Citra Analog Citra Digital

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Citra Analog

Citra analog adalah citra yang terdiri dari sinyal – sinyal frekuensi elektromagnetis yang belum dibedakan sehingga pada umumnya tidak dapat ditentukan ukurannya. Analog berhubungan dengan hal yang kontinu dalam satu dimensi, contohnya adalah bunyi diwakili dalam bentuk analog, yaitu suatu getaran gelombang udara yang kontinu dimana kekuatannya diwakili sebagai jarak gelombang. Hampir semua kejadian alam boleh diwakili sebagai perwakilan analog seperti bunyi, cahaya, air, elektrik, angin dan sebagainya Putra, 2010.

2.2 Citra Digital

Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi fx,y, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f pada titik x,y merupakan tingkat kecerahan brightness suatu citra pada suatu titik. Suatu citra diperoleh dari penangkapan kekuatan sinar yang dipantulkan oleh objek. Citra digital tersusun atas sejumlah berhingga elemen, masing-masing memiliki lokasi dan nilai atau intensitas tertentu. Elemen-elemen ini disebut elemen gambar, elemen citra, dan juga piksel yang dinyatakan dalam bilangan bulat. Tingkat ketajaman atau resolusi warna pada citra digital tergantung pada jumlah ”bit” yang digunakan oleh komputer untuk merepresentasikan setiap piksel tersebut. Tipe yang sering digunakan untuk merepresentasikan citra adalah ”8-bit citra” 256 colors 0 untuk hitam - 255 untuk putih, tetapi dengan kemajuan teknologi perangkat keras grafik, kemampuan tampilan citra di komputer hingga32 bit 232 warna Sutoyo, 2009. Piksel0,0 terletak pada sudut kiri atas pada citra, indeks x begerak ke kanan dan indeks y bergerak ke bawah. Konvensi ini dipakai merujuk pada cara penulisan larik yang digunakan dalam pemrograman komputer. Letak titik origin pada koordinat Universitas Sumatera Utara grafik citra dan koordinat pada grafik matematika terdapat perbedaan. Hal yang berlawanan untuk arah vertikal berlaku pada kenyataan dan juga pada sistem grafik dalam matematika yang sudah lebih dulu dikenal. Gambar 2.1 dan 2.2 berikut memperlihatkan perbedaan kedua sistem ini. Gambar 2.1 Koordinat pada grafik matematikaSumber: Sutoyo, 2009 Gambar 2.2 Koordinat pada citra Sumber: Sutoyo, 2009

2.3 Format File Citra