yang dilakukan atau kegiatan usaha yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas kredit.
3.
Capital, merupakan dana atau modal sendiri yang dimiliki calon debitur.
Kemampuan modal sendiri merupakan faktor yang penting untuk menegah goncangan dari luar misalnya dalam situasi modal dengan suku bunga
tinggi. 4.
Colleteral, merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh calon
debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Jaminan ini sebagai pelengkap dari kelayakan atau keterlaksanaan proyek dari calon debitur.
5.
Condition, dimaksud situasi dan kondisi politik, sosial. ekonomi, budaya
dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat atau kurun waktu tertentu yang memungkinkan untuk mempengaruhi
kelancaran usaha dari calon debitur.
6
2. Azas-azas Perjanjian
Hukum perjanjian mengenal beberapa asas penting, yang merupakan dasar kehendak pihak-pihak dalam mencapai tujuan. Beberapa asas tersebut adalah
sebagai berikut: a.
Asas Kebebasan Berkontrak.
Setiap orang bebas mengadakan perjanjian apa saja, baik yang sudah diatur maupun yang belum diatur dalam undang-undang. Tetapi kebebasan
tersebut dibatasi ole tiga hal yaitu, tidak dilarang dalam undang-undang,
6
Rachmadi Usman, , Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2001, halaman 246
tidak bertentangan dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan umum.
b.
Asas pelengkap.
Yaitu bahwa ketentuan undang-undang boleh tidak diikuti apabila pihak- pihak menghendaki dan membuat ketetuan undang-undang. Tetapi apabila
dalam perjanjian yang mereka buat tidak ditentukan lain, maka berlakulah ketentuan undang-undang. Asas ini mengenai pihak-pihak saja.
c.
Asas Konsensual.
Asas ini mengandung arti bahwa perjanjian itu terjadi sejak saat terciptanya kata sepakat konsensus antara pihak-pihak mengenai pokok
perjanjian. Sejak saat itu perjanjian mengikat dan mempunyai akibat hukum.
d.
Asas Obligator. Asas ini mengandung arti bahwa perjanjian yang dibuat
oleh pihak-pihak itu baru dalam taraf menimbulkan hak dan kewajiban saja, belum meimdahkan hak milik
7
3. Syarat Sah Perjanjian Kredit
Perjanjian yang sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yag ditetapkan oleh undang-undang. Perjanjian yang sah diakui dan mempunyai
akibat hukum menurut Pasal 1320 KUH Perdata. Adalah sebagai berikut:
7
Abdulkadir muhammad. Hukum Perdata Indonesia. cetakan ke III. PT. Citra Aditya Bakti. Bandar Lampung 2000, hal 225