membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan
otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.Penyebab terjadinya pembajakan Laut Lepas di Somalia adalah adanya
pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991.Selain
pembajakan, perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.
Aksi pembajakan di laut lepas tersebut pada awalnya dan pada umumnya adalah dilatarbelakangi oleh faktor-faktor ekonomi.Namun pada
perkembangannya dan dalam situasi dewasa ini, fenomena pembajakandalam konteks tindakan kekerasan di Laut Lepas yang lebih luas.Hal ini mengingat
semakin dimungkinkannya ancaman aksi terorisme di kedua Selat ini yang dilatarbelakangi masalah non ekonomi ideologi, dimana sangat dimungkinkan
bahwa aksi-aksi tersebut juga dilakukan di Laut Lepas, serta kapal-kapal di laut. Dalam perkembangannya banyak faktor-faktor yangmenyebabkan
maraknya kegiatan aksi kejahatan di laut. Faktor-faktor ini sedemikian kompleks karena saling berkaitan satu sama lain dan melibatkan banyak pihak terkait.
Adapun faktor-faktor utama tersebut yang dianggap mempunyai peranan besar untuk memicu terjadinya pembajakan di Laut Lepas adalah:
1. Situasi ekonomi di kawasan sekitar
Situasi ekonomi di suatu kawasan, terutama kawasanpesisir dapat berpengaruh pada perilaku dari kelompok-kelompok masyarakat tersebut,
Universitas Sumatera Utara
terutama dalam hal bagaimana cara mereka mempertahankan hidup. Masyarakat pesisir selama ini selaludikaitkan dengan kemiskinan, kurang berpendidikan,
tradisionaldan hidupnya sangat tergantung dengan kondisi alam karena rata-rata mereka hidup dengan memanfaatkan hasil laut atau sebagai nelayan.Sementara itu
tidak jauh dari daerah mereka, berbagai kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia yang membawa berbagai jenis muatan berlayar melalui jalur-jalur yang dapat
dikatakan “dikuasai” oleh masyarakat pesisir tersebut. Dengan didorong dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan dengan latar belakang pendidikan
yang rendah, hal ini pada akhirnya menimbulkan suatu peluang untuk memperoleh jalan pintas dalam upaya mempertahankan hidup.
2.Lemahnya kontrol pemerintahan terhadap permasalahan di dalam negeri
Pemerintahan yang tidak dapat mengontrol permasalahandan perkembangan yang terjadi di dalam negerinya, menimbulkan peluang bagi
sekelompok orang untuk melakukan tindakan sepihak yang menguntungkan dirinya. Kontrol ini dapat
secara efektif dilakukan apabila Pemerintah mempunyai political will dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.Karena dari sudut hukum
tata negara, Pemerintah adalah badanhukum publik yang bertugas melayani dan melindungi rakyat.Sedangkan masalah-masalah publik seperti
pemenuhankebutuhan pokok rakyat adalah merupakan tugas Pemerintah.Masalah aksi kejahatan di Laut Lepas yang terjadi saat ini, masihdinilai sebagai aksi
kejahatan yang dilakukan oleh sekelompokorang dengan dengan dilatar belakangi oleh masalah ekonomi.Banyak diantara mereka melakukan aksi-aksi ini hanya
Universitas Sumatera Utara
untukmempertahankan hidup dan mereka menganggap Pemerintahtidak cukup memberi perhatian bagi kebutuhan mereka. Dalamhal ini, ketidakmampuan
Pemerintah untuk melaksanakankewajiban-kewajiban melindungi kepentingan umum secarabijaksana akan mendorong sekelompok masyarakat untukmelakukan
tindakan untuk kepentingan kelompoknya.
3. Rendahnya kemampuan para penegak hukum dan sarana pendukungnya