Pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi.

d. Makanan kariogenik

Pengetahuan ibu terhadap makanan yang bersifat kariogenik sangat mempengaruhi kesehatan gigi anak. Seorang ibu harus memperhatikan diet yang tepat untuk anaknya, yaitu memilihkan makanan yang baik untuk kesehatan gigi anaknya serta mengurangi makanan-makanan manis yang bersifat kariogenik. Pada umumnya, makanan yang manis seperti permen, coklat, susu dan biskuit sangat digemari oleh anak-anak. Makanan tersebut merupakan makanan yang tergolong kariogenik yang dapat diubah menjadi asam oleh bakteri yang dapat menyebabkan struktur gigi melarut, sehingga gigi mudah terserang karies. Penelitian Al-Hussyeen dan Al- Sadhan di Saudi tahun 2002 menunjukkan bahwa perbedaan frekuensi pemberian konsumsi makanan kariogenik antara anak sangat berpengaruh terhadap status karies anak. Ini terkait dengan pendidikan dan pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi, khususnya mengenai pemberian pola makan anak. 12,17 Menurut Marianna, melarang anak untuk sama sekali tidak makan makanan manis, seperti permen dan cokelat memang tidak mungkin. Untuk meminimalisasi akibat konsentrasi gula tinggi yang merusak email gigi, sebaiknya anak dibiasakan minum air putih atau berkumur untuk menurunkan konsentrasi gula pada mulut. 18

e. Pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi.

Kesadaran orang tua untuk membawa anaknya berkonsultasi dinilai masih rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus anak ke dokter gigi jika sudah terjadi masalah, misalnya ketika pipi anak bengkak karena giginya rusak. Pemeriksaan ke dokter gigi dengan rutin yaitu setiap 6 bulan sekali sebaiknya dibiasakan sejak dini, Universitas Sumatera Utara meskipun tidak ada masalah sebab ini merupakan hal yang penting sebagai kontrol bagi kesehatan gigi anak. 12,18 Selain itu, dokter gigi dapat menjadi sumber informasi yang bisa dipercaya dalam menerangkan pentingnya merawat gigi dengan tepat. Orangtua sering menganggap remeh kesehatan gigi anak. Padahal, kesehatan mulut dan gigi dapat mengganggu perkembangan lain. 18 Menurut Vincent Iannelli MD, waktu yang paling tepat untuk membawa anak ke dokter gigi berdasarkan rekomendasi The American Academy of Pediatric Dentistry, yaitu ketika anak telah memiliki gigi pertama atau tidak lebih dari usia satu tahun. Semakin cepat anak memeriksakan gigi ke dokter gigi, semakin cepat dia belajar menjaga kebersihan mulutnya. Misalnya, menghindari meminum susu dari botol pada malam hari, mengenal cara menyikat gigi dengan benar, dan memakan makanan yang akan mendukung pertumbuhan gigi yang sehat. Dokter gigi akan menjelaskan lebih detail mengenai perawatan gigi anak. 18 2.4 Perilaku ibu Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang Universitas Sumatera Utara organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. 19 Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yakni : 19 a. Faktor internal, yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. b. Faktor eksternal, yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. 19 Berdasarkan teori Bloom, status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan fisik maupun sosial budaya, perilaku dan pelayanan kesehatan. Dari keempat faktor tersebut, perilaku memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. 20 Perilaku ibu menentukan kesehatan gigi anak, sebab ibu merupakan figur yang paling dekat dengan anak sejak ia dilahirkan. 12 Selain itu, perilaku anak juga Universitas Sumatera Utara cukup berperan dalam menjaga kondisi kesehatan giginya, termasuk dalam hal menyikat gigi dan pola makan anak. 15 Hal ini dapat dikontrol dengan pengawasan dan perilaku kesehatan terhadap gigi anak oleh ibu dari sejak dini, yakni meliputi : 12 1. Ibu hendaknya terbiasa untuk membantu dan mengajari anak saat sedang menyikat gigi. Bila ibu bersama-sama dengan anak melakukan pembersihan gigi, anak akan lebih termotivasi dan meniru contoh dari ibunya. Selain itu ibu juga dapat memperhatikan apakah cara sikat gigi anak sudah benar. Sebaiknya ibu tidak membiarkan anak sendirian atau hanya ditemani oleh pengasuhnya saat menyikat gigi. Pasta gigi dengan aneka rasa dan warna memang menarik bagi anak, dan formulanya sudah dirancang sedemikian rupa agar aman bila tertelan. Pasta gigi yang mengandung fluor sebaiknya diberikan setelah anak berusia 3 tahun di mana ia sudah mampu berkumur. 2. Ibu harus mengawasi jenis jajanan anak. Permen dan coklat atau makanan manis lain tetap dapat diberikan, namun perlu ditekankan tentang pentingnya menyikat dan membersihkan gigi sebelum tidur. 3. Sebaiknya seorang ibu dapat meluangkan waktu untuk melihat dan memeriksa rongga mulut anak. Bila hal ini sering dilakukan, anak tidak akan terlalu merasa asing saat harus dibawa ke dokter gigi. Sehingga bila ada kelainan dalam rongga mulut anak dapat ditemukan sedini mungkin. Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi anak sangat dipengaruhi oleh perilaku kesehatan yang diterapkan ibu terhadap anaknya sejak dini. Ibu dapat menjadi pemandu yang baik dalam membantu anak memberikan pengetahuan untuk kesehatan giginya Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengkajian Status Gizi Ibu Hamil di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan – Belawan

7 219 93

Perilaku Ibu Rumat Tangga Terhadap Merokok di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2005

0 30 112

Hubungan Pengetahuan Dan Tindakan Ibu Mengenai Keputihan Di Dusun Tujuh Desa Bandar Khalipah Deli Serdang Tahun 2008

0 30 48

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian MPASI Di Kelurahan PB. Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

16 72 99

Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau tentang Filariasis

4 80 95

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Karies Gigi Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Usia 20 Sampai 45 Tahun Di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan

0 65 53

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP STATUS KARIES PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Pada Anak Usia Prasekolah Di Tk Laksmi, Kartasura, Kab.Sukoharjo Tah

0 4 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Pada Anak Usia Prasekolah Di Tk Laksmi, Kartasura, Kab.Sukoharjo Tahun 2014.

0 3 10

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP STATUS KARIES PADA ANAK USIA Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Pada Anak Usia Prasekolah Di Tk Laksmi, Kartasura, Kab.Sukoharj

0 3 7

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Karies

0 0 33