III. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan BPP Dinas Pertanian Kota Medan, Selambo Amplas pada ketinggian ± 20 m diatas permukaan laut, jenis
tanah Ultisol PMK pH 5.07 berlangsung bulan Pebruari sampai akhir Mei 2008.
Bahan dan Alat
Bahan terdiri dari : benih kacang tanah varietas lokal, gajah, kancil dan Mycofer dari Lab Biotek hutan dan lingkungan IPB, Urea, SP dan KCl, Curacron
500 EC. Alat terdiri dari : mesin pemotong rumput, cangkul, garu, babat, tugal,
ember, knapsack sprayer, gembor, gunting, pisau, meteran, tali nilon, timbangan analitik, amplot coklat, Leaf Area Meter, Oven, label dan alat-alat tulis.
Metode Penelitian
Menggunakan Rancangan Petak Terpisah Split Plot Design sebagai rancangan lingkungannya dengan 3 faktor , yaitu :
Faktor pertama petak utama yaitu varietas terdiri atas 3 taraf : jenis V
1
= Varietas Lokal V
2
= Varietas Gajah V
3
= Varietas Kancil Faktor kedua anak petak yaitu pengolahan tanah terdiri atas 3 taraf : jenis
T = Tanpa olah tanah No Tillage
T
1
= Pengolahan Tanah Terbatas Minimum Tillage T
2
= Pengolahan Tanah Sempurna FullTraditional Tillage
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Faktor ketiga anak-anak petak penambahan mikoriza dalam bentuk Mycofer terdiri atas 2 taraf :
M = Tanpa mikoriza 0 gtanaman
M
1
= Penambahan mikoriza 5 glubang tanam Diperoleh 18 kombinasi perlakuan dan tiap kombinasi diulang 3 kali,
sehingga jumlah petak perlakuan 56 petak Jika perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata terhadap peubah yang
diamati dilanjutkan dengan uji lanjutan. Pengujian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh setiap perlakuan maupun peubah yang diamati Gomez and
Gomez, 1984.
Metode Analisis Data
Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terpisah RPT dengan model matematis adalah sebagai berikut :
Yijkl = μ + ρi + αij +
εij + βk + αβjk + ε ijk + ιl + αιjl + βιkl + αβιjkl +
ε ijkl , dimana Yijkl = Nilai pengamatan pada ulangan ke-i, perlakuan beberapa varietas
taraf ke-j, pengolahan tanah taraf ke-k dan pemberian mikoriza taraf ke-l.
μ = Nilai rataan pengamatan ρi = Pengaruh kelompok ke-i
αj = Pengaruh perlakuan beberapa varietas taraf ke-j εij = Pengaruh galat pada ulangan ke-i dan perlakuan beberapa varietas taraf
ke-j
βk = Pengaruh perlakuan cara pengolahan tanah taraf ke-k
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
αβjk = Pengaruh interaksi perlakuan beberapa varietas taraf ke-j dan perlakuan cara pengolahan tanah taraf ke-k
εijk = Pengaruh galat pada taraf ke-i, perlakuan beberapa varietas taraf ke-j dan perlakuan cara pengolahan tanah taraf ke-k
τl = Pengaruh perlakuan penambahan mikoriza pada taraf ke-l ατjl = Pengaruh interaksi perlakuan beberapa varietas pada taraf ke-j dan
perlakuan penambahan mikoriza pada taraf ke-l βτjk = Pengaruh interaksi perlakuan cara pengolahan tanah pada taraf ke-
j dan perlakuan penambahan mikoriza taraf ke-k αβτjkl = Pengaruh interaksi perlakuan beberapa varietas pada taraf ke-j,
perlakuan cara pengolahan tanah pada taraf ke-k dan perlakuan penambahan mikorizan pada taraf ke-l
εijkl = Pengaruh galat pada ulangan taraf ke-i, perlakuan beberapa varietas taraf ke-j, perlakuan cara pengolahan tanah taraf ke-k dan perlakuan
perlakuan penambahan mikoriza taraf ke-l
Pelaksanaan Penelitian Persiapan lahan
Lahan seluas 25 x 13 m dibabatdipangkas dengan mesin potong rumput dan sisa gulma potongan rumput dibiarkan selama 2 minggu pada lahan sampai
benar kering, lalu di tentukan plot seluas 2.10 x 1.60 m sesuai dengan bagan penelitian Lampiran 1.
