3.4 Flow Chart Proses
Flow chart proses adalah diagram alir proses Penyisipan dan Ekstraksi file citra yang menggambarkan aliran data citra mulai dari pemasukan file citra cover dan embed,
proses pengolahan, proses penyisipan sampai menampilkan hasil ekstraksi. Rancangan Flow Chart Penyisipan dan Ekstraksi terdiri dari Algoritma DCT.
3.4.1 Flow Chart Proses Penyisipan
Flow Chart Proses Penyisipan menggambarkan proses Penyisipan file citra yang berformat JPG dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Flow Chart Proses Penyisipan
Start
Input Cover dan Embed Image
Hitung matriks transform dan transpose
Penyisipan Hitung Koefisien DCT
Hitung Nilai Piksel
Simpan Citra Watermark
Hitung MSE
Finish Tampilkan Watermark MSE
Universitas Sumatera Utara
Pada flow chart Gambar 3.3 di atas, input berupa cover image yang berformat JPG dan bmp sebagai citra wadah yang akan disisipi dengan citra penyisip. Setelah
pemasukan file citra sebagai citra penyisip maka dilakukan perhitungan nilai piksel berupa nilai intensitas warna red, green dan blue RGB. Setelah itu dilakukan
pembuatan matriks transform dan transpose untuk perhitungan koefisien DCT cover image. Setelah itu dilakukan penyisipan pada domain frekuensi yaitu pada piksel-
piksel frekuensi tengah. Hasil penyisipan disimpan dalam bentuk file image sebagai citra watermark.
3.4.2 Flow Chart Proses Ekstraksi
Flow Chart Proses Ekstraksi menggambarkan proses Penyisipan file citra yang berformat JPG dengan algoritma DCT 2 D. Rancangan Flow Chart Ekstraksi dapat
dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Flow Chart Ekstraksi
Start
Input Watermark Image
Hitung matriks transform dan Transpose
Baca Koefisien Frekuensi Tengah Hitung Koefisien DCT
Hitung Nilai Piksel
A
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Flow Chart Ekstraksi lanjutan
Pada Gambar 3.4 di atas, input watermark image adalah pemasukan file citra hasil penyisipan watermark. Tahap awal dilakukan perhitungan nilai piksel berupa nilai
intensitas warna red, green dan blue RGB. Setelah itu dilakukan perhitungan matriks transform dan transpose adalah berfungsi untuk perhitungan koefisien DCT cover
image. Selanjutnya dilakukan pembacaan koefisien frekuensi tengah dan dikonversikan setiap 8 bit embed menjadi satu piksel embed image dan tampilkan citra
hasil rekonstruksi sebagai citra penyisip.
3.4.3 Flow Chart Proses DCT
Flow Proses DCT menggambarkan alir proses perhitungan koefisien DCT dari matriks citra cover, matriks transform serta matriks transpose menjadi matriks koefisien DCT.
Flow chart proses DCT yang dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Finish 24 bit 1 byte embed
Tampilkan Embed Image
A
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Flow Chart Proses DCT
Pada Gambar 3.5 di atas input berupa matriks T yaitu matriks transform, matriks M yaitu matriks citra cover serta m
atriks T’ berupa matriks transpose. Matriks T dihitung dengan menggunakan persamaan 2.7
dan matriks T’ adalah konversi matriks T yaitu nilai koefisien pada baris diubah menjadi nilai koefisien kolom. Sedangkan
matriks M adalah dihitung menurut persamaan 2.5 dan 2.6. pada Bab 2. Selanjutnya dilakukan perkalian ketiga matriks tersebut dan menghasilkan matriks koefisien DCT
yang berisi nilai piksel cover dalam domain frekuensi rendah, sedang dan tinggi.
3.4.4 Flow Chart Matriks Transform
Rancangan Flow Chart matriks transform adalah diagram alir proses perhitungan matriks transform yang dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Flow Chart matriks transform
Start
Input Matriks T,M,T’
DCT=T M T’
Koefisien DCT
Finish
Start
Input Matriks Citra
A
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Flow Chart matriks transform lanjutan
Pada Gambar 3.6 diatas, input berupa matriks citra sebagai dasar perhitungan matriks transform dengan i=0, yaitu untuk baris citra ke 1. Jika i=0, maka perhitungan
koefisien DCT menggunakan persamaan T=sqr 1N, dan jika i 0 maka digunakan persamaan T = Sqr 2N, dimana N adalah dimensi citra cover lebar x tinggi. Output
proses ini berupa matriks transform yang akan dilakukan perubahan baris menjadi kolom menghasilkan matriks transpose.
