3.9 Bahan Organik
Pertanian organik merupakan salah satu jenis pertanian yang alami dalam pelaksanaanya dapat berusaha menghindarkan penggunaan bahan kimia dan
pupuk yang bersifat beracun bagi lingkungan, tujuan dari pertanian organik itu sendiri adalah untuk memperoleh lingkungan sehat. Arternatif yang dapat
dilakukan dalam mewujutkan pertanian organik adalah memperbaiki atau meningkatkan kesuburun tanah pertanian secara berkelanjutan dengan
menggunakan bahan organik. Bahan organik berperan dalam pelepasan unsur hara yang ada di dalam tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu
dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan. Menurut Indranada 1989 dalam Kadekoh dan Amirudin
2007, mengatakan bahwa bahan organik bersifatmulti fungsi yaitu mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan bialogi tanah. Sifat fisik tanah berkaitan
dengan system tata udara dan air, sifat kimia dapat bertanggung jawab terhadap tata hara tanah dan biologi berperan dalam mempengaruhi aktivitas organisme
tanah. Menurut Sumarsono, et.al 2005, mengatakan bahwa tanaman yang diberi
pupuk organik akan mampu memperbaiki kandungan C-organik tanah menjadi 4,5 lebih tinggi. Admin 2004, mengatakan bahwa kelemahan dari pupuk
organik adalah mengandung unsur hara nitrogen, phosphor, dan kalium yang rendah, sedangkan kelebihannya mengandung hara mikro yang berlimpah serta
sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Menurut Untung 1997 dalam Mustari 2004, menyebutkan bahwa pupuk organik dan hayati dapat digunakan
untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pertanian. Widana 1997 dalam Mustari 2004, juga menyebutkan bahwa limbah tanaman dapat
dijadikan pupuk bokashi dengan cara mencampurkan limbah tersebut dengan EM4, dedak, sekam dan pupuk kandang. EM4 yang digunakan dalam campuran
bokashi merupakan suatu kultur campuran berbagai mikroorganisme yang bermanfaat dan dapat digunakan sebagai inokulan untuk meningkatkan
keragaman mikroba tanah. Siburian 1988 dan Wididana 1993 dalam Mustari
2004, juga mengatakan bahwa pupuk bokashi dapat memperbaiki pH tanah dari asam menjadi netral. Mustari 2004, mjuga menyimpulkan bahwa pemberian
pupuk bokashi dapat meningkatkan kadar hara tanah dan memperbaiki pH tanah. Pemberian pupuk bokashi dapat meningkatkan produksi dan produktivitas
tanaman jagung. Kadekoh dan Amirudin 2007 juga menyimpulkan bahwa pemberian bokashi gamal 15 tonha memberikan hasil tanaman jagung pada
panjang tongkol dan diameter batang tertinggi bila dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk bokashi.Hasil analisis kandungan pupuk bokasi yang digunakan
memiliki pH H2O 8,92, C:N rasio sebesar 18, dan kandungan hara makro 1,51 N, 1,13 P2O5, dan 2,23 K2O sehingga total hara makro sebesar 4,87
Habibatur, 2014.
3.10 Hubungan bahan organik dengan pupuk fosfat