Aspek – aspek di dalam hasil belajar

diberikan imitasi. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. 4. Mechanical response gerakan yang terbiasa Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memerhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh bagian tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat. 5. Complex response gerakan yang kompleks Gerakan yang kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. 6. Adjustment penyesuaian pada gerakan Penyesuaian pada gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi di tempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran. 7. Creativity kreativitas Kreativitas mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya sosok orang yang berketerampilan tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.

2.3 Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang tercermin dalam semangat untuk menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai atau sikap yang relatif konstan belajar. Motivasi belajar memiliki peranan penting terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa Ahmadi dan Uhbiyati, 2007. Sanjaya 2008 berpendapat bahwa anak didik mahasiswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi. Sanjaya mengatakan bahwa mahasiswa orang yang memiliki IQ tinggi belum tentu akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula, hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor yang begitu penting yakni motivasi. Menurut Iskandar 2009 peran motivasi memperjelas tujuan pembelajaran. Motivasi berhubungan dengan suatu tujuan, tanpa ada tujuan maka tidak akan ada motivasi seseorang. Oleh sebab itu, motivasi sangat berperan penting dalam mencapai hasil pembelajaran menjadi optimal. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut. Pada akhirnya Dalyono 2009 mengatakan bahwa kuat lemahnya motivasi seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional study studi potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan hasil belajar mahasiswa tahun ke-4 pada blok emergency Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus dalam satu waktu Notoatmodjo, 2012.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 – Desember 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ke empat angkatan 2011 yang terdiri dari 139 orang.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, dengan demikian sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ke empat angkatan 2011 yang terdiri dari 139 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2011 yang mengikuti blok emergency. b. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2011 yang mengikuti ujian akhir blok emergency. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Menolak menjadi subjek penelitian dengan tidak menandatangani lembar infomed consent. b. Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang ikut mengulang blok emergency pada tahun perkuliahan keempat angkatan 2011. c. Mahasiswa yang tidak hadir saat penelitian berlangsung.

3.4 Metode Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, pengambilan data primer akan dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden. Kemudian responden mengisi kuesioner ketika peneliti melakukan kunjungan tersebut sehingga didapatkan respons rate yang tinggi. Pada saat responden akan mengisi kuesioner, peneliti sebelumnya menjelaskan secara menyeluruh sampai benar-benar dimengerti dan dapat diisi secara benar oleh responden. Data sekunder didapatkan dari bagian akademik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung berupa data nilai ujian akhir blok emergency.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner Motivated Strategies for Learning Quetionnaire MSLQ. Bentuk tes motivasi belajar ini menggunakan skala ordinal, dengan keterangan poin 1 sangat tidak sesuai dan poin 7 sangat sesuai dengan diri responden. Berikut ini kisi-kisi angket motivasi belajar siswa dalam tabel di bawah ini :