Analisis pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

SAMITA DOMIYANTI

080522068

PROGRAM STUDI S-I AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTASI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SAMITA DOMIYANTI

N I M : 080522068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP HARGA SAHAM YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TANGGAL : KETUA DEPARTEMEN AKUNTANSI

Dr. SYAFRUDDIN GINTING SUGIHEN MAFIS, Ak

TANGGAL : DEKAN,


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

MEDAN

TELAH DI UJI PADA TANGGAL 23 JULI 2012

PANITIA PENGUJI SKRISPI

KETUA : Drs. FIRMAN SYARIF M.Si, Ak

PEMBIMBING : Drs. HASAN SAKTI SIREGAR, M.Si, Ak


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : SAMITA DOMIYANTI

N I M : 080522068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP HARGA SAHAM YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Medan,

MENYETUJUI PEMBIMBING,


(5)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yng berjudul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaian beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudia hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2013

SAMITA DOMIYANTI NIM. 080522068


(6)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan peryataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi serta teknik analisis data yaitu Analisis Regresi Berganda.

Berdasarkan analisa data dan pembahasan dalam penelitian diketahui dari tabel Anova dengan hasil F hitung adalah sebesar 19,181 > F tabel 4,76 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 > 0,05 yang artinya bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Berdasarkan tabel Coefficient dapat diketahui bahwa secara parsial variabel RORA dengan nilai t hitung 2,092.> t tabel 2,120 dan nilai sig sebesar 0, 058 > 0,05 dapat disimpulkan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan LDR dengan nilai t hitung < t tabel disimpulkan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.


(7)

ABSTRACT

FINANCIAL ANALYSIS OF INFLUENCE PRICE OF SHARES REGISTERED IN STOCK EXCHANGE INDONESIA

Financial ratios good reflect financial condition who good also, so the will affect stock prices. But the fact is happening in the banking company listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period does not necessarily indicate growth in the share price to rise despite the financial ratios, and vice versa, a decrease of financial ratios are not always followed by a decline in stock prices, this is clearly contrary with the statement of financial performance of the company will become a benchmark on how much risk will be borne by investors to ensure the performance of the company is in a good or bad is done by analyzing the financial ratios from financial statements. So theoretically if the company's financial performance has increased, the share price will reflect the increase in stock prices and vice versa.

As for the objectives of this study was to determine whether there is influence of the company's financial performance against the banking company's stock price listed on the Indonesia Stock Exchange. With the data collection techniques and documentation study data analysis techniques, namely Multiple Regression Analysis.

Based on data analysis and discussion in a research note from Anova table with the count is equal to 19.181 F> F table with a 4.76 significant level of 0.000> 0.05, which means that the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets risked (RORA ), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) and the Loan to Deposit Ratio (LDR) of the company to simultaneously have an influence on the company's stock price.

Based on Coefficient table can be seen that the partial RORA variable with a value of 2.092 t count.> T table 2.120 and sig value of 0, 058> 0.05 can be inferred to have significant influence on stock prices, while for the variable CAR, NIM, ROA and LDR with a value of t calculated <t table have not concluded a significant influence on stock prices


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Skripsi ini berjudul “ ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S-I Akuntansi dan Dra. Mutia Ismail, MM selaku sekretaris Program Studi S-I Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Penulis, yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam menghadapi masa depan yang kami hadapi nantinya,

5. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan skripi ini,

6. Teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta Ayahanda S. Tarigan dan Ibunda D. Br. Barus dalam mencurahkan rasa dan cinta kepada Ananda, serta dukungan baik material dan spiritual. Tak lupa juga untuk Adikku Sukarjo Tarigan dan Panca Marga Tarigan tersayang, sekaligus teman seperjuangan Rina Tarigan dan Evi Sibuea yang telah banyak memberi semangat, motivasi, dan perhatian dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi minor ini. Terima kasih telah menjadi temanku, terima kasih telah menemani dan mengisi hari-hariku selama masa perkuliahan. Dan semua pihak yang telah


(9)

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan di hati pembaca. Kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.

Medan, Juli 2013 Penulis

Samita Domiyanti NIM : 080522068


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1. Sektor Perbankan ... 8

2.1.2. Saham ... 10

2.1.3. Analisa Sekuritas ... 14

2.1.4. Kinerja Keuangan... 15

2.1.5. Analisa Rasio Keuangan ... 16

2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 19

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 21

2.3.1. Kerangka Konseptual ... 21

2.3.2. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian... 25

3.2. Populasi Penelitian ... 25

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 25

3.4. Definisi Operasional ... 26

3.5. Metode Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Data Penelitian ... 33

4.2. Analisis Hasil Penelitian ... 41

4.3. Pengujian Hipotesis ... 53

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 71

5.3. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 2 CAR ... 44

Tabel 3 RORA ... 46

Tabel 4 NIM ... 48

Tabel 5 ROA ... 52

Tabel 6 LDR ... 54

Tabel 7 Harga Saham ... 57

Tabel 8 Descriptive Statistics ... 63

Tabel 9 Durbin Watson Test Bound Output SPSS Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 10 Output SPSS Uji Koefisien Determinasi ... 66

Tabel 11 Output SPSS Ujit t ... 67


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 2 Histogram : Dependent variabel ... 59

Gambar 3 Output SPSS Normal P. Plot ... 60

Gambar 4 Output SPSS Uji Multikolinearital ... 61

Gambar 5 Output SPSS Uji Heterokedastisitas ... 62


(13)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan peryataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi serta teknik analisis data yaitu Analisis Regresi Berganda.

Berdasarkan analisa data dan pembahasan dalam penelitian diketahui dari tabel Anova dengan hasil F hitung adalah sebesar 19,181 > F tabel 4,76 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 > 0,05 yang artinya bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Berdasarkan tabel Coefficient dapat diketahui bahwa secara parsial variabel RORA dengan nilai t hitung 2,092.> t tabel 2,120 dan nilai sig sebesar 0, 058 > 0,05 dapat disimpulkan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan LDR dengan nilai t hitung < t tabel disimpulkan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.


