Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan Dilihat dari segi kegunaan

5 UMKM. Bahwa ddalam rangka melaksanakan Keputusan Presiden tersebut telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan KUR dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146PMK.052015 tanggal 30 juli 2015 perihal Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga Untuk Kredit Usaha Rakyat. Dengan ditetapkannya Peraturan pelaksanaan KUR berikut dengan beberapa kebijakan pendukungnya, maka diharapkan penyaluran KUR oleh PT BankRakyat Indonesia PERSERO Tbk dapat berjalan dengan baik dan didukung serta dilaksanakan sepenuhnya oleh setiap pelakasanapejabat perkreditan sehingga rencana penyaluran KUR tersebut dapat direalisir sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Gunung Agung Kanca Denpasar Gajah Mada.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian,yaitu : Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit usaha rakyat KUR pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Gunung Agung Kantor Gajah Mada. 6

1.3 Kegunaan Penelitian

1 Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan positif bagi penerapan kebijakan mengenai prosedur pemberian usaha rakyatKUR PT. Bank Rakyat Indonesia PERSERO Tbk. Unit Gunung Agung Kantor Gajah Mada 2 Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan mahasiswa mengenai dunia perbankan khususnya mengenai kredit pensiun dan dapat dipakai sebagai wahana penerapan ilmu dan teori selama dibangku kuliah.

1.4 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematis untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan teratur, adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, kegunaan penelitian ,tujuan penelitian dan sistematika penyajian. BAB I KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori atau konsep materi yang relevan sebagai ancuan dan landasan pemikiran dalam memecahkan masalah yang ada. 7 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tenrang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian , dan metode pengumpulan data serrta teknik analisis yang digunakan dalam enyusunan laporan ini BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan serta hasil pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran yang terkait dengan permasalahan yang sedang dibahas. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank 1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan tabungan serta meminjamkan uang kredit kepada masyarakat. Bank merupakan badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. Kata bank berasal dari bahasa italia, banca yang berarti meja. Menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanab dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2 Fungsi Bank a Penghimpun dana. Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu : 1 Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian. 2 Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito, dan tabungan. 9 3 Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam. Mungkin anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet. b Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan pemilikan harta tetap. c Pelayanan Jasa Bank dalam mengemban tugassebagai “pelayan lalu lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya. Pemberian Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh,akan tetapi untuk pemanfaatnya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaannya fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti. Berikut adala fungsi bank secara spesifik menurut Budisantosa dan Triandaru 2006:9 : a Agent Of Trust Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan trust , baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan 10 dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut. b Agent Of Development Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. c Agent Of Services Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. 11 3 Jenis-Jenis Bank Dalam praktiknya di indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi fungsi, kepemilikan, status, dan cara menentukan harga. a Dilihat dari Segi Fungsi Menurut UU Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya adalah sebagai berikut: 1 Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya. 2 Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. 3 Bank Perkreditan Rakyat BPR, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 4 Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba. 12 b Dilihat dari Segi Kepemilikan 1 Bank Milik Pemerintah Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia BNI, dan Bank Tabungan Negara BTN. 2 Bank milik swasta nasional Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Akte pendiriannya menunjukkan kepemilikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk pihak swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal , Bank Internasional Indonesia. 3 Bank milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi, contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia. 4 Bank milik campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma, 13 Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, dan Bank PDFCI. 5 Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikanya dimiliki oleh pihak luar negeri. c Dilihat dari segi cara menentukan harga Berdasarkan cara menentukan harga, bank dapat dibedakan dalam dua jenis : 1 Bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara mendapatkan bunga sebagai harga,baik untuk pinjaman kredit juga ditentuksn berdasarkan tingkat suku bunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan biaya dalam nominal atau presentase tertentu. 2 Bank berdasarkan prinsip syariah Islam perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianut. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip- prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan 14 transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan.

2.1.2 Prosedur 1 Pengertian Prosedur

Menurut Ardiyos 2004:73 arti dari “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapa t terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam”. Sedangkan menurut Nafarin 2004:9 defenisi dari “Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”. Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tindakan atas transaksi dilakukan beberapa orang yang secara 15 berulang-ulang yang dilakukan secara seragam dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan. 2 Karakteristik dan Kriteria Prosedur Mulyadi 2001:6 Adapun karakteristik dari prosedur, adalah sebagai berikut: 1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi 2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin 3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana 4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab 5. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.” 3 Manfaat Prosedur Menurut Mulyadi 2001:6 manfaat dari prosedur adalah sebagai berikut : 1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang. 2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas. 3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh Pelaksana. 4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien 5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

2.1.3 Kredit 1 Pengertian kredit

Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal 16 mana pihak peminjam beerkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan bunga yang telah ditentukan Muljono,1994 : 10. Dalam arti luas kredit diartikan sebagai kepercayaan dalam bahasa latin kredit berarti “crederer“dalam bahasa Italia yang berarti kepercayan dan juga berasal kata Creditum dalam bahasa latin yang artinya kepercayaan akan kebenaran. Dalam konteks ini adanya kepercayaan dari pihak kreditur kepada debitur akan mengembalikan pinjamannya berikut bunganya sesuai dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan sebelumnya Kasmir 2008. Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Dalam praktek sehari – hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan. Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya sehingga kredit dana bank yang diberikan tersebut tidak lebih dari pokok produksi semata. 17

2. Unsur-Unsur Kredit

Berbagai macam pendapat tentang pengertian kredit yang berbeda-beda pada dasarnya mengandung kesamaan bila kita lihat dari unsurnya. Menurut Kasmir adalah sebagai berikut : a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b. Kesepakatan, kesepaktan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing- masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. Kesepatan penyaluran kredit dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua pihaky yaitu pihak bank dan pihak nasabah. c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati yang bisa berbentuk jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. d. Resiko, yaitu akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau mact suatu pemberian kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya,, demikian pula sebaliknya. Faktor resiko kerugian dapat diakibattkan 2 dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja seperti terkena bencana. e. Balas jasa , yaitu bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan jasa atas pemberian suatu kredit. Dalam bank, balas jasa kita kenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga 18 membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bagi bank.

3. Prinsip-prinsip Kredit

Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. Kasmir , 2008 :117-120. Adapun untuk analisa dengan 5C kredit adalah sebagai berikut : a. Character Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial. b. Capacity Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat 19 menolak permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability. c. Capital Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. d. Condition Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. e. Collateral Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 20 Penilaian kredit dengan menggunakan metode analisis 7P adalah sebagai berikut : a. Personality perseorangan Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah laku nasabah sehari- hari maupun masa lalu. b. Party golongan Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan loyalitas modal dan karakternya. c. Purpose tujuan Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan. d. Prospect kemungkinan Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak menguntungkan. e. Payment sumber pembayaran Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber nama saja dana untuk pengembalikan kredit. f. Profitability kemampuan mendapat keuntungan Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. 21 g. Protection perlindungan Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapat perlindungan.

4. Jenis-Jenis Kredit

Jenis kredit yang diberikan oleh bank sangat bervariasi. Menurtut Kasmir 2010:76 , secara umum jenis-jenis kredit perbankan untuk masyarakat sebagai berikut :

a. Dilihat dari segi kegunaan

1 kredit investasi kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan dibutuhkan modal yang relatif besar. 2 kredit modal kerja kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

b. Dilihat dari segi tujuan kredit