Hak Tanggungan Macam-macam Jaminan.

dapat juga hak atas tanah tersebut berikut dengan benda-benda yang ada di atasnya. 3. Untuk pelunasan hutang tertentu. Maksudnya adalah hak tanggungan itu dapat membereskan dan selesai dibayar hutang-hutang debitur yang ada pada kreditur. 4. memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lainnya. 13

C. JATUH TEMPO

Perjanjian adalah merupakan peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang dua orang itu saling berjanji untuk melakukan suatu hal. Dari peristiwa ini timbul suatu hubungan hukum di antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. Hubungan hukum yang merupakan suatu perikatan itu menjadi dasar adanya bagi salah satu pihak untuk menuntut dari pihak lain itu dan sebaliknya. Para pihak di dalam suatu perjanjian kredit pinjam-meminjam uang masing-masing mempunyai hak, dimana penerima pinjaman mempunyai hak untuk memperoleh sesuatu uang yang sudah disepakati di dalam perjanjian tersebut serta untuk menggunakannya bagi kepeningannya. Sedangkan bank sebagai pemberi mempunyai hak untuk memperoleh pembayaran kembali dari apa yang telah dipinjamkannya beserta jumlah uang, hasil keuntungan, imbalan, dan sebagainya. Selain itu, para pihak tersebut juga mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya. 14 13 Salim, HS. 2004. Perkembangan Hukum jaminan di Indonesia. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta, Hal.96 14 Andrian Sutedi.,SH.,MH, Hukum Hak tanggungan, Sinar , 2010,hal 21 Didalam Buku III KUH Perdata, yaitu dalam Pasal 1759, 1760,1761, dan 1762 KUH Perdata mengatur kewajiban-kewajiban orang atau pihak yang meminjamkan. Pasal 1759 KUH Perdata menyatakan bahwa orang yang meminjamkan tidak dapat meminta kembali apa yang telah dipinjamkan sebelum lewat waktu yang ditentukan dalam persetujuan Pasal 1760 KUH Perdata menyatakan bahwa jika tidak telah ditetapkan suatu waktu, hakim berkuasa, apabila orang yang meminjamkan menuntut pengembalian pinjamannya, menurut keadaan, untuk memberikan sekadar kelonggaran kepada si peminjam. 15 Ketentuan-ketentuan ini sebenarnya tidak mengatur mengenai kewajiban pemberi pinjaman, melainkan kewajiban penerima pinjaman. Ketentuan-ketentuan itu hanya mengatur saat pengembalian pinjaman jika jangka waktunya telah ditentukan di dalam perjanjian maupun jika tidak telah ditetapkan suatu waktu tertentu. Ketentuan-ketentuan itu lebih tepat diletakkan di dalam bagian yang mengatur tentang kewajiban-kewajiban peminjam. Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan di dalam Pasal 8 menyebutkan bahwa dalam memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, Bank Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas iktikad baik dan kemampuan serta kesanggupan Nasabah Debitur untuk melunasi hutangnya. 16 Dalam pelaksanaan pemberian kredit perbankan biasanya dikaitkan dengan berbagai persyaratan salah satu diantaranya adalah terkait dengan jangka waktu kredit atau waktu berakhirnya limid pengembalian pinjaman kredit. Masalah waktu dalam ketentuan Pasal 1 angka 11 Undang-undang Perbankan Indonesia 19921998. Undang-undang tersebut menetapkan kredit adalah 15 Ibied., Salim, Hs, Halaman 22 16 Ibied, Andrian Sutedi, Hal aman 24 penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, dengan kata lain pelaksanaan pengembalian kredit didasarkan pada jangka waktu tertentu yang layak, setelah jangka waktu berakhir, kredit dilunasi. Periode Jatuh tempo menurut kontrak, walaupun, periode pelunasan berdasarkan kontrak seringkali bukan periode yang efektif, karena tanggal menurut kontrak mencerminkan risiko likuiditas yang melihat pada aktiva dan kewajiban bank. Selain itu dapat didefinisikan sebagai ; a Waktu yang tersisa sampai dengan tanggal pelunasan; b periode sebagaimana diperjanjikan sampai dengan tanggal pelunasan, atau c Waktu yang tersisa sampai dengan tanggal yang diperkirakan akan terjadi perubahan tingkat bunga. Bank mengungkapkan analisis Jatuh tempo berdasarkan periode sebagaimana diperjanjikan sampai dengan tanggal pelunasan. 17 Jatuh tempo pembayaran adalah payment due date yaitu tanggal yang ditetapkan sebagai batas akhir pembayaran atau transaksi; pembayaran atau yang terjadi pada tanggal tersebut secara langsung otomatis tercatat pada pusat pengelolaan data sehingga posisi atau gambaran rekening nasabah pada tanggal tersebut telah menunjukkan posisi paling akhir up to date. Tanggal jatuh tempo due date adalah hari pembayaran harus dilakukan kepada peminjam kreditur. Setelah tanggal tersebut, denda keterlambatan dikenakan dan pembayaran dicatat sebagai lewat jatuh tempomenunggak. 17 Syamsu Alam,SE.,Ak.,M.Si, Seminar Akuntansi, Modul 8, IAI Pernyataan SAP, 2004, hal 2