Isolasi Dan Penentuan Komponen-Komponen Kimia Minyak Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Secara GC/MS

(1)

ISOLASI DAN PENENTUAN KOMPONEN-KOMPONEN KIMIA

MINYAK KACANG TANAH

(Arachis Hypogaea L.)

SECARA

GC/MS

SKRIPSI

OVEN SEN SARAGIH

050802013

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

ISOLASI DAN PENENTUAN KOMPONEN-KOMPONEN KIMIA

MINYAK KACANG TANAH

(Arachis Hypogaea L.)

SECARA

GC/MS

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

OVEN SEN SARAGIH

050802013

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ISOLASI DAN PENENTUAN

KOMPONEN-KOMPONEN KIMIA MINYAK KACANG TANAH(Arachis Hypogaea L.) SECARA GC/MS

Kategori : SKRIPSI

Nama : OVEN SEN SARAGIH

Nomor Induk Mahasiswa : 050802013

Program Studi : SARJANA (S1) KIMIA

Departemen : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Disetujui di

Medan, Mei 2012 Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs.Phillipus Siregar M.Si Prof.Dr.Tonel Barus

NIP. 195805041986011002 NIP. 194508011974121001 Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,

Dr. Rumondang Bulan Nst., MS NIP. 1954 0830 1985 032001


(4)

PERNYATAAN

ISOLASI DAN PENENTUAN KOMPONEN-KOMPONEN KIMIA MINYAK KACANG TANAH(Arachis Hypogaea.L)SECARA GC/MS

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2012

OVEN SEN SARAGIH 050802013


(5)

PENGHARGAAN

Segala puji serta ucapan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus, karena melalui berkat dan penyertaannya skripsi ini dapat diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.

Terima kasih banyak secara khusus saya sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Tonel barus dan Bapak Drs.Phillipus Siregar M.Si,Selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing serta mendukung dan memotivasi saya selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi.Ucapan terimakasih tak terhingga saya sampaikan pada Ibu saya tercinta(B.purba) dan juga bapak saya (D.saragih) yang selalu memberi dukungan materi dan semangat dalam menyelesaikan pendidikan ini. Ucapan terima kasih juga di tujukan kepada ketua dan sekretaris jurusan,Ibu Dr.Rumondang Bulan Nst,MS.dan Bapak Drs.Albert Pasaribu,MSc.dan juga pada teman-teman semua,asisten Laboratorium Kimia Bahan Alam yang telah memberikan dukunganSemoga Tuhan Yesus Memberkati Kita Selalu.


(6)

ABSTRAK

Isolasi dan penentuan komponen-komponen kimia minyak kacang tanah(Arachis Hypogeae.L).dilakukan dengan menggunakan ektraksi sokletasi dengan pelarut n-Heksana.di sokletasi sampai bening,dan dengan menguapkannya dengan alat Rotari Evaporator.selanjutnya di analisis komponen – komponen minyaknya secara GC/MS.sehingga dapat lah hasilnya asam palmitat,asam stearat dan metal 9,12 linoleat..


(7)

ABSTRACT

Isolation and determination of the components of peanut oil (Arachis Hypogeae.L). Performed using solvent extraction with n-sokletasi Heksana.di sokletasi to 32 cycles or until clear, and with a rotary tool Evaporator.and analysis with components-components by GC/MS.be the result of oil is palmitat acid,stearat acid n 9,12 oktadienal acid. oleic and linoleic.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Lampiran ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan 2

1.3. Tujuan Penelitian 2

1.4. Manfaat Penelitian 3

1.5. Lokasi Penelitian 3

1.6. Metodologi Penelitian 3

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5

2.1. Tumbuhan Kacang Tanah 5

2.1.1. Morfologi Tumbuhan Kacang Tanah 6 2.1.2. Sistematika Tumbuhan Kacang Tanah 7

2.1.3. Manfaat Tumbuhan Kacang Tanah 8

2.2. Senyawa Organik Bahan Alam 9

2.3. Minyak 10

2.3.1. Struktur Dasar Minyak 11

2.3.2. Klasifikasi Minyak 12

2.3.3. Sifat Kelarutan Minyak 14

2.4. Teknik Pemisahan 15

2.4.1. Kromatografi 16

2.4.2. Ekstraksi 17

Bab 3 Bahan dan Metodologi Penelitian 18

3.1. Alat-Alat 3.2. Bahan

3.3. Prosedur Penelitian 18

3.3.1. Penyediaan Sampel 18

3.3.2.Prosedur Isolasi Dn Penentuan Komponen Komponen Kimia


(9)