(14)

ABSTRACT

FINANCIAL ANALYSIS OF INFLUENCE PRICE OF SHARES REGISTERED IN STOCK EXCHANGE INDONESIA

Financial ratios good reflect financial condition who good also, so the will affect stock prices. But the fact is happening in the banking company listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period does not necessarily indicate growth in the share price to rise despite the financial ratios, and vice versa, a decrease of financial ratios are not always followed by a decline in stock prices, this is clearly contrary with the statement of financial performance of the company will become a benchmark on how much risk will be borne by investors to ensure the performance of the company is in a good or bad is done by analyzing the financial ratios from financial statements. So theoretically if the company's financial performance has increased, the share price will reflect the increase in stock prices and vice versa.

As for the objectives of this study was to determine whether there is influence of the company's financial performance against the banking company's stock price listed on the Indonesia Stock Exchange. With the data collection techniques and documentation study data analysis techniques, namely Multiple Regression Analysis.

Based on data analysis and discussion in a research note from Anova table with the count is equal to 19.181 F> F table with a 4.76 significant level of 0.000> 0.05, which means that the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets risked (RORA ), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) and the Loan to Deposit Ratio (LDR) of the company to simultaneously have an influence on the company's stock price.

Based on Coefficient table can be seen that the partial RORA variable with a value of 2.092 t count.> T table 2.120 and sig value of 0, 058> 0.05 can be inferred to have significant influence on stock prices, while for the variable CAR, NIM, ROA and LDR with a value of t calculated <t table have not concluded a significant influence on stock prices


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Bursa saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan dan seringnya aksi demonstrasi yang terjadi. Keadaan-keadaan seperti itu sering menyebabkan investor luar negeri dan bahkan dalam negeri kehilangan kepercayaan terhadap investasi, demikian juga halnya di Indonesia. Akhirnya dapat ditebak akibatnya adalah merosotnya nilai harga saham. Naik turunnya harga saham dapat juga tergantung dari kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran akan saham di pasar modal. Mengingat pentingnya informasi mengenai harga saham maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Para investor dalam melakukan transaksi jual beli saham, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor mikro perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor mikro (internal perusahaan) yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham antara lain deviden, tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat resiko, kinerja perusahaan dan corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Sedangkan faktor makro (eksternal perusahaan) adalah tingkat perkembangan inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, suku bunga, keadaan perekonomian, dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan. Untuk mengurangi resiko saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat dan transparan.


(16)

Faktor yang mendukung kepercayaan pemodal salah satunya adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Untuk menilai kewajaran tersebut, maka investor akan melihat informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya memberikan indikasi kinerja tidak terlepas dari informasi akuntansi. Penulis akan menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu kinerja keuangan perusahaan.

Informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi. Oleh karena itu, pengujian terhadap kandungan informasi akan dapat mempengaruhi reaksi pasar atas tingkat pengembalian (return). Untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan.

Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli


(17)

atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin bergerak turun. Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik. Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan pasar. Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun keras karena keadaan pasar yang jelek (bearish) yang menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang, saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish), maka harga saham yang baik ini akan kembali naik.

Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, sumber utama variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan ini dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar kinerja perusahaan. Perusahaan yang telah mempunyai status go public, kinerjanya dapat dinilai melalui perubahan pada harga dan return sahamnya dikarenakan perubahan harga saham bagi perusahaan yang telah go public merupakan fungsi dari nilai suatu perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Menurut keputusan Menteri Keuangan No: 740/KMK.00/1989 tanggal 28 juni 1989, yang dimaksud dengan


(18)

kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Sehingga berdasar pada ketentuan tersebut maka untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu atau periode tertentu.

Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada pihak manajemen, karena pada dasarnya untuk menganalisis kinerja perusahaan digunakan analisis fundamental (kondisi internal perusahaan). Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan kondisi internal atau keuangan perusahaan. Rasio keuangan pada umumnya dapat dianalisis dengan empat jenis yaitu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo, rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibayar dengan utang, rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya, dan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Pengelola perusahaan perbankan dalam melakukan operasinya dituntut untuk dapat menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, maka untuk mengurangi risiko


(19)

didalam berinvestasi saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat, dan transparan yang berkenaan dengan kondisi internal perusahaan dengan mengetahui dari laporan keuangan perusahaan, hal ini untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, karena dengan mengetahui informasi dari kondisi laporan keuangan perusahaan investor dapat memilih dan menyeleksi saham mana yang dinilai akan lebih menguntungkan nantinya sebelum mengambil keputusan berinvestasi.

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan pernyataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja keuangan bank go public yang berkaitan terhadap pergerakan harga saham adalah Anita Ardiani menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama antara CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap


(20)

perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta.

Hanry Dwi Purnomo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio CAR dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode tahun 2003-2005, sedangkan untuk rasio RORA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Secara simultan atau bersama-sama kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Dari hasil kedua penelitian sebelumnya tersebut dapat diketahui bahwa hasil analisa terhadap penilaian kinerja keuangan bank serta pengaruhnya terhadap harga saham memiliki hasil yang berbeda, sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya dalam penelitian ini akan dikaji lebih lanjut kebenaran yang ada sehingga apa yang menjadi hasil pada penelitian nanti diharapkan dapat mempertegas persepsi dan memperkuat teori yang sudah ada.