Tanpa Olah Tanah
Lahan yang telah ditentukan plotnya sesuai dengan perlakuan tanpa olah tanah seluas 2.10 x 1.60 m tidak dilakukan pengolahan tanah dan dibiarkan gulma
yang telah kering selama 2 minggu diatas lahan, kemudian langsung di tugal sedalam 3 – 5 cm sesuai dengan jarak tanam 20 x 30 cm.
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Pengolahan Tanah Terbatas Minimum Tillage
Lahan yang telah ditentukan plotnya seluas 2.10 x 1.60 m dilakukan dengan cara mengolah tanah terbatas minimum tillage hanya pada baris tanaman
saja dan gulma yang telah mengering selama 2 minggu dibiarkan pada permukaan tanah, kemudian ditanam dengan tugal untuk tempat benih sesuai dengan jarak
tanam 20 x 30 cm.
Pengolahan Tanah sempurna FullTraditional Tillage
Plot seluas 2.10 x 1.60 m sesuai dengan perlakuan olah tanah dibersihkan dari sisa gulma potongan rumput, dilakukan pencangkulan pertama dan dibiarkan
selama seminggu. Satu minggu kemudian dilakukan pencangkulan kedua sekaligus penghalusan dan diratakan dengan garu, lalu ditugal sedalam 3-5 cm
sesuai dengan jarak tanam 20 x 30 cm.
Aplikasi Mikoriza Vesikular-Abuscular
Mycofer yang digunakan mengandung empat jenis Cendawan Mikoriza Arbuskula MVA yaitu Gigaspora margarita, Glomus manihotis indo-1,
Glomus etunicatum , dan Acaulospora tuberculata indo-2 diperoleh dari
Laboratorium Bioteknologi Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Umur dan tanggal kadaluarsa mycofer 30 hari sejak mulai pengiriman, sehingga
sangat menyakinkan dan pasti bahwa jamur hidup dan kuat derajat infeksinya, karena mykofer terlebih dahulu dianalisa dilaboratorium IPB.
Dua hari setelah pengujian laboratorium, maka plot yang mendapat perlakuan M
1
ditimbang sebanyak 5 g Mykofer dan diaplikasikan untuk setiap lubang tanam dan ditutup dengan tanah halus. Jarak tanam yang digunakan 20 x
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
30 cm, maka diperoleh 56 lubang tanam setiap plot sehingga jumlah Mykofer yang dibutuhkan setiap plot sebanyak 270 g
Penanaman
Benih kacang tanah ditanam sesuai dengan perlakuan varietas dan ditanam secara serentak pada semua plot perlakuan. Benih ditanam 2 biji
perlubang tanam dan ditutup dengan tanah halus, kemudian dilakukan penyiraman sampai permukaan tanah lembab.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan Urea, SP 36 dosis 75 kgha dan KCL dosis 50 kgha. KCl dan SP 36 diberikan pada saat tanam sedangkan Urea
diaplikasikan 2 kali, yaitu pada saat tanam sebanyak 23 dosis dan sisanya pada saat tanaman berumur 3 minggu. Pupuk diberikan secara larikan pada sebelah kiri
dan kanan barisan tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan tanaman dan penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur satu minggu, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari tergantung kondisi
keadaan cuaca setempat. Jika terjadi serangan hama disemprot dengan Curacron 500 EC 2 cc dilarutkan dengan 1 liter air dan untuk mengendalikan penyakit
dengan Dithane M-45 2 gliter air. Pembumbunan dilakukan pada umur 3 dan 6 minggu setelah tanam. Pemanenan dilakukan ketika tanaman telah menunjukkan
ciri-ciri panen yaitu sebagian daun telah menguning dan mulai berguguran dan polong sudah mengeras.
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Peubah yang Diamati
Pengamatan dan pengumpulan data diperoleh dari tanaman sampel destruktif dan non destruktif yang telah ditentukan secara acak untuk masing-
masing sampel sebanyak 3 tanaman.
Jumlah Cabang Primer
Jumlah cabang primer yang terbentuk dihitung pada saat tanaman berumur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah tanam mst.
Luas Daun cm
2
per Tanaman
Luas daun diukur dengan menggunakan leaf area meter, dan dilakukan dengan mengukur luas daun total pada 3 tanaman sampel. Pengukuran luas daun
dilakukan dengan interval waktu 3 minggu sekali sebanyak 4 kali mulai umur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah tanam mst. Daun yang diambil dan diukur telah
berkembang sempurna 23 dari daun normal.
Bobot Kering Tanaman g
Bobot kering tanaman diukur dengan menimbang semua bagian tanaman menggunakan timbangan analitik yang telah dikering ovenkan pada suhu 65
C selama 72 jam sampai bobotnya stabil. Dilakukan dengan menimbang 3 tanaman
sampel. Data bobot kering tanaman diambil sejak tanaman berumur 3 minggu sampai dengan tanaman dipanen dengan interval waktu 3 minggu sekali
sebanyak 4 kali 3, 6, 9 dan 12 mst.
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Laju Asimilasi Bersih g.m
-2
.h
-1
Nilai laju assimilasi bersih merupakan pertambahan material tanaman dari Assimilasi persatuan waktu Sitompul dan Guritno, 1995. Dihitung pada umur 6,
9 dan 12 minggu setelah tanam, dengan persamaan sebagai berikut: LAB
= W2 – W1 ln A2 - ln A1
T2 – T1 A2 – A1 Dimana: W
1
dan W
2
= Berat kering tanaman pengamatan ke 1 dan 2 A
1
dan A
2
= Luas daun pengamatan ke 1 dan 2 T
1
dan T
2
= Waktu pengamatan ke 1 dan 2
Laju Tumbuh Pertanaman g.tan.
2
.m
-1
Laju tumbuh pertanaman merupakan hasil bahan kering persatuan bahan kering akhir dan awal dilakukan dan dihitung bersamaan dengan LAB Sitompul
dan Guritno, 1995. Dihitung pada umur 6, 9 dan 12 minggu setelah tanam, dengan persamaan sebagai berikut
LTR = ln W2 – ln W1 T2 – T1
Dimana : W1 dan W2 = Berat kering tanaman pengamatan ke 1 dan 2 T1 dan T2 = Waktu pengamatan ke 1 dan 2
Dominasi Gulma
Nilai dominasi gulma diperoleh dari pengamatan identifikasi jenis, kerapatan, frekuensi serta bobot kering gulma. Kerapatan gulma menunjukkan
jumlah individu suatu jenis gulma pada tiap petak contoh. Frekuensi gulma diketahui dengan menghitung berapa petak contoh dalam persen yang memuat
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
jenis gulma tertentu, dari sejumlah petak contoh yang dibuat. Nilai dominasi gulma persen dihitung dengan cara menjumlahkan kerapatan relatif, frekuensi
relatif dan dominasi relatif dalam hal ini dominasi bobot kering gulma lalu dibagi tiga Girsang, 1999. Dominansi gulma dilaksanakan pada saat tanaman
berumur 3, 6, 9 dan 12 mst.
Bobot Kering Gulma g
Masing-masing jenis pada petak contoh dicabut gulmanya mulai umur 3, 6, 9 dan 12 mst. Gulma hasil cabutan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran
tanah lalu dipotong-potong sekecil mungkin lalu dikering ovenkan pada suhu 65
C selama 72 jam sampai bobotnya konstan dan selanjutnya ditimbang bobot kering gulma tiap masing-masing perlakuan.
Umur Berbunga hari
Umur berbunga ditentukan dengan menghitung jumlah hari yang dibutuhkan tanaman sampai 75 menghasilkan berbunga pada setiap petak .
Jumlah Bunga yang Terbentuk buah
Jumlah bunga yang terbentuk dihitung setiap 1 kali dalam 2 hari yaitu pagi hari dengan menghitung jumlah bunga yang mekar dan segar.
Umur Panen hari
Umur panen ditetapkan pada berdasarkan kriteria panen yaitu daun telah menguning dan mulai rontok serta biji dalam polong sudah mengeras dengan cara
membuka bagian tanah yang dibumbun, dilihat polongnya sudah cukup tua untuk dipanen .
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Jumlah Ginofor yang Tidak Jadi Polong buah
Dihitung semua ginofor yang terbentuk termasuk ginofor yang mulai membentuk tonjolan kecil pada ujungnya dan masih berwarna hijau, dilakukan
pada saat panen.
Jumlah Polong per Tanaman polong
Semua polong yang terbentuk pada tanaman dihitung pada saat panen yang diambil dari 3 tanaman sampel per petak.
Jumlah Polong Berisi per Tanaman polong
Semua polong yang berisi yang terdapat pada satu tanaman dihitung pada saat panen yang diambil dari 3 tanaman sampel per petak.
Bobot Kering Polong Pertanaman g
Polong kering dari tanaman sampel dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar air 14 lalu ditimbang.
Bobot Biji Pertanaman g
Ditimbang bobot semua biji pada setiap tanaman sampel pada saat panen.
Bobot Kering 100 Polong g
Polong kering sebanyak 100 polong dari tanaman sampel dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar air 14 lalu ditimbang.
Bobot 100 biji Kering g
Polong dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar air 14. Biji kering diambil secara acak sebanyak 100 biji dari setiap plot perlakuan kemudian
ditimbang.
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Derajat Infeksi Mikoriza
Akar kacang tanah umur 6 minggu setelah tanam diambil yang belum tua dan masih segar dengan diameter yang tidak terlalu besar, dicuci bersih dari
partikel- partikel tanah. Setelah akar bersih dimasukkan kedalam tabung dan direndam dengan KOH 5 ± 24 jam atau sampai akar terlihat berwarna putih
kekuningan. Pelarutan KOH ini adalah proses clearing and bleaching terhadap isi sel, lignin dan tannin akar. Tuang sisa KOH dan akar dicuci sampai bersih
dengan air mengalir. Akar direndam dalam HCL 2 selama 24 jam sampai akar berwarna kekuningan lalu akar dipindahkan ke larutan pewarna staining Trypan
blue 0,05 selama 24 jam dan jika warna masih terlihat pekat di akar, dilakukan pencucian dengan larutan destaining selama 1-2 jam. Akar kacang tanah siap
untuk dijadikan preparat pengamatan derajat infeksinya Phillips dan Hayman, 1970.
Tanda-tanda akar yang terinfeksi yaitu adanya hifa, arbuskula dan vesikula atau salah satu dari ketiganya, di beri tanda positif +, sedangkan yang tidak
terdapat tanda terinfeksi diberi tanda negatif - dengan Perhitungan : Derajat infeksi =
∑ bidang pandang + _______ x 100 ∑ bidang pandang keseluruhan+ dan -
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
Serapan hara P tanaman
Sampel tanaman umur 12 minggu setelah tanam dari masing-masing ulangan untuk tiap kombinasi perlakuan dijadikan satu contoh komposit tanaman.
Sub contoh tanaman dicampur dan dibiarkan kering pada temperatur 70 C.
Serapan P tanaman dilakukan dengan analisis kadar P di laboratorium dengan metode destruksi kering.. Serapan P merupakan hasil kali dari kadar P dengan
berat kering tanaman dengan menggunakan metode Vanadomolybdate Kitsbo dan Mellon, 1994.
M.Azis Cibro : Respon Beberapa Varietas Kacang Arachis hypogaea L. Tanah Terhadap Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah, 2008
USU Repository © 2008
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN H a s i l