3.4. Bagan Penelitian 20

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 21

4.1. Hasil Penelitian 21

4.2. Pembahasan 22

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 24

5.1. Kesimpulan 24

5.2. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 49


(10)

ABSTRAK

Isolasi dan penentuan komponen-komponen kimia minyak kacang tanah(Arachis Hypogeae.L).dilakukan dengan menggunakan ektraksi sokletasi dengan pelarut n-Heksana.di sokletasi sampai bening,dan dengan menguapkannya dengan alat Rotari Evaporator.selanjutnya di analisis komponen – komponen minyaknya secara GC/MS.sehingga dapat lah hasilnya asam palmitat,asam stearat dan metal 9,12 linoleat..


(11)

ABSTRACT

Isolation and determination of the components of peanut oil (Arachis Hypogeae.L). Performed using solvent extraction with n-sokletasi Heksana.di sokletasi to 32 cycles or until clear, and with a rotary tool Evaporator.and analysis with components-components by GC/MS.be the result of oil is palmitat acid,stearat acid n 9,12 oktadienal acid. oleic and linoleic.


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di Indonesia, bahan-bahan tanaman yang mengandung minyak sejak dulu telah digunakan secara turun temurun dalam ramuan obat-obatan tradisional. Sumber bahan-bahan tanaman tersebut dewasa ini digunakan untuk keperluan bahan pangan, bahan obat- obatan, cita rasa (penyedap), kosmetika, dan wangi- wangian (parfum). Berbagai tanaman dapat menghasilkan minyak atsiri yang merupakan minyak yang mudah menguap dan mengandung aroma atau wangi yang khas baik bersumber dari daun, batang, bunga maupun akar tumbuhan (Guenther, 1987).

Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen

ka

polongnya) digor eng, atau disa ngrai. Sela in itu, biji ka cang ta nah dipr oses menja di sema ca m selai da n merupakan indu stri yang menguntu ngka n pr o d u k s i minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO . Selain dipanen biji ata

tana h ju ga dipa ne

Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi. Ta nama n ini adalah sa tu di antara dua jenis tana ma n budida ya ( yang la innya adalah " kacang bogor " (Voandziea subterranea) y a n g b u a h n y a m e n g a l a m i p e m a s a k a n dibawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan

Ekstraksi ini menggunakan metoda sokletasi,ekstrasi ini dengan pelarut organik dan dilakukan secara berulang-ulang serta jumlah pelarut konstan dengan menggunakan alat soklet.

Minyak nabati merupakan suatau senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh. Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik,


(13)

seperti heksan dan benzene. Untuk mendapatkan minyak nabati dari bagian tumbuhan, dapat dilakukan dengan metoda sokletasi menggunakan pelarut yang sesuai.

Adapun prinsip sokletasi ini adalah penyarian yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relative sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah minyak.

Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Metoda sokleta si seaka n meru pakan penggabu ngan a ntara metoda ma sera si dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap), tidak dapat digunakan dengan baik karena per senta se senya wa ya ng akan digunaka n atau ya ng akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi. Sokleta si digu nakan pelarut or ga nik tertentu . Dengan cara pemana sa n, sehingga uap yang timbul setela h dingin secara kontiniu akan memba sahi sa mpel,secara teratur pelarut ter sebut dima sukkan kembali keda lam la bu denga n memba wa senya wa kimia ya ng akan diisola si ter sebut.

Minyak kacang tana h menga ndu ng 76-82% a sa m lemak tidak jenuh yang ter dir i dari 40 sa mpa i 45 per sen asa m oleat da n 30 sampai 35 per sen asa m linoleat.Asa m lemak jenu h juga ada da la m minyak kacang tana h.yaitu ter diri dari a sa m pa lmita t dan mir istat sekitar 5 per sen sa ja.

1.2. Permasalahan

1. Apakah minyak yang terdapat pada kacang tanah (Arachis Hypogaea.L) sama atau berbeda hasilnya bila dibandingkan dengan metode ekstraksi sokletasi dan metode lain.


