varietas. Varietas Numbu yang saat ini paling banyak beredar dimasyarakat mempunyai umur panen 100-105 hari, varietas Kawali mempunyai umur panen
100-110 hari. Kedua varietas tersebut dilepas oleh Badan Litbang Pertanian pada tahun 2001 Aqil et a.l, 2013
3.7 Parameter Pengamatan
3.7.1 Tanaman Sorgum
1. Tinggi tanaman cm
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang hingga ujung daun yang terpanjang. Pengukuran tanaman dilakukan setiap satu minggu sekali secara
periodik sampai tanaman memasuki fase generatif yang ditandai dengan muncul bunga.
Gambar 3.3 Tinggi tanaman sorgum
2. Berat kering tanaman sorgum gram
Berat
kering
tanaman sorgum diukur dengan cara mengambil sampel akar, daun dan batang segar tanaman sorgum yang baru dipanen dari setiap satuan
percobaan, kemudian di keingkan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari, selanjutnya dioven selama 24 jam dengan suhu ± 90
C dan setelah itu ditimbang dengan timbangan analitik Hani, 2012.
Gambar 3.4 Berat kering tanaman
sorgum
3. Karbohidrat
Kandungan karbohidrat pada biji sorgum dapat dilakukan dengan metode kromatografi atau dapat juga dengan metode Nelson , metode kromatografi yaitu
dengan mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran. Isolasi karbohidrat ini dilakukan berdasarkan prisip pemisahan suatu campuran
berdasarkan atas perbedaan distribusi rationya pada fase tetap dengan fase bergerak. Fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas, sedangkan pada fase tetap
dapat berupa zat padat atau zat cair. Apabila zat padat digunakan sebagai fase tetapnya maka dapat disebut dengan kromatografi serapan, sedangkan bila zat cair
digunakan sebagai fase tetapnya maka disebut khromatografi partisi Sudarmadji, 2003.
4. Protein
Kadar protein pada biji sorgum dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl. Protein merupakan sautu senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur
hidrogen, oksigen, karbon dan nitrogen, mempunyai berat molekul yang tinggi serta mengandung unsur sulfur dan fosfor Anggorodi, 1994. Kadar protein juga
ditentukan dengan metode mikro kjeldahl yang terdiri dari proses oksidasi, penyulingan, titrasi dan perhitungan kadar protein yang terdapat dalam bahan
berdasarkan berat dan volume asam standar yang dinetrasikan oleh amonia. Kadar nitrogen dari bahan tersebut ditentukan dengan cara kjeldahl, yaitu hasilnya
dikalikan dengan faktor koreksi 6,25 mengapa demikian karena nitrogen dapat mewakili 16 dari protein Tilman et al., 1998.
5. Kadar air biji gram
Pengukuran kadar air biji dengan metode oven dapat dilakukan dengan cara sampel yang akan diukur nilai kadar airnya dipanaskan dengan menggunakan
oven dengan suhu ± 80 C. Sebelum dipanaskan berat sampel akan diukur terlebih
dahulu dengan timbangan digital yang sudah terintegrasi pada alat tersebut, setelah waktu pemanasan selesai berat sampel akan diukur kembali Syarif dan
halid, 1993. Pengukuran kadar air ditentukan dengan rumus : KA
6. Daya kecambah
Menghitung daya
kecambah dapat
dilakukan dengan
cara mengecambahkan biji menggunakan uji kertas didulung dalam plastik didirikan
UKDPd, kemudian dihitung persentase kecambah normal pada minggu ke-7 setiap perlakuan.
Daya Kecambah 7.
Indeks kecepatan kecambah Menghitung kecepatan berkcambah dapat dilakukan dengan cara
mengecambahkan biji menggunakan uji kertas didulung dalam plastik didirikan UKDPd, kemudian dihitung persentase kecepatan berkecambahnya pada hari ke-
7 setiap perlakuan dengan rumus.
∑ ∑
+
∑ ∑
+.......+
∑ ∑
Keterangan : IKK
= Indeks kecepatan kecambah KN
= Jumlah kecambah normal TB
= Total benih yang dikecambahkan H
= Hari pengamatan 8.
Berat per malai gram
Berat malai ditentukan dengan cara menimbang seluruh berat basah dari malai yang dipanen masing-masing sampel. Malai yang dihitunga adalah malai
yang memenuhi kriteria panen.
Gambar 3.5 Berat malai sorgum
9. Berat 1000 biji gram
Pengukuran bobot 1000 butir dapat dilakukan dengan cara memilih atau dengan cara mengambil biji sorgum 1000 butir per sampel tanaman kemudian di
timbang menggunakan timbangan analitik. Penimbangan dilakukan sesaat setelah dipanen. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran berat 1000 butir benih
adalah untuk mengetahui berat setiap kelompok benih per 1000 butir benih dan menentukan efisiensi penentuan berat 1000 butir yang dinyatakan dalam gram.
Penentuan berat 1000 butir benih dapat dipergunakan untuk mengetahui jumlah benih per kilogram dari suatu jenis yang dapat dijadikan standar dalam
perencanaan ataupun penanaman.
Gambar 3.6 Berat 1000 biji sorgum
10. Panjang Malai cm
Panjang malai ditentukan dengan cara mengukur dari ruas terakhir sampai ujung terakhir malai. Pengamatan dilakukan saat panen.
Gambar 3.7 Panjang malai sorgum
11. Jumlah cabang per malai
Menghitung semua cabang pada malai dimulai dari ruas terakhir sampai ujung terakhir malai. Pengamatan dilakukan saat panen.
Gambar 3.8 Jumlah cabang per malai sorgum
12. Produksi per petak gram
Produksi per petak ditentukan dengan cara menimbang berat malai semua tanaman per petak di lakukan pada saat panen.
Gambar 3.9 Produksi sorgum per petak
3.7.2 Kacang Tanah