Flokulasi SIFAT PENTING ASAM SULFAT

2.5 Flokulasi

Flokulasi dengan polimer Usaha untuk melindungi polutan yang terkandung dalam air dapat dilakukan dengan metode flokulasi. Flokulasi adalah proses lambat yang bergerak secara terus – menerus selama partikel – partikel tersuspensi bercampur di dalam air, sehingga partikel akan menjadi lebih besar dan bergerak menuju proses sedimentasi. Ide dasar dari flokulasi adalah untuk mengendapkan flok – flok dengan penambahan flokulan. Flokulasi merupakan suatu kombinasi pencampuran dan pengadukan atau agitasi yang menghasilkan agregasi yang akan mengendap setelah penambahan flokulan. Flokulasi adalah proses fisika yang mana air yang terpolusi di aduk untuk meningkatkan tumbukan interpartikel yang memacu pembentukan partikel – partikel besar sehingga dalam waktu 1 – 2 jam partikel – partikel tersebut akan mengendap. Flokulasi menyebabkan peningkatan ukuran – ukuran dan densitas dari partikel yang terkoagulasi, menghasilkan pengendapan partikel – partikel flok yang lebih cepat. Kecepatan nya mungkin akan terakselerasi lebih lanjut dengan adanya penambhan Universitas Sumatera Utara flokulan . flokulan merupakan senyawa yang digunakan untuk membentuk senyawa dari polutan yang mudah mengendap dan atau senyawa yang mempunyai ukuran yang lebih besar dengan suatu reaksi kimia. Flokulan yang biasanya digunakan dalam proses flojulasi adalah tawas Al 2 SO 4 3 , kapur CaO, dan polyalumunim chloride PAC . Flokulan juga dapat berupa polielektrolit seperti polisakarida dan asam poliamino yang dihasilkan atau diekskresikan oleh bakteri selama pertumbuhan bakteri tersebut. Penggunaan tawas ,kapur, dan PAC sebagai flokulan mempunyai beberapa kelemahan, yaitu : 1. Penggunaan tawas dan PAC mengakibatkan air menjadi asam karena pembentukan sulfat dalam air mencapai 550 mgL yang dapat menggangu kesehatan manusia apabila dikonsumsi. Asam juga dapat mengakibatkan korosi benda – benda dari logam. 2. Pembentukan asam mengakibatkan kebutuhan penetral, yaitu NaOH , menjadi lebih banyak sehingga tidak ekonomis. 3. Kapur dapat membuat air menjadi sadah karena adanya ion kalsium http:www.bluefame.comindex.php?showtopic, 2009 2.6. Pengolahan Air Kerusakan Akibat Kualitas Air 1.KerakDeposit Kerak pada ketel disebabkan oleh terbentuknya endapan dari air, langsung pada permukaan pemindah panas atau oleh suspensi air yang menempel pada permukaan logam menjadi keras dan lengket. Penguapan pada ketel akan menyebabkan memperbanyak kontaminan kotoran . 2.Korosi Korosi adalah kerusakan-kerusakan yang timbul pada logam yang disebabkan karena terjadinya reaksi kimia antara permukaan logam dengan media sekelilingnya. Peristiwa korosi dapat menjadi lebih cepat dengan meningkatnya Universitas Sumatera Utara konsentrasi oksigen. 3.Keretakan oleh Basa Keretakan ini disebabakan oleh kandungan basa NaOH yang terdapat dalam air ketel. Kondisi yang menyebabkan terjadinya keretakan basa ini adalah, logam mendapat tekanan. Kandungan basa air, trase silica dalam air ketel dan beberapa mekanisme seperti kebocoran kecil untuk membiarkan air ketel untuk menjadi terpusat pada logam yang mengalami tekanan. Kelebihan hidroksida dalam air ketel adalah hasil dari irolisa natrium fosfat yang ditambahkan untuk pengaturan pH atau pengurangan kalsium dan magnesium. Untuk mencegah keretakan basa adalah dengan cara : • Menjaga konsentrasi agar konsenrasi dan perbandingan konsentrasi zat-zat khusus dalam boiler. • Menggunakan Feed Water yang dihasilkan dari pengolahan air yang tidak mengandung Hidroksida bebas.

2.6.1 Korosi karena CO2