Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

2.8 Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka yang menjadi variabel dalam peneltian ini adalah sebagai berikut Keterangan : = diteliti = tidak diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Antecedents 1. Faktor biologis perubahan hormonal 2. Faktor religiusitas 3. Faktor afeksi 4. Faktor demografi 5. Perkembangan dan kemajuan teknologi 6. Pendewasaan usia perkawinan 7. Pergaulan bebas teman sebaya 8. Keterbatasan informasi dari orang tua pola asuh Tipe Cinta a. Tipe Cinta Primer - Eros - Ludus - Storge b. Tipe Cinta Sekunder - Mania - Pragma - Agape Behavior Aktivitas Seksual berisiko HIV-AIDS Aktivitas Seksual tidak berisiko HIV-AIDS Consequences HIV Postif HIV Negatif a. Umur b. Jenis Kelamin c. Karakteristik pacaran Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dijelaskan bahwa yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor afeksi dan faktor demografi. Faktor afeksi disini adalah tipe cinta love type remaja dan faktor demografi adalah umur dan jenis kelamin yang nantinya akan mempengaruhi aktivitas seksual berisiko HIV-AIDS. Tipe cinta love type mempengaruhi aktivitas seksual berisiko HIV-AIDS karena romantisme pacaran dirasakan oleh mereka yang jatuh cinta, yang tidak jarang akan mendorong ke arah aktivitas seks. Umur dan jenis kelamin merupakan bagian dari faktor demografi yang cukup mempengaruhi aktivitas seksual berisiko. Responden dalam penelitian ini adalah remaja, dan masa remaja adalah umur dimana remaja mengalami pubertas yakni perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Terdapat tuntutan yang berbeda antara laki-laki dan wanita dalam hal seksual yang membuat laki-laki lebih bebas melakukan perilaku seksual sementara wanita lebih berhati-hati.

2.9 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Ada hubungan antara tipe cinta love type remaja SMA dengan aktivitas seksual berisiko HIV-AIDS. 47

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian