Pengembangan Kapasitas dan Penelitian Perspektif Penelitian dan Pengembangan Cuaca dan Iklim

6 - 14 data, merupakan persoalan yang lain, terkait dengan pengamatan dan monitoring data iklim di Indonesia. Kemajuan teknologi telah memungkinkan penggunaan perangkat pengamatan yang semakin canggih, otomatis dan teliti. Namun demikian, justru persoalannya terletak pada perbedaan antara satu negara dengan negara yang lain. Variabilitas dan perubahan iklim sangat terkait dengan perubahan dan kondisi lingkungan secara global, regional dan lokal. Persoalan pengamatan dan hasil monitoring data iklim yang tepat dan baku, mensyaratkan integrasi, konformitas dan pengolahan data yang perlu disesuaikan dengan masing-masing pengguna.

c. Pengembangan Kapasitas dan Penelitian

Informasi yang komprehensif dan terpercaya tentang variabilitas dan perubahan iklim yang dapat mendukung pelayanan informasi iklim yang handal memerlukan upaya penelitian dan pengembangan. Dapat dilihat bahwa lahan penelitian dan pengembangan tersebut tidak hanya terbatas pada masalah kekinian, tetapi juga masa lampau dan prakiraan masa mendatang. Komprehensivitas penelitian dan pengembangan di bidang cuaca 3 Keterkaitan secara menyeluruh komponen GFCS digambarkan secara diagramatik pada Gambar-1 WMO, 2011. Secara menyeluruh diperlukan pengembangan kapasitas, baik dalam rangka menyempurnakan fasilitasi dengan penggunan UIP; pengamatan, monitoring dan pengolahan informasi cuaca dan iklim; maupun penelitian dan pengembangan. iklim tidak saja menyangkut persoalan teknis seperti perolehan data dan pengolahan saja, tetapi juga masalah sosio-ekonomi.

4.2 Perspektif Penelitian dan Pengembangan Cuaca dan Iklim

Tujuan utama dilakukannya berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang cuaca dan iklim adalah untuk memperoleh pijakan dasar konsepsi dan teoritis yang kuat dalam rangka mendukung dihasilkannya informasi cuaca dan iklim yang bermanfaat bagi pengguna. Pencermatan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Tingkat Tinggi GFCS mengidentifikasi jurang perbedaan yang besar dari sisi perolehan data, metode pengolahan dan penyajian informasi untuk memenuhi permintaan pengguna. Pada sisi data dan informasi, terlepas dari kualitas perolehannya 4 3 Penggunaan terminologi “cuaca” dalam konteks ini merujuk pada periodisasi kondisi “iklim” yang singkat dan kini; , persoalaan mendasar yang muncul, khususnya di Indonesia, antara lain: data historis, penyimpanan dan pengolahan. Perkembangan teknologi informatika dan komputasi sangat mempengaruhi metode pengolahan pelayanan cuacaiklim modern. Perkembangan metode prakiraan yang 4 Hal ini sangat bergantung pada kualitas perangkat data akusisi dan mensyaratkan proses kalibrasi yang berkelanjutan untuk setiap alat yang digunakan. 7 - 14 secara klasik menggunakan metoda ensemble linier, dikarenakan kebutuhan sistem peringatan dini dan antisipasi ekstrimitas iklim, memerlukan peningkatan akurasi baik secara spasial dan temporal. Dalam dua dekade terakhir, prakiraan cuacaiklim telah dikombinasikan dengan prakiraan numerik pendekatan dinamis spasial, temporal. Pelayanan cuacaiklim di Indonesia juga telah menggunakannya. Seperti halnya negara-negara berkembang lainnya, program numerik untuk prakiraan cuacaiklim yang digunakan merupakan package program dari negara-negara maju. Sementara di sisi hilir, keperluan masing-masing sektor mensyaratkan format informasi yang berbeda. Dari berbagai kajian yang berbeda menunjukkan bahwa kebutuhan pengguna – selain masalah informasi untuk pembuatan keputusan – juga skema dukungan pada saat terjadi bencana. Berikut dikemukakan beberapa peluang kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menjawab permasalahan di atas. Pertama, akan dilaporkan tentang kegiatan paleoklimatologi yang terkait dengan upaya menjembatani pemahaman proses kesejarahan iklim tropis dan kecenderungan perubahannya di masa yang akan datang. Kedua, peluang unik bagi Ijndonesia untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang prakiraan cuaca dan iklim numerik. Dan, ketiga tentang skema asuransi untuk mendukung upaya penguatan petani Indonesia yang prosesnya awalnya sudah dilakukan, tetapi belum diimplementasikan.

a. Sejarah Perkembangan Perubahan Iklim