Fungsi Fosfor pada Tubuh

Sistem fosfat anhidrat yang terdapat pada ADP merupakan tempat penyimpanan energi utama dalam tubuh. Rantai utama memiliki atom oksigen dengan muatan negatif yang saling tarik menarik. Hal ini menyebabkan sistem anhidrat putus secara eksoterm dengan adanya reaktan dan enzim yang sesuai Holum, 1987. Ester Trifosfat Adenosin trifosfat atau ATP merupakan ester trifosfat kaya energi yang paling banyak terdapat dalam tubuh, dikarenakan ATP memiliki dua sistem fosfat anhidrat pada tiap molekulnya. Trifosfat lebih banyak digunakan sebagai sumber energi dalam tubuh dibandingkan difosfat. Sebagai contoh yaitu proses kontraksi otot, dimana P i adalah ion fosfat anorganik seperti H 2 PO 4 - dan HPO 4 2- yang terbentuk dari perombakan ATP yang terjadi pada tubuh. Otot berelaksasi + ATP enzim �⎯⎯� Otot Berkontraksi + ADP + P i Proses ini membutuhkan ATP, dan apabila tidak terdapat ATP dalam tubuh maka proses tersebut tidak dapat terjadi. Resintesis ATP dari ADP dan ion fosfat anorganik merupakan penggunaan energi kimia terbesar dari makanan yang dikonsumsi Holum, 1987.

2.3.2 Fungsi Fosfor pada Tubuh

Menurut Almatsier 2004, fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, antara lain: 1. Kalsifikasi tulang dan gigi Kalsifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fisfatase yang diperlukan untuk melepas fofor dari jaringan tubuh ke Universitas Sumatera Utara dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang. 2. Mengatur pengalihan energi Melalui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan Vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP Adenin Difosfat maka terbentuk ATP Adenin Trifosat yang menyimpan energi dalam ikatannya. 3. Absorpsi dan transportasi zat gizi Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan intraselular dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada dalam darah terikat dengan fosfor. 4. Bagian dari ikatan tubuh esensial Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi bila terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B 1 tiamin pirofosfat TPP. Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahan pembawa kode genketurunan yang terdapat di dalam inti sel Universitas Sumatera Utara dan sitoplasma semua sel hidup. DNA dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel. 5. Pengaturan keseimbangan asam basa Fosfat memegang peranan penting sebagai buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.

2.3.3 Kebutuhan Fosfor pada Tubuh