(14)

2. Sejauh mana adanya perbedaan komponen kimia minyak yang diperoleh kacang tanah dapat diidentifikasi melalui analisis GC-MS bila dibandingkan antara hasil isolasi secara ekstraksi sokletasi.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penentuan komponen kimia minyak kacang tanah yang diperoleh dari metode ekstraksi sokletasi,dianalisis dengan cara menggunakan GC-MS.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan minyak dari kacang tanah (Arachis Hypogeae.L)secara ekstraksi sokletasi.

2. Untuk mengetahui komposisi kimia minyak yang terkandung di dalamkacang tanah(Arachis Hypogeae.L) dengan cara GC-MS.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang bagaimana cara mengisolasi minyak kacang ,serta dapat memberikan informasi tentang komponen komponen kimia minyak kacang tanah(Arachis Hypogaea.L). kemudian dapat diaplikasikan dalam industri oleh masyarakat.

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian untuk ekstraksi sokletasi dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam FMIPA USU Medan dan analisis GC-MS dilakukan di (LIPI)Bandung.

1.7. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dan sebagai objek penelitian adalah kacang tanah(Arachis Hypogeae.L) segar yang diperoleh dari area persawahan Tanjung Sari,Medan. Kacang tanah yang masih segar di haluskan dengan blender dan di timbang,kemudian di ekstraksi dengan penambahan pelarut n-Heksana .dan di sokletasi sehingga minyak dan sampel serbuk kacang tanah habis terekstraksi dengan cara melihat hasil ekstraksi telah bening.Minyak sebagau filtratnya selanjutnya di analisis komponen komponen kimia minyaknya dengan cara GC/MS.


(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Kacang Tanah

2.1.1 Morfologi Tumbuhan Kacang Tanah

Ka ca ng tana h meru pakan tana ma ter penting setelah kedelai di I ndonesia. Tana ma n ini berasa l dari tana h terbesar dunia.

Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen

ka

polongnya) digor eng, atau disa ngrai. Sela in itu, biji ka cang ta nah dipr oses menja di semaca m selai dan meru pakam indu str y pa ngan ya ng mengu ntu ngka n.

P r o d u k s i minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO . Selain dipa nen biji

at

makanan

Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi. Ta nama n ini adalah sa tu di antara dua jenis tana ma n budida ya ( yang la innya adalah " kacang bogor " (Voandziea subterranea) y a n g b u a h n y a m e n g a l a m i p e m a s a k a n dibawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan metoda sokletasi,yakni sejenis ekstrasi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang-ulang dan menjaga jumlah pelarut konstan dengan menggunakan alat soklet.

Minyak nabati merupakan suatau senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh. Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik, seperti heksan dan benzene. Untuk mendapatkan minyak nabati dari bagian tumbuhan, dapat dilakukan dengan metoda sokletasi menggunakan perlarut yang sesuai.


(16)

Adapun prinsip sokletasi ini adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relative sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari.

Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Metoda sokleta si seakan meru pakan penggabu ngan a ntara metoda ma sera si dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap),tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunkan dengan baik karena persentase senyawa akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapa tkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi Sokleta si digunaka n pa da pelarut or ganik tertentu. D engan cara pemana sa n, sehingga ua p ya ng timbul setela h dingin secara k ontinyu akan memba sa hi sa mpel,secar a teratur pelarut ter sebut dima sukkan k embali k edala m la bu dengan memba wa senya wa kimia ya ng akan diisola si ter sebut. Pelarut ya ng tela h memba wa senya wa kimia pa da labu distila si yang diuapka n denga n r otar y evaporator sehingga pelarut ter sebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat di temui pada suatu zat padat, maka dapat di ekstrak dengan menggunakan pelarutyang diinginkan

Dalam ka cang ta nah ter dapa t karbohi drat seba nyak 18 pers en,dengan kadar pati 0,5-5,0 persen da n kadar sukrosa 4-7 pers en.vita min-vita mi n yang t erda pat a dalah riboflavi n,T hia min,a sam nikoti nat,vitami n E dan vita min K.sebagian besar kandungan mineral terdiri dari kalsium,magnesium,fosf or da n sulf ur.

Berikut jenis minyak da n k omposisinya yang di isolasi dari kaca ng tana h.


