Definisi Jasa Karakteristik Jasa

1. Produk ini atau generic Core or Generic Product Unsur jasa ini terdiri atas jasa dasar. Contoh : tempat tidur pada jasa kamar hotel. 2. Produk yang diharapkan Expected Product Terdiri atas jasa inti berikut pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi. Contoh : ruang tunggu yang nyaman di bandara. 3. Produk Tambahan Augmented Product Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi dengan yang lain. Contoh : karyawan menanggapi keluhan konsumen dengan baik 4. Produk Potensial Tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau menambah kepuasan konsumen. Contoh : Fasilitas Wi-Fi, Siaran TV.

2.2 Pemasaran dan Konsep Pemasaran

2.2.1 Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran

Persaingan yang semakin ketat di era globalisasi seperti sekarang, perusahaan harus mampu menanggapi keinginan konsumen yang terus berubah sesuai dengan kebutuhanya. Kemampuan untuk mengetahui kebutuhan dan kepuasan konsumen sangat di perlukan sehingga semua kegiatan pemasaran harus selalu berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Hal ini membawa dampak bahwa perusahaan dalam merancang strateginya harus berorientasi pada segmentasi pasar dan target secara baik dan membangun suatu citra yang mendukung dalam memposisikan produk target yang di layani sehingga sesuai dengan kemauan konsumen. Menurut Kotler 2009: 5 pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu pengetahuan yang objektif yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengerahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing merupakan tindakan penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar dalam menghadapi kenyataan bisnis baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah.

2.3 Experiential Marketing

2.3.1 Definisi experential marketing

Menurut Schmitt 1999: 60, experiences are private events that occur in response to some stimulation e.g.as provide to marketing efforts before and after purchase” yang berarti pengalaman merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi dikarenakan adanya rangsangan tertentu misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa. Menurut Grundey 2008 experience juga didefinisikan sebagai sebuah bagian subjektif dalam konstruksi atau transformasi dari individu, dalam penekananan pada emosi dan indra secara langsung selama peredaman dengan mengorbankan dimensi kognitif Menurut Kotler 2009: 5 “Marketing is a societal process by which individuals and groups obtainwhat they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others ”,marketing adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Menurut Kertajaya 2006: 227 experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan- pelanggan yang loyal dengan memberikan pengalaman baru dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan pelayanan.

2.3.2 Unsur-unsur dalam experential marketing

Menurut Bernd Schmitt 1999: 63 experiential marketing di bagi menjadi dua bagian besar yaitu, strategic experiential modules dan experiential provider.