AWGN Kanal Rayleigh Karakteristik Kanal Nirkabel

Tabel 2.2 Karakteristik time variance of the channel Sebagai kesimpulan, klasifikasi dari kanal fading ada pada Tabel 2.3: Tabel 2.3 Klasifikasi Kanal Fading Model Kanal T0 Ts T0 Ts W0 W Time Frequency selective fading Frequency selective Time nonselective W0 W Time selective Frequency nonselective Time Frequency nonselective Masalah lain yang timbul dari kanal nirkabel adalah interferensi. Interferensi ialah gangguan yang muncul pada sinyal yang dikehendaki yang disebabkan oleh sinyal lain. Sinyal lain tersebut bisa berasal dari kanal yang bersebelahan adjacent channel interference, maupun dari kanal lain yang memiliki frekuensi yang sama co-channel interference. Sistem Alamouti dirancang untuk memberikan jarak cukup antara dua antena pengirim agar tidak terjadi interferensi.

2.1.2. AWGN

Salah satu jenis noise yang ada pada sistem komunikasi adalah noise thermal. Noise thermal ini disebabkan oleh pergerakan-pergerakan elektron di dalam Karakterisasi Fast fading Slow fading Domain waktu T0 Ts T0 Ts Domain frekuensi fD W fD W Universitas Sumatera Utara konduktor yang ada pada sistem telekomunikasi, misalnya pada perangkat penerima. Pada bidang frekuensi, noise thermal ini memiliki nilai kepadatan spektrum daya yang sama untuk daerah frekuensi yang lebar, yaitu sebesar N 2, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.2a sedangkan fungsi kepadatan probabilitas AWGN ditunjukkan pada Gambar 2.2 b. a b Gambar 2.2 a Grafik Kepadatan Spektrum Daya White Noise b Fungsi Kepadatan Probabilitas AWGN Karakteristik seperti ini disebut white. Noise yang memiliki karakteristik white disebut white noise, sehingga noise thermal merupakan white noise. Pergerakan elektron penyebab noise thermal bersifat acak, sehingga besarnya noise thermal juga berubah secara acak terhadap waktu. Perubahan secara acak tersebut dapat diperkirakan secara statistik, yaitu mengikut i Distribusi Gaussian, dengan rata-rata nol. Seperti yang terdapat pada Gambar 2.3, noise ini merusak sinyal dalam bentuk aditif, yaitu ditambahkan ke sinyal utama, sehingga noise thermal pada perangkat penerima ini disebut Additive White Gaussian Noise AWGN. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Penambahan Noise ke Sinyal Utama Persamaan Distribusi Gaussian yang mewakili AWGN, yaitu [6]: 2 2 2 2 2 πσ σ π     = e n f 2.1 Dimana: mean = 0 dan varians = σ 2 . Varians memiliki nilai: b T N 2 2 = σ 2.2 Dimana: 2 2 B kT N s = adalah kerapatan spektral daya dari noise dan T b adalah laju bit. Sehingga: b s T B kT 2 2 = σ ` 2.3 Dimana: k = konstanta Boltzman 1,38.10 -23 JK Ts = temperatur noise K B = bandwith noise Hz Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Kanal Rayleigh

Pada sistem komunikasi wireless terdapat gangguan khusus berupa komponen multipath dari sinyal yang dipancarkan. Multipath merupakan jalur propagasi yang berbeda-beda, yang dilalui sinyal antara pengirim dan penerima, yang disebabkan karena pantulan oleh halangan-halangan dan benda-benda yang ada di sepanjang jalur propagasi. Perbedaaan jalur propagasi menimbulkan komponen multipath dari sinyal yang dipancarkan tiba pada penerima melalui jalur propagasi yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula. Perbedaan waktu tiba pada penerima tersebut menyebabkan sinyal yang diterima mengalami interferensi, yang akan menimbulkan fenomena fluktuasi amplitude dan fasa sinyal yang diterima, dan menimbulkan fenomena mendasar yang disebut fading. Fluktuasi amplitudo sinyal yang terjadi adalah acak dan tidak dapat ditentukan sebelumnya, besar dan kapan terjadinya. Namun berdasarkan penelitian, fading tersebut dapat diperkirakan secara statistic, berupa perubahan nilai secara acak dengan distribusi tertentu. Salah satu distribusi tersebut adalah Distribusi Rayleigh. Distribusi Rayleigh merupakan salah satu distribusi yang dapat menjadi model untuk mewakili fading, sehingga fading yang memiliki Distribusi Rayleigh ini disebut Fading Rayleigh. Pada Fading Rayleigh, setiba sinyal yang melalui jalur yang berbeda-beda tersebut, memberikan sejumlah energi yang sama terhadap sinyal gabungan yang ada pada penerima. Sinyal yang dipengaruhi Fading Rayleigh yang sampai pada penerima dapat dipresentasikan dengan persamaan [5]. [ ] t ft t r t e θ π + = 2 cos 2.4 Universitas Sumatera Utara Dimana: rt= fluktuasi amplitude sinyal et sebagai fungsi waktu = t e t θ = fluktuasi fasa sinyal et sebagai fungsi waktu = t e ∠ Fluktuasi amplitude gelombang pembawa pada sinyal yang dipengaruhi Fading Rayleigh mengikut i Distribusi Rayleigh, dengan persamaan:     − = 2 2 2 2 σ σ r e r t p 2.5 Dimana: pt= fungsi kepadatan probabilitas munculnya r. r = amplitudo acak. 2 σ = variansi pdf. Fungsi kerapatan probabilitas Distribusi Rayleigh dapat dilihat pada Gambar 2.4 : Gambar 2.4 Grafik PSD Distribusi Rayleigh Universitas Sumatera Utara

2.2 Diversitas