Atas dasar penelitian tersebut diatas, serta teori yang menyatakan bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan (kinerja keuangan) perusahaan perbankan go public terhadap harga saham dan berdasarkan atas fenomena tersebut, maka peneliti mengungkap penelitian ini untuk dikaji lebih lanjut tentang Analisis


(21)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini di harapkan akan memperoleh manfaat antara lain: a. bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan mengenai harga saham jika

dinilai dari kinerja keuangan,

b. bagi civitas akademik, sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis di waktu yang akan datang dan dapat dijadikan sumber bacaan yang dapat menambah wacana baru sebagai sumber pustaka,

c. bagi pihak manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan perbankan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan


(22)

kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik, bahwa rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang,

d. bagi investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh dari penilaian keuangan perusahaan terhadap harga saham yang diperdagangkan dipasar modal.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sektor Perbankan

a. Pengertian Bank

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 mengenai perubahan undang-undang Nomor 7 tahun 1997 tentang perbankan, menyebutkan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990 dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah: “Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan”. Sedangkan pengertian bank menurut IAI dalam PSAK Nomor 31 Standar Akuntansi Keuangan (2004: 215) adalah: “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan


(24)

pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”.

b. Fungsi Bank

Fungsi dari bank dapat di klasifikasikan dalam beberapa pengertian antara lain:

1) agent of trust, dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan baik dalam hal penghimpunan maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan,

2) agent of development, tugas bank sebagai penghimpun dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil, 3) agent of services, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa

perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

c. Peranan Bank

Bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa, karena bank adalah:

1) pengumpul dana dari masyarakat yang kelebihan dana (atau surplus spending unit / SSU) dan penyalur kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana (atau defisit spending unit / DSU),


(25)

2) tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat, 3) pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman,

praktis dan ekonomis,

4) penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C (Letter of Credit),

5) penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi. d. Jenis Perbankan

Jenis Perbankan menurut Undang- Undang pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 yang kemudian ditegaskan kembali dengan dikeluarkannya Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998. Bank terdiri dari dua jenis yaitu:

1) bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, 2) bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.1.2. Saham

a. Pengertian Saham

Bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas


(26)

perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka. Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu tempat yang dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan surat berharga saham akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan perbankan.

b. Nilai Saham

Nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga kelompok:

1) par value (nilai nominal), disebut juga stated value atau face value atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu,

2) base price (nilai/ harga dasar), harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini dapat berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan,

3) market price (nilai /harga pasar) merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya


(27)

(closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

c. Bentuk Saham

Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham yaitu:

1) berdasarkan hak tagih atau klaim ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasar laba/rugi yang diperoleh perusahaan dan saham preferen (prefered stock) merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antar obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki,

2) berdasarkan peralihan hak ada dua bagian antara lain saham atas unjuk adalah jenis saham yang memiliki karakteristik tidak tercantum nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindah tangankan dari suatu investor ke investor lainnya dan saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat dipindah tangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu,

3) berdasarkan kinerja saham ada dua jenis saham yaitu blue chip stock merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan onsisten dalam membayar deviden;


(28)

income stock merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden ebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya; growth stock merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi; speculative stock adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti dan counter cyclical stock merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

d. Harga Saham

Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar merupakan terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya semakin naik.

Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun.


(29)

Saham ini tidak akan sampai hilang, jika kepercayaan pemodal pulih, siklus ekonomi membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish). Maka harga saham yang baik ini akan kembali naik, jadi risiko dari pemegang suatu saham adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup lama sampai keadaan pasar membaik kembali.

2.1.3. Analisa Sekuritas

Penentuan harga saham terdiri dari dua pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menekankan bahwa faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena menitikberatkan pada analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Penelitian mengangkat permasalahan mengenai bagaimana mengetahui kinerja perusahaan perbankan yang diukur dengan tiap rasio-rasio keuangan serta bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham yang dimiliki oleh perusahaan.

a. Analisis Fundamental merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham. Analisis fundamental memiliki asumsi dasar bahwa harga saham tidaklah diukur dari standar harga di pasar, melainkan diprediksikan terlebih dahulu dengan analisis perusahaan.


(30)

b. Analisis Teknikal didahului dengan asumsi dasar bahwa harga saham terbentuk dari hasil spekulasi. Kegiatan spekulasi tersebut menitikberatkan pada trend yang dibentuk harga saham pada periode yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsic saham. Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk memprediksi harga saham pada periode berikutnya. Trend harga saham menjadi tolok ukur untuk memprediksi harga saham periode berikutnya.

2.1.4. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangannya disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa


(31)

depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja perbankan penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan dan terkait dengan distribusi kesejahteraan di antara mereka. Ketentuan tingkat kesehatan bank dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi pihak-pihak yang berkepentingan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan pada sektor perbankan ini menggunakan pengukuran kinerja konvensional yang diukur dengan berdasarkan pada nilai rasio-rasio keuangannya yaitu CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR.

2.1.5. Analisa Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan adalah studi tentang informasi yang menggambarkan hubungan diantara berbagai akun dari laporan keuangan


(32)

yang mencerminkan keadaan serta hasil operasional perusahaan. Sumber data yang digunakan untuk melakukan analisa rasio keuangan adalah laporan keuangan yang telah melalui proses pemeriksaan (Auditing). Rasio keuangan adalah ukuran tingkat atau perbandingan antara dua variabel keuangan. Dengan demikian bila hubungan tersebut adalah hubungan matematik antara pos keuangan dengan pos lainnya, atau antara jumlah-jumlah di neraca dengan jumlah-jumlah-jumlah-jumlah di laporan laba rugi atau sebaliknya maka yang timbul adalah rasio keuangan.

Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu:

a. leverage ratios memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk perusahaan,

b. liquidity ratios digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo,

c. efficiency atau turnover atau asset management ratios mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya,

d. profitability ratios digunakan untuk mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba,

e. market-values ratios memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar modal.

Kasmir (2008: 217) menyatakan bahwa rasio keuangan bank mempunyai tiga jenis rasio, yaitu:


(33)

a. rasio likuiditas yang bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya,

b. rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya,

c. rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank dalam suatu periode tertentu.

Rasio keuangan ini berfungsi sebagai ukuran dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan yang berhubungan dengankinerja perusahaan perbankan.

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio perbandingan modal sendiri bank dengan kebutuhan modal yang tersedia setelah dihitung margin risk (pertumbuhan risiko) dari akibat yang berisiko (ATMR).

Rumus CAR adalah

ATMR Modal

x 100%

2. Return On Risked Assets (RORA)

Return On Risked Assets (RORA) merupakan rasio antara pendapatan operasi dengan risk asset. RORA mengukur kemampuan bank dalam berusaha mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba.

Rumus RORA adalah

Assets Risked

taxes After Earning


(34)

3. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas pengelolaan besar aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank Dengan kata lain semakin tinggi nilai NIM suatu bank maka akan semakin tinggi pula harga sahamnya, sehingga NIM mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham.

Rumus NIM adalah

Assets Earning

Income Interest

Net

x 100%

4. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba (profitabilitas) pada tingkat pendapatan, asset dan modal saham tertentu. Semakin besar ROA bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Rumus ROA adalah

Aset Total

Bersih Laba

x 100%

5. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio keuangan perusahaan bank yang berhubungan dengan aspek likuiditas. Likuiditas bank adalah


(35)

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh para debiturnya tanpa terjadi penangguhan.

Rumus LDR adalah

Ketiga pihak Dana diberikan yang Kredit x 100%

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh kinerja keuangan kaitannya dengan perubahan harga saham.

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

Peneliti (Tahun) Variabel Hasil penelitian

Anita Ardiani (2007) Independent a. CAR b. RORA c. NPM d. ROA e. BOPO dan f. LDR

Dependent - Harga Saham

CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan dan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta

Hanry Dwi

Purnomo (2007)

Independent

- CAR - RORA

CAR dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Secara simultan


(36)

- ROA - LDR

Dependent - Harga Saham

atau bersama-sama kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Anita Ardiani (2007) menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama antara CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan Hanry Dwi Purnomo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio CAR dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode tahun 2003-2005, sedangkan untuk rasio RORA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Secara simultan atau bersama-sama kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005.

Dari kedua penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil analisis, dimana Anita Ardiani (2007) dan Hanry Dwi Purnomo. Anita dan Hanry menyatakan bahwa secara parsial tidak seluruh rasio yang digunakan berpengaruh terhadap


(37)

harga saham. Peneliti ingin mempertegas hasil yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya untuk mengetahui penyebab dan alasannya.

2.3. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis 2.3.1.Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui pada masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:


(38)

H A R G A

S A H A M KINERJA KEUANGAN

Gambar 1 Kerangka Konseptual

Aspek Capital yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel.

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Return on Risked Assets (RORA)

Net Interest Margin (NIM)

Return on Assets (ROA)

Loan to Deposit Ratio (LDR)

H2

H3

H4

H5 H2 H1


(39)

Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Aspek manajemen yaitu Net Interest Margin (NIM). Rasio ini berfungsi untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan tingkat kembalian keuntungan bunga bersih terhadap pengelolaan aktiva produktifnya. Jika tingkat kembalian keuntungan atas bunganya tinggi maka akan diikuti kenaikan harga saham. Hal ini berarti NIM memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham.

Aspek rentabilitas atau profitabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On Assets (ROA). Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit ratio (LDR). Tinggi rendahnya LDR

juga akan mempengaruhi harga saham. Rasio tersebut merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa Loan To Deposit Ratio (LDR) mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga.

Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Dengan lebih memperhatikan pada kinerja keuangan perusahaan yang merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan perusahaan investor dapat memprediksi prospek keuntungan dalam berinvestasi. Perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi karena dalam dunia investasi harga saham dapat direfleksikan pada kinerja


(40)

keuangan perusahaan, dimana semakin tinggi harga saham maka suatu perusahaan akan dikatakan semakin baik kinerjanya.

2.3.2. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara landasan teori, kerangka konseptual terhadap perumusan masalah maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini yang diajukan yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, dimana perbankan yang akan menjadi objek penelitian ini.

3.2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan (totality) obyek psikologis (psychological objects) yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud obyek psikologis adalah laporan keuangan bank go public selama tiga tahun 2006-2010 yang memiliki ukuran populasi (population size)berjumlah 54, yaitu laporan keuangan 18 bank selama tiga tahun. Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan data laporan keuangan bank go public yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan berdasarkan Surat Edaran No. 27/5/ UPPB tanggal 25 Januari 1995, yaitu perbankan diwajibkan mempublikasikan laporan keuangan di media cetak dua kali setiap akhir Juni dan Desember.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data histories laporan keuangan yang telah dikumpulkan atau dihimpun oleh Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan situs Index Indonesia Exchange (JXS) yang berupa


(42)

financial report laporan bank go public periode 2006-2010 yang dipublikasikan untuk umum serta tercantum dalam direktori perbankan Indonesia yang diterbitkan Bank Indonesia dan situs Bursa Efek Indonesia serta dari sumber-sumber lainnya.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan lain-lain. Dokumentasi didalam penelitian ini didapat dari data-data lunak dan tertulis berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar (listed) secara umum di Bursa Efek Indonesia.

3.4. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

3.4.1.Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain variable mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan perbankan yang diproksikan dengan rasio keuangan CAR, RORA, NIM, ROA, dan LDRdari laporan keuangan perusahaan perbankan yang


(43)

terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 sebanyak 18 perusahaan perbankan. Rasio keuangan tersebut meliputi:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR), (X1); b. Return on Risked Assets (RORA), (X2); c. Net Interest Margin (NIM), (X3); d. Return On Asset (ROA), (X4); e. Loan to Deposit Ratio (LDR), (X5).

3.4.2.Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah harga saham rata-rata perusahaan perbankan pada saat penutupan (closing price) tiga hari sebelum dan setelah tanggal publikasi pada laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006-2010. Karena harga pasar pada saat closing price merupakan harga yang dihasilkan oleh interaksi pasar atas informasi yang diterima.

