Rita Agustina Purba : Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Jagung Mentah Dengan Kapasitas 60.000 TonTahun, 2009.
• Produksi Sabun
= 2.039,32 kgjam Harga jual
= Rp.3.000kg www.kapetseram.com
Hasil penjualan Gliserol tahunan = 2.039,32 kgjam x 24 jamhari x 300 haritahun x Rp. 3.000,- kg
= Rp. 44.049.312.000,- Total Hasil Penjualan Tahunan
= Rp. 2.099.999.916.000,-
10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh sebagai berikut : 1.
Laba sebelum Pajak Bruto = Rp. 519.481.771.000,-
2. Pajak Penghasilan PPh
= Rp. 155.827.031.300,- 3.
Laba setelah Pajak Netto = Rp. 363.654.739.700,-
10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1 Profit Margin PM
Profit Margin atau net profit menunjukkan pada perhitungan profitabilitas dalam persen. Dihitung dari perbandingan antara keuntungan sebelum pajak
terhadap total penjualan. PM =
100 x
Penjualan Total
pajak sebelum
Laba
= 100
, 000
. 228
. 049
. 144
. 2
. ,
000 .
771 .
481 .
519 .
x Rp
Rp −
−
= 24,23 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 24,23 . Maka Pra-
Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol dari Minyak Mentah Jagung ini memberikan keuntungan.
10.5.2 Break Even Point BEP
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
Rita Agustina Purba : Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Jagung Mentah Dengan Kapasitas 60.000 TonTahun, 2009.
BEP =
100 x
Variabel Biaya
Penjualan Total
Tetap Biaya
−
BEP = 100
000 .
898 .
153 .
414 .
1 .
000 .
228 .
049 .
144 .
2 .
, 500
. 558
. 413
. 210
. x
Rp Rp
Rp −
−
= 28,83 Kapasitas produksi pada titik BEP
= 28,83 x 60.000 tontahun = 17.298 tontahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 28,83 x Rp.2.144.049.228.000,-
= Rp. 618.129.392.400,- Dari data feasibilities Peters, dkk. 2004 diperoleh data sebagai berikut :
BEP
≤ 50 , pabrik layak feasible
BEP ≥ 70 , pabrik kurang layak infeasible
Dari perhitungan diperoleh BEP sebesar 28,83 . Maka Pra-Rancangan Pabrik ini cukup layak.
Rita Agustina Purba : Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Jagung Mentah Dengan Kapasitas 60.000 TonTahun, 2009.
10.5.3 Return On Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih.
ROI =
100 mod
x Investasi
al Total
pajak setelah
Laba
ROI =
100 ,
000 .
333 .
096 .
178 .
1 .
, 700
. 739
. 654
. 363
. x
Rp Rp
− −
= 30,86 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah sebagai berikut :
ROI
≤ 15 , resiko pengembalian modal rendah
15 ≤ ROI ≤ 45 , resiko pengembalian modal rata-rata
ROI
≥ 45 , resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 30,86 sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata - rata.
10.5.4 Pay Out Time POT
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal, dihitung dengan membandingkan besar total investasi
dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas setiap tahun.
POT =
Tahun x
ROI 1
1
POT = Tahun
x 1 3086
, 1
POT = 3,2 Tahun POT selama 3,2 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal
dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.
Rita Agustina Purba : Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Jagung Mentah Dengan Kapasitas 60.000 TonTahun, 2009.
10.5.5 Return On Network RON