CoSP I The First Conference of State Parties CoSP II The Second Conference of State Parties

45 4. Mendorong terjalinnya kerja sama teknik dan pertukaran informasi dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di bawah payung kerja sama pembangunan ekonomi dan bantuan teknis pada lingkup bilateral, regional, dan multilateral; dan 5. Harmonisasi peraturan perundang-undangan nasional dalam pencegahan dan 6. pemberantasan tindak pidana korupsi sesuai dengan Konvensi ini.

3.3 Indonesia dalam CoSP Conference of State Parties

Sebagai salah satu negara yang meratifikasi UNCAC, Indonesia juga berperan aktif dalam pertemuan yang diadakan oleh PBB sebagai tindak lanjut implementasi dari UNCAC. Pertemuan negara-negara peratifikasi UNCAC tersebut dikenal dengan nama Conference of State Parties CoSP

3.3.1 CoSP I The First Conference of State Parties

Komisi Pemberantasan Korupsi KPK merupakan salah satu elemen terpenting yang menjadi delegasi Indonesia dalam konferensi negara peratifikasi UNCAC pada tanggal 10-14 Desember 2006 di Jordania. 60 Delegasi lainnya berasal dari Departemen Luar Negeri Deplu, PPATK, Bappenas, Bareskrim Polri, dan Interpol Indonesia. Yang menjadi ketua delegasi Indonesia adalah Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh. Dalam konferensi di Jordania Jaksa Agung menyampaikan pidato pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah konferensi selanjutnya. Indonesia ingin memberi kontribusi dalam upaya global memerangi korupsi melalui kerjasama internasional, selain juga untuk mendorong percepatan pemberantasan korupsi di tanah air. Jaksa Agung juga menyampaikan pandangan umum Indonesia bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus diberantas dengan cara-cara dan pendekatan luar biasa. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah konferensi ini, akan dimaksimalkan untuk meraih pengakuan masyarakat Internasional bahwa Indonesia 60 http:www.voanews.com 46 tak hanya mempunyai kemauan politik yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi tetapi juga memiliki keahlian dalam memberantas korupsi. Konferensi ini diharapkan juga akan mempersempit ruang gerak negara-negara lain untuk tidak menjadikan dirinya state heaven, tempat mencari perlindungan bagi koruptor dan harta hasil korupsinya.

3.3.2 CoSP II The Second Conference of State Parties

Pemerintah Indonesia akan memprioritaskan pembahasan mengenai mekanisme peninjauan konvensi PBB tentang Anti Korupsi dan soal Pengembalian aset asset recovery pada Konferensi Internasional Anti Korupsi di Bali, pada 28 Januari-1 Pebruari 2008. 61 Indonesia akan menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan konferensi internasional menentang korupsi atau Konferensi ke II Negara-Negara Pihak Konvensi PBB Menentang Korupsi The Second Conference of State Parties to the United Nations Convention Against Coruption CoSP-2 UNCAC. Sejumlah agenda akan dibahas antara lain tentang Mekanisme Peninjauan Konvensi Review Mechanism, Pengembalian Aset Asset Recovery, Kerjasama Teknik Technical Assistance dan Pembahasan tentang Korupsi oleh Pejabat Publik Organisasi Internasional. Sebagai Negara Pihak dari Konvensi UNCAC 2003 dan tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan ke-2 Negara-Negara Pihak dari UNCAC 2003 di Bali, 28 Januari – 1 Februari 2008 mendatang, Indonesia menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam inistiatif StAR guna lebih memperkuat kemampuannya mengimplementasi ketentuan pada UNCAC 2003 mengenai pengembalian aset, khususnya dalam hal melacak, membekukan dan mengembalikan aset-aset yang di berada di luar wilayah yurisdiksinya. Pelaksanaan CoSP-2 UNCAC di Indonesia diharapkan dapat semakin mendorong upaya nasional di dalam pemberantasan korupsi. Indonesia juga diharapkan dapat mencapai hasil yang signifikan untuk melaksanakan konvensi tersebut. 61 ibid., 47

3.4. Asset Recovery sebagai Alasan Indonesia meratifikasi UNCAC