4. Resiko
Akibat  adanya  tenggang  waktu,  maka  pengembalian  kredit  akan  memungkinkan  suatu resiko tidak tertagihnya  atau  macet pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu  jangka
waktu kredit, maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan  bank,  baik  resiko  yang  disengaja  oleh  nasabah,  maupun  resiko  yang  tidak
disengaja, misalnya karena bencana alam, atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsure kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi kredit yang diperoleh.
5. Balas jasa
Bagi  bank, balas  jasa  merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Dalam bank jenis konvensional, balas jasa dikenal dengan istilah bunga. Selain bunga, bank
juga  membebankan  kepada  nasabahnya  administrasi  kredit  yang  juga  merupakan keuntungan bank.
Dari  unsur-unsur  kredit  yang  dikemukakan  diatas  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa unsur kredit harus mempunyai kesinambungan kepentingan antara unsur yang terkandung di
dalamnya  dengan  misi  perbankan  daam  pengembangan  pembangunan.  Dengan  demikian kredit  tidak  hanya  semata-mata  mencari  keuntungan  oleh  suatau  pihak  saja,  tetapi  juga
disesuaikan  dengan  tujuan  dengan  tujuan  pembangunan,  yaitu  menciptakan  kesempatan disagala lapisan masyarakat.
2.3.2 Tujuan dan Fungsi Kredit
Kasmir  2010:95  mengatakan  bahwa  “pemberian  fasilitas  kredit  mempunyai  tujuan tertentu”. Adapun tujuan utama dari suatu kredit adalah:
1. Mencari keuntungan
Yaitu  bertujuan  untuk  memperoleh  hasil  dari  pemberian  kredit  tersebut  terutama  dalam bentuk  bunga  yang  diterima  oleh  Bank  dalam  hal  ini  koperasi  dan  biaya  administrasi
kredit yang dibebankan kepada peminjam. 2.
Membantu usaha peminjam Yaitu  untuk  membantu  usaha  peminjam  yang  memerlukan  dana,  agar  dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya. 3.
Membantu Pemerintah
Bagi  pemerintah  semakin  banyak  kredit  yang  disalurkan  oleh  pihak  perbankan,  maka semakin baik, karena akan meningkatkan pajak, membuka kesempatan kerja, meningkatkan
jumlah barang dan jasa, serta menghemat dan meningkatkan devisa Negara Menurut Kasmir 2010:96, menjelaskan fungsi kredit yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya guna uang
Jika  uang  hanya  disimpan  saja  tidak  akan  menghasilkan  sesuatu  yang  berguna.  Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa
oleh penerima kredit. 2.
Meningkatkan lalu lintas dan peredaran uang Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya
sehingga  dengan  memperoleh  kredit  suatu  daerah  yang  kekurangan  uang  akan memperoleh uang tambahan dari daerah lain.
3. Meningkatkan daya guna barang
Kredit  yang  diberikan  akan  dapat  digunakan  oleh  debitur  untuk  mengolah  barang  yang tidak berguna menjadi berguna dan bermanfaat.
4. Meningkatkan peredaran barang
Kredit  dapat  pula  menambah  atau  memperlancar  arus  barang  dari  suatu  wilayah  ke wilayah lainnya. Selain itu kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Adanya  pemberian  kredit  maka  akan  menambah  jumlah  barang  yang  diperlukan  oeh masyarakat  dan  dapat  membantu  dalam  kegiatan  ekspor  sehingga  meningkatkan  devisa
negara. 6.
Meningkatkan gairah usaha Bagi  penerima  kredit  tentu  akan  dapat  meningkatkan  kegairahan  berusaha,  apalagi  bagi
peminjam yang modalnya pas-pasan. 7.
Meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin  banyak  kredit  yang  disalurkan  maka  akan  semakin  baik,  terutama  dalam  hal
meningkatkan  pendapatan.  Karena  jika  sebuah  kredit  diberikan  untuk  membangun perusahaan,  maka  perusahaan  tersebut  membutuhkan  tenaga  kerja  sehingga  dapat
mengurangi pengangguran dan menmbah pendapatan. 8.
Meningkatkan hubungan internasional
Dengan  adanya  pinjaman  internasional  akan  dapat  meningkatkan  kerjasama  antara penerima  kredit  dengan  pemberi  kredit.  Pemberian  kredit  oleh  Negara  lain  akan
meningkatkan kerjasama dibidang lainnya.
2.3.3 Macam-macam Kredit