(17)

(%) Barat(%) Asam lemat

Jenuh

17,1 17,7 21,9

1.Miristat - - 0,4

2.Palmita t 6,3 8,2 11,4

3.St earat 4,9 8,2 2,8

4.Behenat 5,9 3,4 7,3

Asam lemat Tak Jenuh

Oleat 61,1 60,4 42,3

Linoleat 21,8 21,5 33,3

Heksa deka noat - - 2,4

Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membandingkan komposisi minyak yang diperoleh dari kacang tanah dengan ekstraksi , menggunakan alat sokletasi. Analisis komponen minyak dari tumbuhan kacang tanah(Arachis Hypogea.L) dilakukan melalui pemeriksaan dengan GC-MS. (S.Ketaren,1996 )

2.1.2 Sistematika Tumbuhan Kacang Tanah

Sistematika tumbuhan Kacang Tanah adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Leguminales Famili : Papilionaceae Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogeae L.

2.1.3 Manfaat Tumbuhan Kacang Tanah

Kacang tanah dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun, dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyaknya dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui


(18)

fermentasi jamur. Sedangkan daunnya, selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus, dapat digunakan juga sebagai bahan pakan ternak yang bergizi tinggi serta pupuk hijau. Selain itu, mengkonsumsi kacang tanah dapat menghalangi radikal bebas, menurunkan tekanan darah dan kolesterol darah, serta dapat menghindari tubuh dari serangan jantung.

Kacang tanah mengandung lemak (40-50%), protein (27%), karbohidrat, lesitin, kolin, serta vitamin (A, B, C, D, E, dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium, dan Sulphur. Protein yang terkandung dalam kacang tanah jauh lebih tinggi daripada yang terkandung di dalam daging, telur, dan kacang soya (kacang kedelai). Ia juga mengandung asam amino yang tinggi. Minyak dari kacang tanah adalah sumber terbaik pencuci perut.

Kacang tanah dapat membantu ketahanan tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Kacang tanah juga dapat menghindari penyakit jantung jika dikonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu. Hal ini disebabkan karena kacang tanah membantu meningkatkan daya pompa dalam jantung dan dengan tersebut dapat menurunkan resiko jantung koroner. Selain itu juga dapat membantu tubuh yang kekurangan zat dan penyakit kencing manis.

Kandungan lain yang terdapat dalam kacang tanah yaitu : Omega 3 (merupakan lemak tak jenuh ganda), Omega 9 (merupakan lemak tak jenuh tunggal), fitosterol (dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida). Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberkulosis.

Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia. Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker payudara.

2.2 Senyawa Organik Bahan Alam

Kimia organik mengalami kemajuan yang sejajar dengan kemajuan cara pemisahan dan penelitian bahan alam. Karena sangat beranekaragam, molekul yang


(19)

berasal dari makhluk hidup mempunyai arti yang sangat penting bagi para ahli kimia organik, yaitu untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang reaksi-reaksi organik, dan terutama dapat untuk menguji hipotesis-hipotesis tertentu, misalnya hipotesis tentang mekanisme reaksi. Pada mulanya, biogenesis dari produk alami berkaitan dengan kimia organik dan biokimia, tetapi mempunyai tujuan yang berlainan. (Manitto, 1992).

Senyawa organik bahan alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat kimia yang dimilikinya. Ada empat cara klasifikasi yang diusulkan, yaitu:

1. Klasifikasi Berdasarkan Struktur Kimiawi

Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu:

a. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak.

Contoh: asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya b. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik

Contoh: terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida. c. Senyawa aromatik atau benzenoid

Contohnya: golongan fenolat dan golongan kuinon d. Senyawa heterosiklik

Contoh: alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti

2. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisiologik

Setelah penelitian yang lebih mendalam dilakukan terhadap morfin (1806), penisilin (1939) dan prostaglandin (1963), maka perhatian para ahli sering ditujukan kepada isolasi dan penentuan fungsi fisiologis dari senyawa organik bahan alam tertentu. Hampir separoh dari obat-obatan yang digunakan sehari-hari merupakan bahan alam, misalnya alkaloida dan antibiotik, atau golongan-golongan sintetik. Oleh karena itu, senyawa organik bahan alam dapat juga diklasifikasikan segi aktivitas fisiologik dari bahan yang bersangkutan. Misalnya kelas hormon, vitamin, antibiotik dan mikotoksin.


(20)

Pengklasifikasian ini didasarkan pada penyelidikan morfologi komparatif dari tumbuh-tumbuhan yaitu taksonomi tumbuhan.

