Analisis Statistik Deskriptif Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standart deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DAR 42 .03 .97 .4798 .23296 DER 42 .03 28.81 1.9764 4.38064 NIS 42 .01 .52 .1750 .13123 Profit_Grotwh 42 -.79 52.53 2.3564 9.14904 Valid N listwise 42 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa:

1. variabel debt to asset ratio DAR memiliki nilai minimum terkecil 0.30,

nilai maksimum terbesar 0.97, mean nilai rata-rata 0.4798 dan standart deviation simpangan baku variabel ini adalah 0.23296,

2. variabel debt to equity ratio DER memiliki nilai minimum terkecil 0.03 ,

nilai maksimum terbesar 28.81, mean nilai rata-rata 1.9764 dan standart deviation simpangan baku variabel ini adalah 4.38064, Universitas Sumatera Utara

3. variabel net income to sales NIS memiliki nilai minimum terkecil 0.01,

nilai maksimum terbesar 0.52, mean nilai rata-rata 0.1750 dan standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0.13123,

4. variabel pertumbuhan laba profit growth memiliki nilai minimum terkecil

-0.79, nilai maksimum terbesar 52.53, mean nilai rata-rata 2.3564 dan standart deviation simpangan baku variabel ini adalah 9.14904.

B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H o : data residual terdistribusi normal, H a : data residual terdistribusi tidak normal. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini akan digunakan kedua cara tersebut. a Analisis Grafik Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, Universitas Sumatera Utara sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Dengan melihat tampilan grafik histogram, penulis melihat bahwa gambar histogram telah berbentuk lonceng tetapi menceng ke arah kiri yang Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas. b Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 42 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 8.36967634 Most Extreme Differences Absolute .253 Positive .253 Negative -.172 Kolmogorov-Smirnov Z 1.639 Asymp. Sig. 2-tailed .009 a. Test distribution is Normal. Universitas Sumatera Utara Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,009. Dengan demikian, data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal karena probabilitas 0.05. Pada pengujian normalitas dengan analisis statistik dan grafik dapat ketahui bahwa data yang digunakan oleh penulis tidak berdistribusi normal sehingga data ini tidak dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode transformasi data untuk menormalkan data penelitian. Menurut Ghozali 2005:32, “data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasikan agar menjadi normal”. Salah satu trasformasi data yang dapat dilakukan adalah dengan mentransformasikan data ke LG10 atau logaritma 10 atau LN. Hasil transformasi data dapat dilihat pada lampiran v. Setelah dilakukan transformasi, penulis melakukan pengujian ulang terhadap uji normalitas untuk melihat kembali apakah data penelitian ini telah berdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil uji normalitas data setelah transformasi: a Analisis Grafik Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Histogram Gambar 4.4 P-Plot b Uji Statistik Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 27 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.73829541 Most Extreme Differences Absolute .150 Positive .150 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z .782 Asymp. Sig. 2-tailed .574 a. Test distribution is Normal. Dari grafik histogram dan normal probability plot pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 di atas terlihat bahwa setelah dilakukan transformasi data ke logaritma natural Ln terlihat bahwa grafik histogram memperlihatkan pola Universitas Sumatera Utara distribusi yang normal, dan grafik P-P Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitarmengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.3. pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,574. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan Uji- t dan Uji-F karena 0,574 0,05 H diterima.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105, “Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil,sedang,dan besar”. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot yaitu dengan cara melihat titik-titik penyebaran pada grafik dan uji glejser, dengan cara meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual absut sebagai variabel dependennya. Perumusan hipotesis adalah : H : tidak ada heteroskedastisitas, H a : ada heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Jika signifikan 0,05 maka Ha diterima ada heteroskedastisitas dan jika signifikan 0,05 maka H diterima tidak ada heteroskedastisitas. Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas scatterplot Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.928 1.172 -.792 .436 lN_DAR -3.145 1.432 -2.478 -2.196 .038 lN_DER 1.934 .995 2.206 1.944 .064 lN_NIS .225 .271 .160 .830 .415 a. Dependent Variable: Absut Pada gambar 4.5 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk Universitas Sumatera Utara melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.4 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel LN DAR adalah 0,38 0.05. nilai signifikansi untuk variabel LN DER adalah 0,64 0.05. nilai signifikansi untuk variabel lN NIS adalah 0,415 0.05Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya memiliki signifikan lebih besar dari 0,05

