Profitabilitas Tinjauan Literatur 1. Struktur Modal

36 tindakan devaluasi yang diambil oleh pemerintah. Apabila masyarakat menduga akan terjadi devaluasi, kepercayaan masyarakat terhadap mata uang rupiah akan menurun. Dalam keadaan demikian maka pemilik modal cenderung mengalihkan investasinya kedalam bentuk valuta asing. Apabila para investor yang telah melakukan investasi dalam saham banyak yang bertindak demikian, maka dapat berpengaruh pada turunya harga saham di pasar modal yang nantinya pula akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan tersebut.

3. Profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba Riyanto, 1997. Pada umumnya perusahaan berpendapat bahwa masalah profitabilitas merupakan masalah yang lebih penting dibandingkan hanya dengan masalah laba, karena laba yang besar saja bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien, dengan demikian profit merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalam untuk menghasilkan. Weshton dan Brigham 1998:304 berpendapat bahwa profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, pengelolaan akriva, dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil operasi. Rasio profitabilitas merupakan alat yang paling sederhana, mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh masyarakat umum dalam menilai dan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dan merupakan rasio 37 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profitabilitas. Sebagaimana Moyer, McGuigan, dan Kretlow 2001:84 bahwa: “Profitability ratios measure how effectively a firm’s management is generating profits on sales, total assets, and most importantly, stockholders investment. There are profit margin ratio, and the return on stockholders equity ratio”. Rasio profitabilitas dapat dilihat melalui beberapa rasio yang akan dijelaskan dibawah ini: a. Profit Margin Profit Margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Laba Bersih PM = x 100 Penjualan b. Return on Equity ROE Merupakan rasio profitabilitas yang menunjukan tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang saham, dan karena salah 38 satu tujuan perusahaan adalah member keuntungan bagi pemegang saham maka ROE merupakan pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang mendasar. ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas yang disebut juga sebagai rentabilitas modal sendiri, ROE mempunyai arti penting bagi para pemegang saham yaitu untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. Sedangkan bagi pihak manajemen, ROE mempunyai arti penting untuk menilai kinerja perusahaan Ross, Westerfield dan Jordan, 2003:231. Earning After Tax ROE = x 100 Total Equity c. Return on Asset ROA Adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi tingkat pengembalian yang dihasilkan maka perusahaan akan semakin baik. Laba Bersih Setelah Pajak ROA = x100 Total Aktiva 39

4. Hasil Penelitian Terdahulu