4. Klasifikasi Berdasarkan Biogenesis

Semua konstituen tumbuhan dan binatang dibiosintesis dalam organisme melalui reaksi-reaksi yang dibantu oleh enzim tertentu. (istilah “biosintesis” dan “biogenesis” mempunyai arti yang sama: pembentukan bahan alam oleh organisme hidup.

2.3 MINYAK

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena).Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian(misalnya minyak nilam).

Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.

Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”.Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

2.3.1 Struktur Minyak

Trigliserida merupakan lipida yang memiliki struktur ester, yang tersusun oleh tiga molekul asam lemak bebas dan satu molekul gliserol seperti yang ditunjukan pada Gambar 14.41.


(21)

Gambar 14.41. Struktur trigliserida yang disusun oleh molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak bebas

Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki kesamaan dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida dapat terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam Nikel atau Platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam persamaan reaksi pada Bagan 14.42.

Bagan 14.42. Reaksi hidrogenasi trigliserida

Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari trigliserida dapat dilihat pada persamaan di bawah ini


(22)

2.3.2 Klasifikasi Minyak

Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari kegiatan

Minyak tumbuhan dan hewan

Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupaka

] Minyak dibedakan dari

berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat.Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua golongan saja,

bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.

eteris, atau minyak esensial (bukan

bahan dasar wangi-wangia

semuanya berasal dari

penyembuha

kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").

Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan,yaitu:

• Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak

• Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer


(23)

Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat

komponen pokoknya adalaminyak mineral

karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain.Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari

fosil.Beberapa

yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi.Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.

2.3.3 Sifat Kelarutan Minyak Table 1. Pengamatan Kelarutan

Pada percobaan digunakan empat pelarut yaitu:air(akuadest),n-Heksana,etanol dan eter.

Setelah pencampuran antara contoh minyak atau dengan bahan pelarut, kemudian diteteskan di atas kertas saring yang berbeda-beda lalu dikeringkan dalam oven. Hal ini dilakukan untuk menguapkan pelarut yang ada dan meninggalkan noda pada kertas saring. Dan berdasarkan pada hasil percobaan yang telah didapatkan ternyata air memiliki diameter noda. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, karena seharusnya air tidak memiliki diameter noda. Air adalah pelarut yang bersifat polar sedangkan minyak bersifat non polar, sehingga kedua zat ini tidak bisa bercampur.


(24)

Pada pelarut etanol menghasilkan noda dengan diameter 1,25 cm pada minyak kelapa, 1 cm pada mentega dan 2,2 cm pada minyak wijen. Sedangkan pada gliserol tidak terdapat noda. Hal ini menandakan bahwa sampel minyak mulai larut sedikit karena tingkat kepolaran etanol lebih rendah daripada air.

Pelarut n – heksana menghasilkan noda pada ketiga jenis sample minyak tersebut yaitu minyak kelapa dengan diameter 1,6 cm, minyak wijen dengan diameter 2,7 cm dan mentega dengan diameter 1,2 cm. Jika diperhatikan, hanya pada minyak wijen yang sesuai dengan teori dimana besar noda atau diameter noda lebih besar pada pelarut heksana daripada pelarut kloroform. Berdasarkan teori, pelarut n-heksan mempunyai tingkat kepolaran paling rendah diantara tiga pelarut lainnya. Sehingga diameter yang dihasilkan merupakan diameter paling besar karena sampel minyak larut pada pelarut non polar. Jadi, untuk sampel minyak kelapa dan mentega kemungkinan terjadi kesalahan prosedur sehingga diperoleh hasil yang berbeda dengan teori. Kesalahan terjadi kemungkinan pada saat pemipetan atau pengocokan yang tidak merata.

Pada pelarut kloroform juga menghasilkan noda pada tiga jenis sample minyak yang digunakan yaitu minyak kelapa dengan diameter 1,6 cm, minyak wijen dengan diameter 2,1 cm dan mentega dengan diameter 1,5 cm. Sedangkan pada gliserol tidak terdapat noda yang menandakan bahwa gliserol tidak dapat larut dengan pelarut kloroform. Sampel minyak mulai larut karena kloroform merupakan pelarut non polar dengan tingkat kepolaran di bawah etanol. Sehingga noda yang ditimbulkan lebih besar dari pada yang ditimbulkan pada etanol karena kloroform lebih bersifat non polar.

Berdasarkan kelarutannya, dapat diketahui bahwa minyak/lemak tidak larut dalam air karena membentuk dua lapisan. Sedangkan pada pelarut etanol, n-heksana dan kloroform, minyak kelapa, minyak wijen dan mentega dapat larut sempurna, sehingga dari hasil ini dapat diketahui bahwa minyak atau lemak tidak dapat larut dalam pelarut polar, tetapi dapat larut dalam pelarut semi polar dan larut sempurna dalam pelarut non polar.


(25)

Tujuan dari teknik pemisahan adalah untuk memisahkan komponen yang akan ditentukan berada dalam keadaan murni, tidak tercampur dengan komponen-komponen lainnya. Ada 2 jenis teknik pemisahan:

1. Pemisahan kimia adalah suatu teknik pemisahan yang berdasarkan adanya perbedaan yang besar dari sifat-sifat fisika komponen dalam campuran yang akan dipisahkan.

2. Pemisahan fisika adalah suatu teknik pemisahan yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan kecil dari sifat-sifat fisik antara senyawa-senyawa yang termasuk dalam suatu golongan. (Muldja, 1995).

2.4.1 Kromatografi

Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan fisik dengan unsur-unsur yang akan dipisahkan terdistribusikan antara dua fasa, satu dari fasa-fasa ini membentuk lapisan stasioner denagn luas permukaan yang besar dan yang lainnya merupakan cairan yang merembes lewat. Fasa stasioner mungkin suatu zat padat atau suatu cairan dan fasa yang bergerak mungkin suatu cairan atau suatu gas. (Underwood, 1981).

Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat – sifat dari fasa diam, yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fasa diam berupa zat padat disebut kromatografi serapan, jika berupa zat cair disebut kromatografi partisi. Karena fasa gerak dapat berupa zat cair atau gas maka ada empat macam sistem kromatografi yaitu:

1) Fasa gerak cair–fasa diam padat (kromatografi serapan): a.kromatografi lapis tipis

b.kromatografi penukar ion

2) Fasa gerak gas–fasa diam padat, yakni kromatografi gas padat

3) Fasa gerak cair–fasa diam cair (kromatografi partisi), yakni kromatografi kertas.

4) Fasa gerak gas–fasa diam zat cair, yakni : a. kromatografi gas–cair

b. kromatografi kolom kapiler

Semua pemisahan dengan kromatografi tergantung pada kenyataan bahwa senyawa – senyawa yang dipisahkan terdistribusi diantara fasa gerak dan fasa diam dalam


(26)

perbandingan yang sangat berbeda – beda dari satu senyawa terhadap senyawa yang lain (Sastrohamidjojo, 1991).

2.4.2 Ekstraksi

Ekstraksi dapat dilakukan dengan metoda maserasi, sokletasi, dan perkolasi. Sebelum ekstraksi dilakukan, biasanya serbuk tumbuhan dikeringkan lalu dihaluskan dengan derajat kehalusan tertentu, kemudian diekstraksi dengan salah satu cara di atas. Ekstraksi dengan metoda sokletasi dapat dilakukan secara bertingkat dengan berbagai pelarut berdasarkan kepolarannya, misalnya n-heksana, eter, benzena, kloroform, etil asetat, etanol, metanol, dan air.

Ekstraksi dianggap selesai bila tetesan terakhir memberikan reaksi negatif terhadap senyawa yang diekstraksi. Untuk mendapatkan larutan ekstrak yang pekat biasanya pelarut ekstrak diuapkan dengan menggunakan alat rotari evaporator. (Harborne, 1996).


(27)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Alat – Alat

1. Gelas ukur 50 ml/100 ml Pyrex 2. Gelas Beaker 250 ml/1000 ml Pyrex 3. Gelas Erlenmeyer 250 ml Pyrex

4. Corong pisah 500 ml Pyrex

5. Rotari evaporator Büchi R-114

6. Labu alas 1 l Schott/ Duran

7. Statif dan klem 8. Spatula

9. Hot plate

10.Neraca analitis Mettler AE 200

11.Kertas saring biasa

12.Benang

13.Termometer Aceurte

3.2 Bahan-Bahan

1. Buah kacang tanah(Hypogeae arachis.L)

2. N-heksana Teknis

3.3 Prosedur Penelitian


(28)

Sampel yang diteliti adalah buah kacang tanah yang diperoleh dari area persawahan tanjung sari ,Medan. Buah kacang tanah dikeringkan di udara terbuka, lalu dihaluskan dengan blender sebanyak 500 g.

