BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan di poliklinik dan rawat inap divisi Gastroentero Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Pengambilan sampel dilakukan sejak 01 Maret 2010 sampai 31 Juli 2010. Pengambilan sampel dilakukan kepada setiap pasien sirosis hati yang sedang
berobat jalan ke poliklinik dan rawat inap divisi Gastroentero Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Diagnosis sirosis hati dilakukan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan USG Abdomen.
Diinklusikan penderita Sirosis Hati yang berobat jalan di poliklinik dan rawat inap Divisi Gastroentero Hepatologi Departemen Penyakit Dalam RS H
Adam Malik dan RS Pirngadi Medan, serta pasien praktek Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroentero Hepatologi di Medan dan bersedia turut serta
dalam penelitian dan menandatangani persetujuan tindakan medis. Kriteria eksklusi adalah penderita DM, PJK, Obesitas, penyakit ginjal kronis stadium
≥ 3, dan tidak bersedia ikut dalam penelitian.
Data-data yang diperlukan dicatat oleh peneliti anamnesa, pemeriksaan fisik, pengukuran antropometri ,pemeriksaan laboratorium, USG abdomen.
Kemudian pasien yang memenuhi kriteria inklusi sesuai dengan jumlah sampel 30 orang diminta kesediaannya untuk diambil sampel darah sebanyak 5 cc dari
vena mediana cubiti untuk pemeriksaan laboratorium Adiponektin plasma.
Universitas Sumatera Utara
4.1. Karakteristik klinis dan kadar adiponektin plasma penderita Sirosis hati Kami melakukan penelitian terhadap 30 orang subjek di unit Rawat Jalan
dan Rawat Inap RSUP H. Adam Malik, Departemen Penyakit Dalam FK USU. Subjek penelitian adalah penderita sirosis hati yang diambil datanya dari Maret
2010 sampai dengan Juli 2010. Kisaran usia subjek penelitian berada diantara 32-79 tahun dengan rerata
usia 52,93 ± 10,21 tahun tabel 1
Tabel 1. Rerata umur penderita Sirosis Hati Parameter
Rerata ± SB Kisaran
Umur tahun 52,93 ± 10,21
32-79
Dari seluruh subjek penelitian ada 24 orang 80 berjenis kelamin laki- laki dan 6 orang 20 wanita. Etiologi sirosis hati terbanyak penderita dengan
petanda virus HbsAg positif 21 orang 70. Ada 4 orang 13,3 penderita sirosis hati dengan ensefalopati dan 23 orang 76,7 dengan ascites. Dan
dengan menilai Child Pugh ada 4 orang 13,3 penderita sirosis dengan Child Pugh A , 10 orang 33,3 Child Pugh B dan 16 orang 53,3 yang Child C
tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Karakteristik demografi dan klinis penderita sirosis hati. Parameter Jumlah
n Persentase
Jenis Kelamin : - laki-laki
- wanita 24
6 80
20 Etiologi :
- Hepatitis B - Hepatitis C
- Alkohol - Lain-lain
21 2
5 2
70 6,7
16,7 6,7
Ascites : - tidak ada
- ada 7
23 23,3
76,7 Ensefalopati :
- tidak ada - ada
26 4
86,7 13,3
Child Pugh CP - CP A
- CP B - CP C
4 10
16 13,3
33,3 53,3
Rerata nilai variabel laboratorium dan simpangan baku seluruh subjek penelitian diperlihatkan pada tabel 3. Dari tabel ini dapat dilihat bahwa rerata
kadar adiponektin plasma pada penderita sirosis hati adalah 12,93 ± 6,99 µgml nilai rujukan yang normal dari laboratorium adalah 2,54 - 6,06 µgml .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Rerata nilai laboratorium penderita sirosis hati Parameter
Rerata ± SB Kisaran
Bilirubin total mgdl 4,41 ± 5,76
0,59 – 23,19 Albumin mgdl
2,49 ± 0,64 1,5 – 4,3
Waktu protrombin det 18,75 ± 6,90
12.7 – 42,0 Trombosit
Kµl
141,18± 177,63 34,0-993,0
SGOT mgdl 127,08 ± 106,15
28 – 562 SGPT mgdl
56,79 ± 31,59 17 - 136
KGD N mgdl 81,47 ± 18,02