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. secara umum panduan mengenai angka Durbin-Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .573 a .328 .240 1.84819 1.143 a. Predictors: Constant, lN_NIS, lN_DAR, lN_DER b. Dependent Variable: lN_Profit_Growth Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.143 Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali 2005:91,“Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -2.641 2.115 -1.249 .224 lN_DAR -.277 2.585 -.113 -.107 .916 .026 9.032 lN_DER -.753 1.796 -.445 -.419 .679 .026 9.456 lN_NIS -.610 .490 -.224 -1.246 .225 .025 9.105 a. Dependent Variable: lN_Profit_Growth Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki Universitas Sumatera Utara tolerance value lebih kecil dari 0,1.Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk LN DAR adalah 9.032 10 dan nilai tolerance sebesar 0,26 0,1, nilai VIF untuk LN DER adalah 9.456 10 dan nilai tolerance sebesar 0.26 0.1 dan nilai VIF untuk LN NIS adalah 9.105 10 dan nilai tolerance sebesar 0.25 0.1. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas. C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. UJi Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi antara sumbangan yang diberikan oleh variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi ganda atau R 2 . Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan adjusted R 2 . Menurut Ghozali 2005:83,”oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti nilai R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”. Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .573 a .328 .240 1.84819 a. Predictors: Constant, lN_NIS, lN_DAR, lN_DER b. Dependent Variable: lN_Profit_Growth Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0.240. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales terhadap pertumbuhan laba adalah sebesar 24. Sedangkan sisanya sebesar 76 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Hasil pengujian Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama- sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicaridengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 16 for windows , selain itu jugamembandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value 0,05maka Ho ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap vartiabel dependen. Hasil uji simultan dapat dilihat pada table 4.8 sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 38.316 3 12.772 3.739 .025 a Residual 78.563 23 3.416 Total 116.880 26 a. Predictors: Constant, lN_NIS, lN_DAR, lN_DER b. Dependent Variable: lN_Profit_Growth Pada tabel Anova dapat diketahui nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,003 yang berarti angka ini berada jauh di bawah 0,025 maka H a diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. 3. Hasil Pengujian Parsial Uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales terhadap pertumbuhan laba dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dapat diketahui nilai probabilitas value masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika probabilitas value 0.05 maka Ho ditolak dan dan jika probabilitas value 0,05 Universitas Sumatera Utara maka Ha diterima artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap vartiabel dependen. Hasil uji simultan dapat dilihat pada table 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.641 2.115 .249 .224 lN_DAR -.277 2.585 .113 .107 .916 lN_DER -.753 1.796 .445 .419 .679 lN_NIS .610 .490 .224 1.246 .225 a. Dependent Variable: lN_Profit_Growth Variabel DAR berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap terhadap pertumbuhan laba . Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.916 0.05. Variabel DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.679 0.05. Variabel NIS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadappertumbuhan laba. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.225 0.05. Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 2.641-0.277X 1 -0.753 X 2 +0.610 X 3 +e Keterangan:

a. Nilai konstanta adalah 2.641 artinya jika variabel DER, DAR dan NIS

bernilai 0, makapertumbuhan laba akan meningkat sebesar 2.641, Universitas Sumatera Utara

b. Nilai koefisien DAR adalah -0.277 artinya setiap kenaikan DAR akan

menurunkan nilai pertumbuhan laba sebesar 0.277,

c. Nilai koefisien DER adalah -0.753 artinya setiap kenaikan DER akan

menurunkan nilai pertumbuhan laba sebesar 0.753,

d. Nilai konstanta NIS adalah 0.610 artinya setiap kenaikan NIS akan

meningkatkan nilai pertumbuhan laba sebesar 0.610.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan properti di BEI. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 39 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah amatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 42 14 x 3 tahun. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas dan uji hipotesis uji t, uji F dan uji determinasi. Berdasarkan hasil uji besarnya adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0.24. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel debt to asset ratio, debt to equity Universitas Sumatera Utara ratio dan net income to sales terhadap pertumbuhan laba adalah sebesar 24. Sedangkan sisanya sebesar 76 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evy Melinda S 2010, Roma Juliana dan Sulardi 2003 dan Roni Prasetyo 2010. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh variabel DAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Variabel DER berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roni Prasetyo 2010 . Variabel NIS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evy Melinda S 2010 dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roma Juliana dan Sulardi 2003 dan Roni Prasetyo 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Secara simultan variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evy Melinda S 2010, Roma Juliana dan Sulardi 2003 dan Roni Prasetyo 2010. 2. Secara parsial variabel debt to asset ratio DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. 3. Secara parsial variabel debt to equity ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roni Prasetyo 2010. 4. Secara parsial variabel net income to sales NIS tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evy Melinda S 2010 dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roma Juliana dan Sulardi 2003 dan Roni Prasetyo 2010.

B. Keterbatasan

1. Penulis hanya menggunakan tiga variabel independen dalam penelitian ini yaitu: debt to asset ratio, debt to equity ratio dan net income to sales dan Universitas Sumatera Utara