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini


(44)

menggunakan analisis deskriptif dan uji asumsi klasik untuk mengukur pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perbankan.

a. Analisis Deskriptif

Data yang diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik dan teratur. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data yang diperoleh baik mengenai sample atau populasi.

1) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Perbandingan ini dicari untuk mengukur kemampuan bank dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi sehingga kebutuhan nasabah akan terjamin.

2) Return on Risked Assets (RORA) merupakan rasio antara pendapatan operasi dengan risk assets. RORA mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki dalam memperoleh laba

3) Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang mengukur kemampuan kinerja manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih dari aktiva produktif yang dimiliki. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki bank.

4) Return On Asset (ROA) merupakan rasio perbandingan antara laba/rugi bersih dengan total assets. Rasio ini digunakan untuk


(45)

mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan laba bersih dengan menggunakan seluruh aset yang ada.

5) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio perbandingan total kredit terhadap dana pihak ketiga. Perbandingan ini untuk menunjukkan kemampuan likuiditas bank untuk menjadikan kreditnya sebagai sumber likuiditas.

b. Uji asumsi Klasik 1). Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006: 110), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non parametric kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis yaitu H0 merupakan data berdistribusi normal dan H1 merupakan data yang tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali (2006:112) sebagai berikut:

a) jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan b) jika data menyebar jauh dari diagonal dan /atau tidak mengikuti


(46)

distribusi normal maka model regresi tidak memnuhi asumsi normalitas.

2). Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2006: 111) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan melihat harga VIF (Variance Inflation Factor) melalui SPSS. Menurut Ghozali (2006: 92) nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance. Apabila nilai tolerence-nya diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

3). Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2006: 105), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antar satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas melainkan homokedastisitas. Melalui SPSS dapat dilihat pola yang dihasilkan dari scatter plot. Apabila scatter plot menunjukkan pola tertentu maka model regresi dinyatakan memiliki gejala heteroskedastisitas. Menurut


(47)

Ghozali (2006: 105) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah:

a) jika terdapat pola tertentu, yaitu titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas,

b) jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

4). Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2006: 95). Autokorelasi muncul karena obesrvasi yang berututan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

c. Pengujian Hipotesis

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Data tersebut merupakan data sekunder yang telah diterbitkan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung rasio keuangan yang hasil perhitungan rasio keuangan tersebut selanjutnya dapat bermanfaat jika


(48)

menimbulkan pengaruh terhadap harga saham, oleh karena itu dilakukan pengujian dan analisis terhadap rasio keuangan yang telah dihitung.

Untuk mengetahui pola pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini, maka disusun persamaan regresi berganda. Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas (CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR) terhadap variabel terikat (Harga Saham). Analisis regresi tersebut menghasilkan koefisien regresi yang menunjukkan arah hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variable terikat.


(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Data Penelitian

4.1.1.Deskripsi Obyek Penelitian

a. PT. Bank Central Asia Tbk. Bank BCA berdiri pada tanggal 10 Agustus 1955 di Jakarta dengan nama Bank N.V. Perseroan Dagang Dan Inddustri semarang Knitting Factory. Dan pada tanggal 21 Mei 1974 No. 144, nama bank diubah menjadi PT. Bank Central Asia. BCA semula merupakan penggabungan usaha antara Bank Sarana Indonesia (1976), Bank Gemari (1976), dan IndoCommercial Bank (1979). Pada tanggal 11 Mei 2000, bank ini merubah statusnya menjadi bank go public dengan menawarkan sahamnya sebesar 66,4 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp.500,00 dan nilai penawaran sebesar Rp. 1400,00. Perubahan status BCA ini merupakan usulan dari IBRA (Indonesian Bank Restructuring Agency) yang bertujuan agar BCA tidak mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis ekonomi. Kepemilikan atas saham BCA diantaranya Farindo Investment (Mauritius) Ltd. sebesar 51,15%, direksi sebesar 0,33%, Antoni Salim sebesar 1,76%, dan sisanya sebesar 46.76% dimiliki oleh public.

b. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Berdiri pada tanggal Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, kemudian berubah menjadi Bank Negara Indonesia (Persero)


(50)

pada tanggal 31 Juli 1992. Pada tanggal 25 November 1996 bank dinyatakan go public, kemudian pada tanggal 28 Oktober 1996, bank melakukan penawaran perdana sahamnya sebanyak 1.085.032.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp. 500,00 dan harga penawaran Rp.850,00 yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepemilikan atas saham perusahaan diantaranya 98,11% dipegang oleh Pemerintah Indonesia, dan sisanya sebesar 1,89% dikuasai oleh publik.

c. PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. PT. Bank Nusantara Parahyangan berkantor di Bandung, dahulu bernama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan. Didirikan tanggal 18 Januari 1972 sesuai dengan SK. BI No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994. Bank Indonesia telah menyetujui untuk meningkatkan status bank menjadi bank devisa. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar bank, ruang lingkup kegiatan bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Pada tahun 2000 bank telah melakukan penawaran umum sejumlah 50 juta saham biasa atas nama dengan harga penawaran Rp.525, per saham, dan 20 juta waran seri 1 yang menyertai saham biasa atas nama, sampai saat ini bank mempunyai cabang-cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Cirebon, Denpasar, Majalaya, dan Serang.

d. PT. Bank Rakyat Indonesia didrikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No.21 Tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia


(51)

No.21 tahun 1992, bentuk badan hukum BRI diubah menjadi perusahaan perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi persero diaktakan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992. Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta No.7 tanggal 4 September 1998 pasal 2 tentang jangka waktu berdirinya perseroan dan pasal 3 tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan sesuai dengan prinsip syariah.

