Uji Koefisien Korelasi Pearson

mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada veriabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : tidak ada autokorelasi Ha : ada aoutokorelasi Dibawah ini adalah tabel uji autokorelasi : Tabel 4.11 Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai statistic Durbin-Watson D-W adalah sebesar 1,143 sementara tabel d pada tingkat 5 untuk jumlah variabel bebas = 2 dan jumlah pengamatan n = 30 diperoleh batas bawah nilai tabel batas bawah sebesar 1,28373 dan batas atasnya sebesar 1,56661. karena nilai Durbin-Watson model regresi DW 1,143 tidak berada di daerah - maka tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.

3. Uji Koefisien Korelasi Pearson

Analisis koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan linier antara Leverage, Dividen Yield dan Nilai Perusahaan. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .178 a .032 -.040 .87076 1.143 a. Predictors: Constant, Dividend Yield DY, Leverage DER b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan PBV Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas independent dengan variabel terikat dependent. Dibawah ini adalah tabel uji koefisien korelasi Pearson : Tabel 4.12 Uji Koefisien Korelasi Pearson Correlations Nilai Perusahaan PBV Leverage DER Dividend Yield DY Pearson Correlation Nilai Perusahaan PBV 1.000 -.178 -.006 Leverage DER -.178 1.000 .092 Dividend Yield DY -.006 .092 1.000 Sig. 1-tailed Nilai Perusahaan PBV . .173 .487 Leverage DER .173 . .315 Dividend Yield DY .487 .315 . N Nilai Perusahaan PBV 30 30 30 Leverage DER 30 30 30 Dividend Yield DY 30 30 30 Setelah koefisien korelasi antara X 1 Leverage dan Y Nilai Perusahaan, X 2 Dividen Yield dan Y Nilai Perusahaan, serta X 1 Leverage dan X 2 Dviden Yield telah diketahui, maka setelah itu dapat menghitung korelasi r dengan perhitungan sebagai berikut : A. Secara korelasi parsial antara Leverage dengan Y Nilai Prusahaan, apabila Dividen Yield dianggap konstan dengan perhitungan dengan menggunakan SPSS v20 for windows sebagai berikut : Tabel 4.13 Korelasi Secara parsial Antara Leverage dan Nilai Perusahaan Correlations Control Variables Leverage DER Nilai Perusahaan PBV Dividend Yield DY Leverage DER Correlation 1.000 -.178 Significance 2-tailed . .355 df 27 Nilai Perusahaan PBV Correlation -.178 1.000 Significance 2-tailed .355 . df 27 Berdasarkan perhitungan SPSS v20 for windows diatas diperoleh nilai r yang sama yaitu -0,178 dengan arah negatif. Nilai r negative tersebut berarti bahwa hubungan antara variabel X 1 dan Y bersifat negative. Dengan kata lain kedua variabel tersebut mempunyai hubungan linear sempurna negative. Artinya jika bernilai – negatif maka korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Maksudnya peningkatan nilai Leverage akan dibarengi dengan penurunan Nilai Perusahaan. Hubungan antara variabel X 1 Leverage dan Y Nilai Perusahaan dapat dikatakan sangat rendah, karena korelasi yang didapat - 0,178. B. Secara parsial korelasi antara X 2 Dividen Yield dengan Y Nilai Perusahaan, apabila X 1 Leverage dianggap konstan dengan perhitungan menggunakan SPSS v20 for windows adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Korelasi Secara parsial Antara Dividen Yield dan Nilai Perusahaan Correlations Control Variables Dividend Yield DY Nilai Perusahaan PBV Leverage DER Dividend Yield DY Correlation 1.000 .010 Significance 2-tailed . .958 df 27 Nilai Perusahaan PBV Correlation .010 1.000 Significance 2-tailed .958 . df 27 Hasil perhitungan korelasi parsial dengan menggunakan SPSS v20 for windows menghasilkan nilai r sebesar 0,10 dengan arah positif. Nilai r positif tersebut berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel X 2 dan Y. Hal ini berarti Dividen Yield memilki hubungan yang rendah dengan Nilai Perusahaan. Dikatakan rendah karena nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,10 berada pada interval 0,00-0,19 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi. Arah positif tersebut menggambarkan bahwa ketika Dividen Yield meningkat maka Nilai Perusahaan juga akan meningkat.

4. Uji Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Analisis Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 41 6

Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2014

0 9 1

Pengaruh Rasio Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014)

6 57 46

Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Sub Sektor Kosmetik dan Perlengkapan Rumah Tangga Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2012

6 31 129

Pengaruh rasio hutang dan kepemilikan managerial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 125

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 64

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, HUTANG DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2010.

0 1 106

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25