Kajian Manajemen Pariwisata Manajemen Pariwisata
Berdasarkan beberapa batasan yang disebutkan tersebut, tampak bahwa pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua macam perjalanan, asal
saja perjalanan tersebut dengan pertamasyaan dan rekreasi. Kepariwisataan dalam hal ini diberikan suatu garis pemisah yang mengatakan bahwa
perjalanan tersebut tidak bermaksud untuk memangku suatu jabatan di suatu tempat atau daerah tertentu, sebab perjalanan terakhir ini dapat digolongan
ke dalam perjalanan bukan untuk pertamasyaan atau pariwisata.
Suatu yang sangat menonjol dari batasan batasan yang dikemukakan di atas ialah bahwa pada pokoknya, apa saja yang menjadi ciri-ciri dari perjalanan
pariwisata adalah sama atau dapat disamakan walau cara mengemukakannya agak berbeda, yaitu dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa
faktor penting yang mau tidak harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor yang dimaksudkan antara lain:
a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu,
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ketempat lainnya,
c. Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan
dengan pertamasyaan atau rekreasi, d.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen
ditempat tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan
untuk berusaha business atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan
dan rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.