Price Earning Ratio PER Volume Perdagangan Saham

determinan, uji F, dan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan return saham dalam Perusahaan yang masuk daftar penelitian dengan asumsi variable ROA, NPM, EPS, dan PER tidak mengalami perubahan. Untuk variable ROA tidak mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan pada NPM terdapat positif dan tidak signifikan terhadap return saham, dan EPS dan PER mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages.

3. Tutut Dewi Astuti dan Di Asih I Maruddani 2009

Tutut Dewi Astuti dan Di Asih I Maruddani 2009 melakukan analisis data panel untuk menguji pengaruh risiko terhadap return saham sektor farmasi dengan least square dummy variable. Dari hasil analisis diketahui bahwa model yang paling tepat digunakan dalam pembentukan model return saham sektor farmasi adalah model satu komponen efek waktu time effect model yang dipengaruhi oleh risiko. Model yang terbentuk menjelaskan bahwa variabel dependen return saham dipengaruhi oleh unit waktu dan variabel risiko berpengaruh signifikan terhadap return saham di sektor farmasi. Sedangkan uji pengaruh perusahaan di sektor farmasi terhadap return saham menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

4. Azwir Nasir dan Achmad Mirza 2011

Azwir Nasir dan Achmad Mirza 2011, melakukan analisis pengaruh nilai kurs, inflasi, suku bunga deposito dan volume perdagangan saham terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftardi bursa efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai kurs, inflasi, suku bunga deposito, dan volume perdagangan saham terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, sehingga dari 28 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia selama periode penelitian, hanya ada 20 perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat variabel independen yang diuji terhadap return saham perusahaan perbankan, ada tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, yaitu inflasi dengan t hitung sebesar 2,233 dan tingkat signifikansi 0,030, suku bunga deposito dengan t hitung sebesar 2,741 dan tingkat signifikansi 0,008 dan volume perdagangan saham dengan t hitung sebesar 2,643 dan tingkat signifikansi 0,011. Sedangkan nilai kurs tidak berpengaruh terhadap return saham dengan t hitung sebesar 0,034 dan tingkat signifikansi 0,973.

5. Haruman et. al 2005

Haruman et. al 2005, melakukan penelitian tentang pengaruh PER, EPS, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah terhadap dollar dan Beta pada perusahaan LQ45 periode tahun 2001-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 emiten dalam LQ45 diketahui bahwa EPS, nilai tukar, dan beta berpengaruh positif terhadap harga saham, sementara PER tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Sumber Data

Seluruh data dan informasi dalam penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia BEI, yakni dari buku Indonesian Capital Market Directory ICMD selama periode tahun 2006 s.d tahun 2011 yang merupakan data-data sekunder.

3.1.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemensubyek riset yang akan diteliti, sedangkan sampel merupakan sebuah subset yang dicuplik dari populasi yang akan diamati atau diukur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri properti yang terdaftar di BEI yang sampai dengan tahun 2011 masih tercatat sebagai perusahaan yang go public di BEI dengan kriteria bahwa perusahaan tersebut yang masih terdaftar di BEI selama periode penelitian 2006 sampai dengan 2011 dan masuk dalam sektor industri properti yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria berikut: 1. Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai emiten hingga akhir tahun 2011. 2. Saham dari emiten aktif diperdagangkan setiap bulan selama periode tahun 2006 sampai dengan 2011.