e. PT. Bank Danamon Tbk. Bank Danamon berdiri dan mulai beroperasi sejak bulan Juli 1956 dengan nama PT. Bank Kopra dan mulai terdaftar sebagai bank komersial pada bulan September 1956 dan menjadi Foreign Exchange Bank pada bulan November 1998. Nama Bank Kopra Indonesia berganti dengan nama PT.Bank Persatuan Indonesia pada tahun 1958 dan pada tanggal 11 Desember 1976 berubah menjadi Bank Danamon. Bank Danamon merupakan penggabungan dari: Asia-Afrika Banking Corp. (1981), PT.Bank Delta tanggal 6 Juni1996, PT. PDFCI pada tanggal 20 Desember 1999, PT. Bank Duta Tbk, PT.Bank Rama Tbk, dan PT. Bank Tamara. Bank


(52)

ini tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 8 Desember 1989. Sampai pada akhir tahun 2003, kepemilikan atas saham bank dimiliki oleh Asia Financial Indonesia sebesar 61,88%, dan pemerintah Indonesia sebesar 28,36%, dan sisanya sebesar 9,76% dimiliki oleh publik. f. PT. Bank Kesawan Tbk. PT. Bank Kesawan Tbk. berdiri di Medan

dengan nama NV. Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company limited), tahun 1913. Bank melakukan usaha sebagai bank umum pada tahun 1958, pada tahun 1965 bank berganti nama menjadi PT. Bank Kesawan untuk lebih memantapkan positioning bank dan untuk pengembangan usaha yang lebih baik, pada tahun 1990 kantor pusat bank pindah ke Jakarta. Pada tahun 1996 mendapatkan izin peningkatan status menjadi bank umum devisa. Pada tahun 2000 terjadi pengambil alihan kepemilikan saham PT. Dormex Corporation sebagai pemegang saham mayoritas PT. Bank Kesawan kepada pihak pemegang saham baru dan mengubah system manajemen menjadi profesional manajemen. Pada tahun 2002 bulan November melakukan penawaran umum perdana sejumlah 78,8 juta lembar saham melalui Bursa Efek Jakarta

g. PT. Bank Mandiri Tbk. PT. Bank Mandiri Tbk. berdiri tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1998. PT. Bank Mandiri merupakan suatu penggabungan usaha atau merger dari beberapa badan atau lembaga keuangan perbankan lainnya yang dianggap tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia


(53)

sehingga terkena likuidasi. Perusahaan tersebut diantaranya PT. Bank Bumi Daya, PT.Bank. Dagang Negara, PT. Bank Ekspor Impor, dan PT. Bank Pembangunan Indonesia. Setelah diadakan penggabungan usaha atau merger dari empat lembaga keuangan perbankan tadi, dan sejalan dengan proses perkembangannya, PT. Bank Mandiri menjadi perusahaan perbankan yang terbesar dan terluas di Indonesia.

h. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 13 Oktober 1959 dengan nama PT. Bank Internasional Indonesia. Merupakan hasil dari merger PT. Bank Tabungan Umum 1859 pada tahun 1979. PT. Bank

Internasional Indonesia Tbk melakukan penawaran perdana sahamnya pada bulan Oktober 1989 sejumlah 12 juta lembar dengan nilai nominal Rp. 1000,00 per lembar. Saham bank masuk bursa pada tanggal 21 November 1989. Kepemilikan atas saham bank ini diantaranya oleh Sorak Financial Holdings Pte.Ltd. sebesar 56,88%, PT.PPA qq menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 20,78% dan sisanya sebesar 22,34% dimiliki oleh publik.

i. PT. Bank Swadesi Tbk. PT. Bank Swadesi Tbk. didirikan pada tahun 1968 dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Anggaran dasar bank telah mengalami perubahan beberapa kali, yang terakhir dengan akta No. 44 tanggal 15 November 2001, yang berisi tentang perubahan dan penyusunan kembali anggaran dasar bank agar sesuai dengan ketentuan UU.No. 8 tahun 1985 tentang pasar modal dan keputusan


(54)

BAPEPAM tanggal 30 April 1997 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan penawaran publik antara lain mengenai perubahan nama menjadi PT. Bank Swadesi Tbk. Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat di Jl. H. Saman Hudi No. 27 Jakarta.

j. PT. Bank Victoria Tbk. Bank Victoria didirikan pada tanggal 28 Oktober 1992 dengan akta notaris dan mendapatkan izin beroperasi pada tanggal 10 Agustus 1994, dengan perkembangan pada tahun 1994 mulai beroperasi sebagai bank umum, pada tahun 1997 memperoleh izin sebagai pedagang valas, pada tahun 1999 menjadi Bank publik dengan melakukan penawaran umum saham perdana sejumlah 250 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dan harga penawaran perdana Rp.100,- persaham Penerbitan saham tersebut disertai dengan 8 juta waran seri 1 saham Bank Victoria dengan nama BVIC tercatat di Bursa Efek Jakarta. Membuka kantor operasional pertama di luar kantor pusat yaitu di Graha BIP. JL. Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta.

k. PT. Bank Mayapada Internasional Tbk. PT. Bank Mayapada berdiri pada tahun 1989 di Jakarta dibawah naungan PT. Bank Mayapada International. Kemudian pada tahun 1995 berubah dengan nama PT. Bank Mayapada Internasional. Bank mulai melakukan kegiatan operasional pada tahun 1990. Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan No.342/KMK.013/1990 pada tanggal 16 Maret 1990. Untuk


(55)

lebih meningkatkan mutu serta pelayanan pada nasabah, perusaahaan memperluas wilayah operasionalnya, dengan membuka kantor operasional diluar Jakarta dan Syrabaya, Semarang, Solo, dan Denpasar, yang memiliki kesamaan tingkat pelayanan pada nasabah pada tiap kantor operasionalnya.

l. PT. Bank Mega Tbk. PT. Bank Mega berdiri pada tanggal 15 April 1969 dengan nama PT. Bank Karman. Pada tanggal 18 Januari 1992 berganti nama dengan dengan PT. Bank Mega, kemudian pada tanggal 17 Januari 2000 mengganti namanya dengan nama Bank Mega Tbk. Bank Mega melakukan penawaran perdana sahamnya sebesar 12.500 juta lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepemilikan saham Bank Mega ini dimiliki oleh PT. Para Global Investindo sebesar 64,51%, PT. Trimegah Securities Tbk. sebesar 6,69%, dan sisanya sebesar 28,80% dimiliki oleh publik.

m. PT. Bank NISP Tbk. PT. Bank NISP berdiri pada tanggal 17 Mei dengan nama NV. Nederlands Indische Spaar Deposito . Pada tahun 1972 berganti nama menjadi PT. Bank NISP. Bank NISP tercatat masuk bursa pada tanggal 20 Oktober 1994. Kepemilikan saham atas bank ini diantaranya dipegang oleh OCBC (OFC Nominees Pte.Ltd)

sebesar 22,50%, oleh International Finance Corporation sebesar 15,05%, PT.Udayawira Utama sebesar 11,63%, PT. Suryasono


(56)

n. PT. Bank Panin Tbk. Bank Pan Indonesia (Panin), berdiri sejak tanggal 18 Agustus 1971 dengan nama PT. Bank Pan Indonesia Tbk. Semula bank ini berdiri atas penggabungan usaha antara Bank Abadi Jaya tahun 1971, Bank Lingga Artha tahun 1973, Bank Pembanguan Ekonomi tahun 1975, dan Bank Pembangunan Sulawesi tahun 1975. Kepemilikan atas saham bank ini diantaranya dipegang oleh PT. Panin Life sebesar 41,98%, Votraint No. 1103 PTY Limited sebesar 11,16%, Cristal Chain holding Ltd. Sebesar 8,99%.dan sisanya dimiliki publik sebesar 29,02%.

o. PT. Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT. Bank Niaga Tbk)

PT. Bank CIMB Niaga Tbk, Berdiri pada tanggal 26 September 1955. Tahun 1973 Bank CIMB Niaga melakukan penggabungan usaha dengan Bank Agung, dan tahun 1983 dengan Bank Amerta. Bank ini memiliki 5 wilayah yang membawahi 181 kantor cabang domestik. Kepemilikan atas saham bank dipegang Oleh Commerce Asset (Holding Bernad Malaysia),sebesar 52,82%, BPPN sebesar 26,15% dan sisanya sebesar 21,03%, dikuasai oleh publik.

p. PT Bank Permata Tbk. Berdiri pada tanggal 19 februari 1957 dengan nama PT.Bank Bali. Pada tanggal 18 Oktober 2002 berganti nama menjadi PT. Bank Permata Tbk yang merupakan penggabungan usaha dari PT.Bank Universal Tbk, PT.Bank Artamedia, PT.Bank Patriot, dan PT.Bank Prima Express. Nama bank telah listing di Bursa Efek Jakarta tanggal 10 Januari 1990 atas nama Bank Bali. Bank ini


(57)

memiliki 302 kantor cabang dan cabang pembantu domestik dengan kantor pusat di bank Bali Tower Lt. 15 Jend. Sudirman No. 58 Jakarta. Pada tanggal 15 januari 1990 bank melakukan penawaran saham perdananya sebanyak 3.999.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp. 3.999,00 melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sampai akhir 2003, kepemilikan saham sebesar 97,17% dikuasai pemerintah indonesia dan sisanya sebesar 2,83% dikuasai oleh publik. q. PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk.

PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 31 Juli 1989 di Jakarta.

r. PT. Artha Graha Internasional Tbk.

PT. Artha Graha Internasional Tbk. Berdiri pada tanggal 12 September 1973 dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation.

4.2. Analisis Hasil Penelitian

Deskripsi variabel penelitian merupakan bagian dari hasil penelitian yang mempunyai fungsi untuk menggambarkan tingkat variabel independen (bebas) dan variabel dependen. Berikut penjelasan beberapa variabel tersebut.

4.2.1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modal bank yang dihitung dengan mengukur rasio antara modal bank (equity capital) dengan jumlah (ATMR) Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Data


(58)

dihitung dan diukur mulai tahun 2006 sampai dengan 2010. Keterangan mengenai perhitungan rasio CAR ini tampak pada tabel 2.

Tabel 2

Capital Adequacy Ratio (CAR)

No

Nama Bank

CAR

Rata-rata

2006 2007 2008 2009 2010

1 BBCA 22.09 19.22 15.78 19.88 17.30 18.85

2 BBNI 15.30 15.74 13.59 13.77 14.17 14.51

3 BBNP 16.23 17.00 14.04 14.61 15.30 15.44

4 BBRI 18.82 15.84 13.18 16.94 14.26 15.81

5 BBDN 20.39 19.27 13.37 18.35 17.34 17.74

6 BBKN 9.37 10.33 10.34 8.43 9.30 9.55

7 BBMN 24.62 20.75 15.66 22.16 18.68 20.37

8 BBII 23.34 20.19 19.58 21.01 18.17 20.46

9 BBSD 25.30 19.41 32.02 22.77 17.47 23.39

10 BBVI 20.27 15.43 22.77 18.24 13.89 18.12

11 BBMP 13.82 29.95 23.69 12.44 26.96 21.37

12 BBMG 15.83 13.03 16.09 14.25 11.73 14.18

13 BNSP 17.07 16.15 17.01 15.36 14.54 16.03

14 BBPI 29.47 21.58 20.31 26.52 19.42 23.46

15 BBCN 18.89 18.32 15.59 17.00 16.49 17.26

16 BBPN 14.44 13.96 11.06 13.00 12.56 13.00

17 BBBI 12.91 11.86 11.78 11.62 10.67 11.77

18 BBAG 11.55 12.39 15.03 10.40 11.15 12.10

Rata-rata 18.32 17.25 16.72 16.49 15.52 16.86


(1)

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

LDR, CAR, NIM, RORA,

ROA(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: HARGA SAHAM

Model Summary(b)

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Change Statistics

Durbin-Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change 1

.936(a) .876 .824 798.99936 .876 16.902 5 12 .000 1.515

a Predictors: (Constant), LDR, CAR, NIM, RORA, ROA b Dependent Variable: HARGA SAHAM