3.4.5 Flow Chart Matriks Transpose
Rancangan Flow Chart matriks transpose adalah diagram alir proses perhitungan matriks transpose yang dapat dilihat pada Gambar 3.7.
T= Sqr1N
Matriks transform
Finish i=0
ya tidak
T= Sqr2N
A = t Cos
I∏
A
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Flow chart matriks transpose
Pada Gambar 3.7 di atas, input berupa matriks transform sebagai dasar perhitungan matriks transpose. Proses selanjutnya dilakukan konversi matrik yaitu dengan
menukar nilai koefisien perbaris menjadi nilai koefisien per kolom pada matriks transform menghasilkan matriks transpose.
3.4.6 Perancangan Aplikasi
Perancangan perangkat lunak penyisipian citra kedalam file citra dengan teknik Watermarking menggunakan algoritma Discrete Cosine Transform DCT rancangan
antarmuka interface yang terdiri dari form-form sebagai perantara antara sistem dengan User pengguna.
3.4.7 Perancangan Menu Utama
Rancangan Menu Utama kompresi dan dekompresi citra dengan algoritma DCT dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Start
Input Matriks transform
Baris kolom
Matriks transpose
Finish Simpan matriks
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Rancangan Menu Utama
Pada Gambar 3.8 di atas, menu File terdiri dari dua sub menu yaitu sub menu Penyisipan dan Ekstraksi. Untuk melakukan penyisipan watermark citra pilih sub
menu Penyisipan dan jika melakukan ekstraksi watermark, pilih sub menu Ekstraksi.
3.4.8 Perancangan Penyisipan
Rancangan Penyisipan adalah berfungsi untuk melakukan watermarking cover image dengan embed image yang dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Rancangan Penyisipan Watermark Tampilan Judul Skripsi
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
File Penyisipan
Ekstraksi Quit
Help About
Tampilan Cover Image
xxxxxxxxxxxxxxxxxx File Cover
Xxxxxxx Xxxxxxx
xxxxxxx
Matriks Transform
MSE xxxxx
Load Penyisip
Clear Exit
Proses Tampilan
Citra Watermark
xxxxxxxxxxxxxxxxxx File watermark
Tampilan Embed
Image
xxxxxxxxxxxxxxxxxx File Penyisip
Gray Cover
Xxx Xxx
xxxx Xxx
Xxx xxx
Xxxxxxx Xxxxxxx
xxxxxxx
Matriks Transpose Gray Water
File Cover
Universitas Sumatera Utara
1. Tombol File Cover berfungsi untuk memanggil file citra yang hendak disisipi
2. Tombol Load Penyisip berfungsi untuk memanggil file citra penyisip
3. Tombol Clear berfungsi untuk mengosongkan data hasil proses pada form
4. Tombol Exit berfungsi untuk menutup tampilan.
3.4.9 Perancangan Ekstraksi
Rancangan Ekstraksi berfungsi untuk melakukan ekstraksi embed image dari file watermark image hasil penyisipan yang dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Rancangan Ekstraksi Keterangan:
1. Tombol Load berfungsi untuk memanggil file citra watermarking hasil penyisipan.
2. Tombol Proses berfungsi untuk melakukan proses ekstraksi citra penyisip dari citra
watermarking. 3.
Tombol Clear berfungsi untuk mengosongkan data hasil proses pada form 4.
Tombol Exit berfungsi untuk menutup tampilan.
Tampilan Watermark Image
xxxxxxxxxxxxxxxxxx Nama File watermark
xxxxx Size
Load Clear
Exit Proses
Tampilan Embed Image
Xxxxxxx Xxxxxxx
xxxxxxx
Matriks Transform Gray Cover
Xxx Xxx
xxx
Xxxxxxx Xxxxxxx
xxxxxxx
Matriks Transpose
xxxxxxxxxxxxxxxxxx Nama File watermark
xxxxx Size
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN