jelas dengan menghubungkan komputer dengan speaker. b.
Video-Conference atau Multi Point Internet Berbeda dengan Video-phone yang hanya menghasilkan hubungan
komunikasi searah, maka dengan Video-conference akan menghasilkan hubungan komunikasi multi arah, yaitu penyaluran melalui telepon yang
disambungkan ke internet, setelah itu disalurkan ke seluruh pemancar penerima yang diinginkan di berbagai tempat berbeda. Kelebihan Video-
conference ini adalah karena penyaluran teleponnya melalui internet sehingga tidak menggunakan SLI dan juga menghasilkan tampilan visual
serta suara dari penerima dan pengirim berita.
3. Perkembangan Telekomunikasi Di Dalam Hukum
Pemerintah berpandangan
bahwa dalam
mewujudkan peranan
telekomunikasi tidak dapat lagi dipisahkan dari hakekat telekomunikasi yang berdimensi global dan berkembang dengan sangat pesat. Dengan demikian
pengaruh global sangat terasa dan tidak mungkin ditolak. Maka dibuatlah undang- undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi. Tetapi karena perkembangan
tekhnologi terutama dalm hal ini di bidang telekomukasi, sehingga undang- undang mengenai tekomunikasi ini mengalami perubahan menjadi Undang-
undang No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Kemajuan
tekhnologi khususnya
dalam bidang
telekomunikasi berkembangan sangat pesat. Dari awalnya hanya surat menyurat menjadi telepon
kemudian muncul teleconference, yang selain bisa mendengarkan secara audio
juga bisa melihat secara visual siapa yang menjadi lawan bicara. Dengan kemajuan tekhnologi yang sedemikian pesat, maka Undang-
Undang No. 3 Tahun 1989 Tentang Telekomunikasi yang dahulu dirasa telah cukup oleh pemerintah Indonesia dalam menangani masalah mengenai
telekomunikasi mengalami perubahan menjadi Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi.
Setidaknya ada lima landasan filosofis, yang sekaligus menjadi alasan kuat mengapa Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi diubah
7
Pertama, bahwa tujuan pembangunan nasional antara lain memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, bahwa penyelenggaraan telekomunikasi
mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan dan mendukung terciptanya tujuan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional, serta meemperkuat hubungan antar bangsa. Ketiga, bahwa pengaruh era globalisasi dan perkembangan
teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap
telekomunikasi. Keempat, bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap tele-komunikasi
tersebut, perlu dilakukan pengaturan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional. Kelima, bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka UU
7
Hinca IP Pandjaitan, Undang-undang Telekomunikasi. Partisipasi Publik dan Pengaturan Setengah Hati, Internews Indonesia, Februari 2000, Hlm. 20
.
Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi tidak sesuai lagi, sehingga perlu disusun Undang-Undang Telekomunikasi yang baru.
Dilihat dari filosofis pertama yang mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan nasional adalah guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Spiritual disini dapat diartikan salah satunya adalah mengenai perkawinan, karena
perkawinan selain merupakan hubungan antar sesama manusia juga merupakan suatu ibadah. Dan juga perkawinan merupakan salah satu hak asasi bagi setiap
manusia, sesuai dengan Pasal 10 ayat 1 Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengatakan bahwa : Setiap orang berhak
membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui pernikahan yang sah.
B. Pengaruh Telekomunikasi Terhadap Perkawinan Di Indonesia
Dengan semakin banyaknya penduduk di dalam satu negara, terutama di Indonesia dan juga karena semakin globalnya dunia. Maka penyebaran penduduk
Indonesia semakin meluas, karena tidak memungkinkan apabila seluruh penduduk Indonesia tinggal di dalam satu pulau saja yang ada di Indonesia. Penyebaran
penduduk ini tidak hanya tersebar di dalam negeri saja, tetapi juga meluas ke luar negeri.
Banyak alasan orang melakukan Transmigrasi perpindahan penduduk dari kota ke desa ataupun Urbanisani perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Tetapi umumnya masyarakat melakukan perpindahan ini dikarenakan untuk