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 53951116.9

85 5 10790223.397 16.902 .000(a)

Residual 7660799.71

2 12 638399.976

Total 61611916.6

96 17

a Predictors: (Constant), LDR, CAR, NIM, RORA, ROA b Dependent Variable: HARGA SAHAM


(2)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Colinearity Statistics B Std. Error Beta

Tolerance VIF 1 (Constant)

1005.746 1456.217 .691 .503

CAR

-102.823 54.845 -.227 -1.875 .085 .709 1.411

RORA 402.531 183.367 .437 2.195 .049 .261 3.825

NIM 222.400 135.403 .273 1.634 .126 .374 2.675

ROA 1171.398 683.932 .354 1.713 .112 .242 4.131

LDR

-20.160 22.448 -.129 -.898 .387 .506 1.977

a Dependent Variable: HARGA SAHAM

Coefficient Correlations(a)

Model LDR CAR NIM RORA ROA

1 Correlations LDR 1.000 -.249 -.619 .420 .207

CAR -.249 1.000 .415 -.099 -.380

NIM -.619 .415 1.000 -.299 -.431

RORA .420 -.099 -.299 1.000 -.551

ROA .207 -.380 -.431 -.551 1.000

Covariances LDR 503.920 -306.883 -1882.298 1729.332 3176.841

CAR

-306.883 3007.964 3080.835 -994.713 -14270.277

NIM

-1882.298 3080.835 18333.861 -7434.068 -39907.301

RORA

1729.332 -994.713 -7434.068 33623.522 -69085.814

ROA

3176.841

-14270.277

-39907.301

-69085.814

467763.36 5 a Dependent Variable: HARGA SAHAM


(3)

Collinearity Diagnostics(a)

Model Dimension

Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant) CAR RORA NIM ROA LDR

1 1 5.499 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .318 4.158 .01 .01 .08 .00 .04 .02

3 .109 7.099 .00 .10 .02 .33 .00 .00

4 .044 11.168 .01 .03 .70 .00 .64 .00

5 .020 16.772 .14 .86 .00 .45 .31 .11

6 .010 23.712 .83 .01 .19 .21 .01 .87

a Dependent Variable: HARGA SAHAM

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -622.0844 5766.4580 1700.5370 1781.45870 18

Std. Predicted Value -1.304 2.282 .000 1.000 18

Standard Error of

Predicted Value 258.153 665.427 445.058 124.857 18

Adjusted Predicted Value -917.0905 5898.0356 1641.6787 1733.26468 18

Residual -1282.08997 1055.07458 .00000 671.29373 18

Std. Residual -1.605 1.320 .000 .840 18

Stud. Residual -1.874 1.716 .027 1.030 18

Deleted Residual -1748.22717 1781.69250 58.85827 1038.61152 18

Stud. Deleted Residual -2.133 1.891 .023 1.082 18

Mahal. Distance .830 10.847 4.722 3.101 18

Cook's Distance .001 .338 .100 .117 18

Centered Leverage Value .049 .638 .278 .182 18


(4)

2 1

0 -1

-2

Regression Standardized Residual

5

4

3

2

1

0

Fre

que

ncy

Mean = -5.07E-16 Std. Dev. = 0.84 N = 18

Dependent Variable: HARGA SAHAM Histogram


(5)

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pec

te

d

C

um

Pr

ob

Dependent Variable: HARGA SAHAM

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

2 1

0 -1

-2

Regression Studentized Residual

2

1

0

-1

R

egr

es

si

on

St

and

ar

di

ze

d

Pr

edi

ct

ed

Va

lue

Dependent Variable: HARGA SAHAM Scatterplot


(6)

Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t

untuk uji dua fihak (two tail test)

0,50

0,20

0,10

0,05

0,02

0,01

untuk uji satu fihak (one tail test)

dk

0,25

0,10

0,005

0,025

0,01

0,005

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

1,000

0,816

0,765

0,741

0,727

0,718

0,711

0,705

0,703

0,700

0,697

0,685

0,692

0,691

0,690

0,689

0,688

0,688

0,687

0,687

0,686

6860,

0,685

0,685

0,684

0,684

0,684

0,683

0,683

0,683

0,681

0,679

0,677

0,674

3,078

1,886

1,638

1,533

1,486

1,440

1,415

1,397

1,383

1,372

1,363

1,356

1,350

1,345

1,341

1,337

1,333

1,330

1,328

1,325

1,323

1,321

1,319

1,318

1,316

1,315

1,314

1,313

1,311

1,310

1,303

1,296

1,289

1,282

6,314

2,920

2,353

2,132

2,015

1,943

1,865

1,860

1,833

1,812

1,796

1,782

1,771

1,761

1,753

1,746

1,740

1,743

1,729

1,725

1,721

1,717

1,714

1,711

1,708

1,706

1,703

1,701

1,699

1,697

1,684

1,658

1,645

1,632

12,706

4,303

3,182

2,776

2,571

2,447

2,365

2,306

2,262

2,228

2,201

2,178

2,160

2,145

2,132

2,120

2,110

2,101

2,093

2,086

2,000

2,074

2,069

2,064

2,060

2,056

2,052

2,048

2,045

2,042

2,021

2,000

1,980

1,960

31,821

6,965

4,541

3,747

3,365

3,143

2,998

2,896

2,821

2,764

2,718

2,681

2,650

2,624

2,623

2,583

2,567

2,552

2,530

2,528

2,518

2,508

2,500

2,492

2,185

2,479

2,473

2,467

2,462

2,457

2,423

2,390

2,358

2,325

63,657

9,925

5,841

4,604

4,032

3,707

3,499

3,355

3,260

3,165

3,106

2,855

3,012

2,977

2,947

2,921

2,888

2,878

2,861

2,845

2,831

2,819

2,807

2,797

2,787

2,779

2,771

2,763

2,756

2,750

2,704

2,660

2,617

2,576

Sumber : Sugiyono (2007: 188)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 92

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 53 72

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 84

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16