45 - 118 Adiponektin Plasma µgml
12,93 ± 6,99 1,41 - 25
Ket : SB = Simpang Baku
4.2 Kadar adiponektin plasma dan kerusakan hati. Kadar adiponektin plasma meningkat pada pasien sirosis hati, dan secara
bermakna kadar adiponektin plasma juga meningkat secara proporsional sejalan dengan makin meningkatnya tingkat kerusakan hati Child A, n=4, rerata
2,6±1,1
µgml, Child B n=10, rerata
9,8±3,2
µgml dan Child C n=16, rerata
17,5±5,6
µgml p0,001 tabel 4. Sementara kadar albumin secara bermakna menurun pada
kerusakan hati yang lebih berat p0,001, demikian juga dengan IMT pada pasien sirosis semakin berkurang sejalan dengan bertambah parahnya tingkat
kerusakan hati p0,001 , sementara Bilirubin total, SGOT meningkat sejalan dengan tingkat kerusakan hati namun tidak bermakna secara statistik tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Rerata kadar adiponektin sesuai kriteria Child Pugh Child Pugh n Kadar adiponektin Nilai p
rerata ±SB
µgml
Child Pugh A 4
2,6±1,1
Child Pugh B 10
9,8±3,2
0,001 Child Pugh C 16
17,5±5,6 Child Pugh A dengan Child Pugh B 0,013
Child Pugh A dengan Child PughC 0,001 Child Pugh B dengan Child PughC 0,001
Derajat Child Pugh
CP C CP B
CP A
Me a
n o
f A
d ip
o n
e k
ti n
p la
s m
a
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
Gambar 1. kadar adiponektin plasma sesuai kriteria Child Pugh
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Rerata kadar parameter klinis sesuai derajat Child Pugh Parameter CP A CP B CP C Nilai p
IMT kgm
2
21,1±1,2 19,2±1,7 18,2±0,9
0,001
Bil-Tot mgdl 1,0±0,3 3,4±3,5 5,9±7,1 0,254 SGOT mgdl 41,8±8,9 102,5±52,9 163,8±127,8 0,07
SGPT mgdl 37,9±10,8 41,6±24,6 71,0±32,9 0,02 Trombosit Kµl 77,3±29,1 182,1±28,8 131,6±94,2 0,59
Albumin mgdl 3,5±0,6 2,6±0,4 2,2±0,5 0,001 KGD N mgdl 92,8±11,2 87,6±17,9 74,8±17,4 0,082
KGD sewaktu 126±38,6 120,6±34,1 116,9±26,9 0,863 ________________________________________________________________
Data ditampilkan dalam rerata±SB, IMT=indeks massa tubuh, Bil-tot=bilirubin total, KGD N=KGD puasa, SB=simpangan baku
4.3 Hubungan Adiponektin dengan parameter klinis Untuk menilai korelasi parameter klinik dengan kadar adiponektin plama yang
distribusinya tidak normal dilakukan uji korelasi Spearman. Berdasarkan uji korelasi Spearman didapatkan bahwa pada pasien sirosis hati kadar adiponektin
plasma berkorelasi negatif dengan IMT r= -0,544, p0,01 albumin r= -0,485, p0,01 dan KGD puasa r= -0,380, p0,05 gambar 2 dan berkorelasi positif
dengan bilirubin total r= 0,535, p0,01 dan SGOT r= 0,388,p0,05. Tidak ditemukan korelasi antara adiponektin plasma dengan umur, jenis kelamin, KGD
sewaktu, SGPT, trombosit, waktu protrombin tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Hubungan adiponektin dengan parameter klinis Parameter r korelasi Spearman rho
Umur 0,246 Jenis kelamin 0,358
IMT -0,544 Bil Tot 0,535
SGOT 0,388 SGPT 0,332
Albumin -0,485 KGDN -0,380
KGD sewaktu 0,017 Trombosit 0,264
Protrombin time 0,003 ________________________________________________________________
korelasi bermakna p0,01 korelasi bermakna p0,05
Universitas Sumatera Utara
A
index massa tubuh
22.0 21.0
20.0 19.0
18.0 17.0
16.0
A d
ip o
n e
k ti
n p
la s
m a
25.00 20.00
15.00 10.00
5.00 0.00
R Sq Linear = 0.363
Y=28,5-0,12x
B
albumin
4.5 4.0
3.5 3.0
2.5 2.0
1.5
A d
ip o
n e
k ti
n p
la s
m a
25.00 20.00
15.00 10.00
5.00 0.00
R Sq Linear = 0.283
Y=3,1-0,05x
Gambar 2. korelasi adiponektin plasma dengan A. IMT r = -0,54, p0,01 B. Albumin r = -0,485, p0,01
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN