2.5.3. Tugas dan Wewenang Badan Pengawas Pemilu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu adalah sebagai berikut :
31
a. Mengawasi Penyelenggaraan Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis. Tugas tersebut secara
singkat dalam diuraikan sebagai berikut : a. Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu;
b. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu; c. Mengawasi pelaksanaan Putusan Pengadilan;
d. Mengelola, memelihara, dan marawat arsipdokumen; e. Memantau atas pelaksanaan tindak lanjut penanganan pelanggaran pidana
Pemilu; f. Mengawasi atas pelaksanaan putusan pelanggaran Pemilu;
g. Evaluasi pengawasan Pemilu; h. Menyusun laporan hasil pengawasan penyelenggaraan Pemilu;
i. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan.
b. Wewenang Pengawas Pemilu sebagai berikut : a. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu b. Menerima laporan adanya dugaan pelanggaran administrasi Pemilu dan
mengkaji laporan dan temuan, serta merekomendasikannya kepada yang berwenang
c. Menyelesaikan sengketa Pemilu
31
Badan Pengawasan Pemilihan Umum Republik Indonesia
d. Membentuk, mengangkat dan memberhentikan Pengawas Pemilu di tingkat bawah
e. Melaksanakan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
Namun, dalam hal ini tentunya juga ada beberapa masalah. Seperti dalam hal jika ada pelanggaran pada proses pemilu, panwaslu tidak mempunyai
kekuatan hukum untuk menindak lanjuti berbagai pelanggaran tersebut hanya bisa meneruskan temuan tersebut dan melaporkannya kepada pihak yang
berwenang. Contoh lain seperti dalam pelanggaran masa berkampanye, sebagai anggota panwaslu, mereka hanya bisa meneruskan laporan yang diterima tersebut
ke bagian tata kota atau meminta bantuan Satpol PP dengan anggapan pemasangan spanduk atau atribut pasangan tertentu mengganggu keindahan kota.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Mekanisme pengawasan Bawaslu di Kabupaten Banyuwangi
3.1.1 Pengawasan Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
Pengawasan pada tahap ini pendaftaran dan penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 dilakukan yaitu dengan mengawasi
pelaksanaan verifikasi administrasi dan faktual yang dilakukan oleh PPS terhadap dukungan calon perseorangan yang dibuktikan dengan dukungan berupa foto copy
KTPKartu identitas lainnya. Panwaslu Kabupaten Banyuwangi bersama Panwaslu Kecamatan seluruh
Kota Banyuwangi, melakukan pengawasan terhadap dukungan pasangan calon dari Bapak H.Prabowo Subianto Djojohadikusumo – Bapak Ir. Hatta rajasa dan
pasangan Bapak Joko Widodo – Bapak Drs. H. Muhammad Jusuf kalla. Adapun pengawasannya dilakukan dengan cara sampling verifikasi dan klarifikasi
terhadap pendukungnya. Dalam hal ini perselisihan yang terjadi berhubungan dengan pelanggaran
hukum yang bersifat pidana, administrasi negara, ataupun yang bersifat perdata, maka penyelesaiannya dilakukan melalui proses peradilan biasa, yaitu Pengadilan
Negeri, atau Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun, jika perselisihan yang terjadi itu berkenaan dengan hasil penghitungan suara, maka penyelesaiannya dilakukan
secara tersendiri melalui peradilan konstitusi di Mahkamah Konstitusi. Menurut ketentuan Pasal 24C ayat 1 UUD 1945 dan Pasal 10 ayat 1 huruf d Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi,
32
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yng
32
LNRI Tahun 2003 Nomor 98, TLN Nomor 4316.