3.3.2 .Prosedur Isolasi Dan Penentuan Komponeen-Komponen Kimia Minyak Kacang Tanah(Arachis Hypogeae.L)

Prosedur isolasi dan penentuan komponen-komponen kimia minyak kacang tanah seccara GC/MS yaitu,

- ditimbang kacang tanah sebanyak 500 gr - dihaluskan kacang tanah dengan blender

- dibungkus kacang tanah yang halus secukupnya kedalam kertas saring

- di ikat kedua ujungnya dengan benang

- dimasukkan pelarut n-Heksana secukupnya kedalam alat soklet

- dirangkai alat soklet

- di sokletasi hingga 32 siklus atau sampai bening - dilepaskan rangkaian alat soklet

- di uapkan dengan menggunakan rotari evaporator - di ukur volume minyak kacang tanah yang di peroleh - di analisa secara GC/MS.


(29)

3.4.Bagan Penelitian

Ditimbang sebanyak 500 gram DIhaluskan dengan Blender Dibungkus ke dalam kertas

saring

Diikat kedua ujungnya dengan benang

Dimasukkan pelarut n-heksan kedalam alat soklet

Dirangkai alat soklet

DIsokletasi hingga 32 siklus atau sampai bening

Dilepaskan rangkaian alat soklet

Diuapkan dengan menggunakan rotari evaporator hingga n-heksan habis menguap

Diukur volume minyak

Kacang Tanah

filtrat

Hasil


(30)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitians 4.1.2.Hasil GC/MS

Minyak yang di peroleh dari ekstraksi sokletasi kemudian di analisis dengan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy(GC/MS).Dari data diperoleh hasilnya tiga puncak dan tiga komponen senyawa yang di analisis berdasarkan persentase yang terbesar,dimana MS sebanyak pada waktu retensi(RT) yang berbeda adalah sebagai berikut:

1.Data hasil analisis MS untuk senyawa dengan RT 17.917 menit memberikan fragmentasi dengan puncak ion molekul pada m/z 256 di ikuti dengan puncak-puncak fragmen dengan massa(m/z) sebagai berikut: t43,101,115,171,212,227,256, (Lampiran A)

2.Data hasil analisis MS untuk senyawa dengan RT 21.992 meni memberikan fragmentasi dengan puncak ion molekul pada m/z 284 di ikuti dengan

puncak-puncak fragmen dengan massa(m/z) sebagai berikut: t43,85,129,,157,171,213,255,284.

(Lampiran B)

3.Data hasil analisis MS untuk senyawa dengan RT22.442 menit memberikan fragmentasi dengan puncak ion molekul pada m/z 294 di ikuti dengan puncak-puncak fragmen dengan massa(m/z) sebagai berikut: t67,150,206,235,262,294.


(31)

4.2.Pembahasan

1. Senyawa n-Hexadecanoid acid

Hasil analisi spektroskopi MS dari senyawa n-Hexadecanoid acid memberikan spektrum sebagai berikut :

Spektrum Asam Palmitat

Senyawa ini dengan RT 17.968 menit.sebanyak 17,2%.hasil MS ini memberikan spektrum dimana puncak ion molekulnya m/e =256, kemudian di ikuti


(32)

2. Senyawa Octadecanoid acid

Hasil analisis spektrokopi MS dari senyawa Octadecanoid acid memberikan spectrum sebagai berikut :

Spektrum Asam Stearat

Senyawa ini dengan RT 21.992 menit sebanyak 44,3%.hasil MS ini memberikan spectrum di mana puncak ion molekulnya m/e = 284,kemudian di ikuti dengan fregmentasinya


(33)

3. Senyawa 9,12 Octadecanoid acid

Hasil analisis spektrokopi MS dari senyawa 9,12 Octadecanoid acid memberikan spectrum sebagai berikut :


(34)

Senyawa ini dengan RT 22.4 menit sebanyak 38,54%.hasil MS ini memberikan spectrum di mana puncak ion molekulnya m/e = 294,kemudian di ikuti dengan fregmentasinya


(35)

(36)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari kacang tanah (Arachis Hypogeae.l) yang di hasilkan secara ekstraksi sokletasi diperoleh minyak sebanyak 5 ml lalu di analisi secara GC/MS.dari analisis secara GC/MS ini didapat tiga senyawa yang paling tinggi penyusun komponen kacang tanah tersebut.Persentase senyawa yang paling tinggi dari data ditunjukkan GC adalah:asam palmitat,asam stearat dan Metil 9.12-linoleat.berikut masing masing persentase senyawa kimia yang terkandung di dalam komponen minyak kimia dari tanaman kacang tanah(Arachis Hypogeae.L):

2. Dari hasil penelitian ini didapat hanya tiga senyawa,hal ini disebabkan karena pada proses pembentukan metil ester kurang sempurna.

3. Tabel 5.1. Komposisi senyawa kimia dalam tanaman kacang tanah

No Nama Senyawa

RT SI BM Komposisi

(% Normalisasi)

1 Asam Palmitat 17.968 93 256 17.12

2 Asam Stearat 22.055 92 282 44.33

3 Metil 9,12-Linoleat

22.486 91 264 38.54

5.2 Saran


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ketaren,S.2005.Minyak Dan Lemak Pangan.Jakarta;Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 284

Fessenden,R,j.1984.Kimia Organik.Jilid 2.Jakarta;Penerbit Erlangga,Halaman 424-423

Harth,H.1991.Organic Chemistry A short Course,Eight Edition Pages 404-406.

Gatterman,L,1957.Laboratory Methods Of Organic Chemistry.New York,Third edition

Pages 32-34

Doerge,R,F.1982.Kimia Farmasi Dan Medisinal Organik,Edisi kedelapan.Toronto.Lippont Company.Halaman 778-779.

Wilbraham,A,C,1992.Pengantar Kimia Organik Dan Hayati,Bandung. ITB. Halaman71-72.


(1)

2. Senyawa Octadecanoid acid

Hasil analisis spektrokopi MS dari senyawa Octadecanoid acid memberikan spectrum sebagai berikut :

Spektrum Asam Stearat

Senyawa ini dengan RT 21.992 menit sebanyak 44,3%.hasil MS ini memberikan spectrum di mana puncak ion molekulnya m/e = 284,kemudian di ikuti dengan


(2)

3. Senyawa 9,12 Octadecanoid acid

Hasil analisis spektrokopi MS dari senyawa 9,12 Octadecanoid acid memberikan spectrum sebagai berikut :


(3)

Senyawa ini dengan RT 22.4 menit sebanyak 38,54%.hasil MS ini memberikan spectrum di mana puncak ion molekulnya m/e = 294,kemudian di ikuti dengan fregmentasinya


(4)

(5)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari kacang tanah (Arachis Hypogeae.l) yang di hasilkan secara ekstraksi sokletasi diperoleh minyak sebanyak 5 ml lalu di analisi secara GC/MS.dari analisis secara GC/MS ini didapat tiga senyawa yang paling tinggi penyusun komponen kacang tanah tersebut.Persentase senyawa yang paling tinggi dari data ditunjukkan GC adalah:asam palmitat,asam stearat dan Metil 9.12-linoleat.berikut masing masing persentase senyawa kimia yang terkandung di dalam komponen minyak kimia dari tanaman kacang tanah(Arachis Hypogeae.L):

2. Dari hasil penelitian ini didapat hanya tiga senyawa,hal ini disebabkan karena pada proses pembentukan metil ester kurang sempurna.

3. Tabel 5.1. Komposisi senyawa kimia dalam tanaman kacang tanah

No Nama Senyawa

RT SI BM Komposisi

(% Normalisasi) 1 Asam Palmitat 17.968 93 256 17.12

2 Asam Stearat 22.055 92 282 44.33 3 Metil

9,12-Linoleat


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ketaren,S.2005.Minyak Dan Lemak Pangan.Jakarta;Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 284

Fessenden,R,j.1984.Kimia Organik.Jilid 2.Jakarta;Penerbit Erlangga,Halaman 424-423

Harth,H.1991.Organic Chemistry A short Course,Eight Edition Pages 404-406.

Gatterman,L,1957.Laboratory Methods Of Organic Chemistry.New York,Third edition

Pages 32-34

Doerge,R,F.1982.Kimia Farmasi Dan Medisinal Organik,Edisi kedelapan.Toronto.Lippont Company.Halaman 778-779.

Wilbraham,A,C,1992.Pengantar Kimia Organik Dan Hayati,Bandung. ITB. Halaman71-72.