Manfaat Penelitian Ruang Lingkup

7 pengembangan, 2 tujuan, 3 pokok materi, 4 instrumen penelitian, 5 naskah awalprototipe, 6 evaluasi, 7 revisi, 8 naskah akhir, 9 uji coba, dan 10 produk final. 2. Prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2010, langkah- langkah penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1 potensi dan masalah, 2 mengumpulkan informasi, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 perbaikan desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, 10 pembuatan produk masal. 3. Prosedur pengembangan media intruksional pembelajaran menurut Suyanto dan Sartinem 2009, memuat langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk. Model pengembangan tersebut meliputi tujuh prosedur pengembangan produk dan uji produk, yaitu: 1 analisis kebutuhan, 2 identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan, 3 identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, 4 pengembangan produk, 5 uji internal: uji ahli desain dan uji ahli materi produk, 6 uji eksternal: uji kemenarikan, uji kegunaan, dan uji kemanfaatan produk oleh pengguna, 7 produksi Dari kajian di atas, prosedur penelitian dan pengembangan menurut Sadiaman dkk. 2011 dan prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2010 memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga tidak memilih prosedur penelitian pengembangan menurut Sadiman dkk. 2011 dan prosedur penelitian pengembangan Sugiyono 2010 karena keterbatasan waktu studi 8 dari peneliti. Tahap penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur penelitian pengembangan menurut Suyanto dan Sartinem 2009 yang hanya melalui 7 tahapan, yaitu: 1 analisis kebutuhan yang dilakukan pada kelas XI IPA 4 SMA N 5 Bandar Lampung, 2 identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan yang dilakukan pada SMA N 5 Bandar Lampung, 3 identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna untuk membuat modul interaktif, 4 pengembangan produk dikembangkan berupa modul interaktif, 5 uji internal: uji ahli desain media dan uji ahli materi produk dilakukan kepada dosen pendidikan fisika ahli desain media pembelajaran dengan latar belakang pendidikan bidang teknologi pendidikan dan uji ahli materi dipilih dosen pendidikan fisika yang ahli dalam pemahaman materi fisika SMA, 6 uji eksternal: uji kemenarikan, uji kegunaan, dan uji kemanfaatan produk dilakukan pada kelas X 1 SMA N 5 Bandar Lampung, 7 produksi modul interaktif dilakukan dengan cara publish secara offline.

B. Modul

Modul adalah bahan ajar yang relatif mudah dipelajari sendiri oleh siswa secara mandiri dengan bantuan terbatas dari orang lain. Modul disiapkan untuk memudahkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya sendiri. Sanjaya 2010: 156, dalam sebuah modul minimal berisi tentang: a. Tujuan yang harus dicapai, yang biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur. 9 b. Petunjuk penggunaan, yakni petunjuk bagaimana siswa mempelajari modul. c. Kegiatan belajar,berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh siswa. d. Rangkuman materi, yakni garis-garis besar materi pelajaran. e. Tugas dan latihan. f. Sumber bacaan, yakni buku-buku bacaan yang harus dipelajari untuk mempelajari untuk memperdalam dan menambah wawasan. g. Item-item tes, soal-soal yang harus dijawab untuk melihat keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran. h. Kriteria keberhasilan, yakni rambu-rambu keberhasilan siswa dalam mempelajari modul. i. Kunci jawaban. Kutipan di atas merupakan penjelasan dari isi modul dalam bentuk cetakan. Berdasarkan kutipan di atas, modul adalah media instruksional yang dibuat dengan tujuan siswa dapat belajar mandiri sesuai dengan kecepatan masing- masing, tanpa terikat oleh waktu, tempat, dan hal-hal lain di luar dirinya sendiri. Modul memiliki manfaat bagi pelaku pendidikan, yaitu peserta didik. Manfaat modul ini bagi peserta didik berdasarkan Suprawoto 2009: 2 yaitu: 1. peserta didik memiliki kesempatan melatih diri belajar secara mandiri, 2. belajar menjadi lebih menarik karena dapat dipelajari di luar kelas dan di luar jam pembelajaran, 3. berkesempatan mengekspresikan cara-cara belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya, 4. berkesempatan menguji kemampuan diri sendiri dengan mengerjakan latihan yang disajikan dalam modul, 5. mampu membelajarkan diri sendiri, 6. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya. Selain itu juga modul memeiliki manfaat bagi pendidik. Manfaat modul untuk pendidik berdasarkan Suprawoto 2010: 2 yaitu: 1. mengurangi ketergantungan terhadap ketersediaan buku teks,