purpose tujuan
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan.
d. Prospect kemungkinan
Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
e. Payment sumber pembayaran
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber nama saja dana untuk pengembalikan kredit.
f. Profitability kemampuan mendapat keuntungan
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
21
g. Protection perlindungan
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapat perlindungan.
4. Jenis-Jenis Kredit