Jenis-Jenis Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan
4. Nilai Likuidisai Nilai ini berkaitan dengan kondisi khusus manakala suatu perusahaan harus
melikuidasikan sebagian atau seluruh aktiva serta tagihan-tagihannya. Nilai likuidasi kadang-kadang dipergunakan dalam menilai aktiva dari perusahaan
yang belum diketahui untuk melaksanakan analisis perbandingan dalam penilaian kredit. Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung
nilai buku. Yaitu dari neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan menjelang proses likuidasi.
5. Nilai Nominal Nilai nominal memiliki beberapa fungsi yuridis antara lain menunujukan jumlah
nominal yang harus disetor pemegang saham dalam memenuhi kewajibannya, juga memperlihatkan besarnya porsi kepemilikan seorang pemegang saham
terhadap perusahaan. 6. Nilai Pemecahan
Konsep nilai pemecahan berkaitan dengan pengambilalihan take over restrukturisasi aktivitas perusahaan. Dengan asumsi bahwa kombinasi nilai
ekonomi dari masing-masing segmen multi usaha melebihi nilai perusahaan secara keseluruhan, karena manajemen masa lalu yang tidak cakap ataupun
kesempatan-ksempatan saat ini yang tidak diketahui lebih awal, perusahaan dipecah menjadi komponen-komponen yang dapat dijual untuk dilepaskan
kepada pembeli lain.
7. Nilai Reproduksi Nilai reproduksi pada kenyataannya adalah salah satu dari beberapa tolak ukur
yang digunakan dalam mempertimbangkan nilai perusahaan yang masih berjalan. Penetapan nilai reproduksi adalah suatu estimasi yang sebagian besar didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan teknik. 8. Nilai Berkelanjutan
Ini merupakan penerapan dari nilai ekonomi karena perusahaan yang masih berjalan diharapkan menghasilkan rangkaian arus kas dimana pembeli harus
menilai untuk memperkirakan harga dari perusahaan tersebut secara keseluruhan.