Bentuk-bentuk Interaksi Sosial UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
                                                                                Kerja  sama  dilakukan  individu  karena  individu  membutuhkan  bantuan  dari individu  lain.  Dengan  adanya  kerja  sama  tersebut,  diharapkan  bahwa  tujuan
bersama  dapat  tercapai  secara  optimal.  Cooley  dalam  Soekanto,  2007 menggambarkan pentingnya kerja sama yakni:
“ kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka menyadari mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi  kepentingan-kepentingan  tersebut;  kesadaran  akan  adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta- fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna”
Akomodasi merupakan suatu keadaan dimana adanya suatu keseimbangan dalam interaksi  antara  individu  atau  kelompok  seinteraksi  dengan  norma-norma  sosia
atau  nilai-nilai  yang  berlaku  di  dalam  masyarakat.  Dengan  adanya  akomodasi maka individu belajar untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya.
Selain  hal  itu  akomodasi  juga  dilakukan  untuk  mengurangi  pertentangan  agar tercipta kerja sama dalam suatu kelompok.
Bentuk proses asosiatif yang ke tiga adalah asimilasi. Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan  atau  kelompok-kelompok  manusia  dan  juga  meliputi  usaha-usaha mempertinggi  kesatuan  tindak,  sikap  dan  proses-proses  mental  dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Dalam asimilasi, individu tidak lagi  memikirkan  kepentingan  dirinya  sendiri,  melainkan  individu  memikirkan
kepentingan kelompok. Bentuk asimilasi ini ditandai adanya pengembangan sikap yang sama dengan kelompok dalam mencapai suatu tujuan.
Bentuk proses disosiatif adalah persaingan dan pertentangan. Persaingan diartikan sebagai  suatu  proses  sosial,  dimana  individu  atau  kelompok  yang  bersaing
mencari  keuntungan  melalui  bidang-bidang  kehidupan  yang  pada  suatu  masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam
prasangka  yang  telah  ada,  tanpa  mempergunakan  kekerasan  atau  ancaman. Persaingan dilakukan oleh individu untuk mendapatkan sesuatu. Persaingan tidak
selalu bersifat negatif. Misalnya, di dalam kelas seorang siswa untuk mendapatkan peringkat  kelas  siswa  perlu  bersaing  dengan  teman-teman  yang  lainnya.  Untuk
mendapatkan peringkat kelas itu siswa perlu melakukan suatu usaha. Dan usaha tersebut  adalah  belajar  dengan  giat.  Contoh  tersebut  menjelaskan  bahwa
persaingan tidak selalu bernilai negatif.
Selanjutnya  bentuk  proses  disosiatif  yang  kedua  adalah  pertentangan.  Berbeda halnya  dengan  persaingan,  dalam  pertentangan  individu  telah  melakukan
kekerasan  dalam  mempertahankan  pendapat  dan  keinginannya.  Pertentangan dapat  diartikan  sebagai  suatu  proses  sosial,  dimana  individu  atau  kelompok
berusaha mempengaruhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman  dan  kekerasan.  Pertentangan  ini  diakatakan  sebagai  bentuk  interaksi
sosial dikarenakan dalam pertentangan ini individu atau kelompok mencoba untuk mempengaruhi  pihak  lain  untuk  memiliki  pendapat  yang  sama  dengan  individu
atau kelompok tersebut.
                